Site icon SumutPos

0 PSMS v Arema 2: Pelajaran dari Singo Edan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PSMS VS AREMA_Pemain Psms Medan Dimas Drajat dijatuhkan saat pertandingan melawan Arema FC di Stadion Teladan Medan, Minggu (9/4) Arema Fc berhasil mengalahkan tuan rumah Psms Medan dengan skor 0-2, Gol masing-masing diciptakan oleh Jad Noureddin di menit 47 dan Ardianto di menit 75.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan masih dalam tren negatif. Tiga laga kekalahan beruntun dialami tim besutan Mahruzar Nasution pada uji coba jelang Liga 2. Teranyar Arema FC yang memberi pelajaran untuk PSMS dengan skor 2-0 di Stadion Teladan, Minggu (9/4) kemarin. Gol kemenangan Singo Edan diciptakan Jad Noureddin pada menit ke-46 dan Andrianto menit ke-77.

Selain kekalahan, Mahruzar punya PR yang harus dituntaskan soal timnya yang masih mandul. Di empat laga terakhir, PSMS gagal mencetak gol. Kontra Persib (0-0), kontra PS TNI (0-1), dan PSAD (0-1).

Mahruzar mengakui, jika pada laga kemarin masih banyak yang harus dievaluasi sebelum bertanding di liga 2 nanti. Terutama untuk ball possesion, build up attacking dan finishing. “Buid up attack dan finishing membuat kita tidak bisa mencetak gol. Dari awal strategi kita ambil permainan di 3/4 lapangan. Garis pertahanan juga terlalu ke belakang. Akibatnya untuk menyerang jadi terlalu jauh. Dua gol terjadi melalui bola service dan miss komunikasi di lini belakang. ” ucapnya.

Kehadiran sejumlah amunisi baru seperti Dimas Drajad dan Frets Butuan yang langsung diturunkan pada laga kemarin juga belum memberi efek. Apalagi keduanya baru berlatih sekali. ” Saat tertinggal mau tidak mau kita harus lebih berani menekan tim arema, makanya kita banyak lakukan pergantian pemain. Tapi, karena tidak ada dukungan dari bill up attack makanya finishing juga tidak baik,” jelas pelatih berlisensi B AFC.

Pada laga kemarin, PSMS dan Arema sama-sama menurunkan kekuatan terbaiknya. PSMS mengandalkan Chandra di depan didukung Choiril Hidayat, Suhandi dan Fret Butuan. Sementara Arema dengan top skor Piala Presiden, Cristian Gonzales yang didukung Esteban Vizcarra, Adam Alis dari lini tengah.

PSMS lebih dulu mengancam lewat tandukan Frets menit ketiga. Tapi tandukan Frets masih melambung di atas mistar Kurnia Meiga.  Berselang empat menit, gantian Arema mengancam gawang PSMS yang dikawal Abdul Rohim. Namun tandukan Gonzales juga masih melebar. Begitu pun dengan usaha Adam Alis menit ke—17 yang belum tepat sasaran.

Kans terbaik PSMS di babak pertama tercipta lewat Dimas Sumantri. Eks pemain timnas U-19 ini melakukan solo run dari lini belakang dan mampu menembus kotak penalti. Dari sudut sempit, Dimas melepaskan tendangan yang mampu diamankan Meiga.

Dimas Drajad langsung melakukan debut untuk PSMS meski baru dua hari bergabung dengan masuk menggantikan Dwi Chandra di pertengahan babak pertama. Namun Dimas juga kesulitan menembus ketatnya pertahanan Arema yang dikawal duet asing, Nouredin dan Arthur Cunha.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pemain PSMS Medan dan pemain Arema FC, saat pertandingan melawan di Stadion Teladan Medan, Minggu (9/4). Arema Fc berhasil mengalahkan tuan rumah PSMS Medan dengan skor 0-2.

Memasuki babak kedua, coach Aji Santoso memasukkan pergantian lima pemain sekaligus, termasuk dua pilar eks timnas, Beni Wahyudi dan Ahmad Bustomi. Alhasil, babak kedua baru berjalan satu menit, Arema sudah unggul 1-0. Berawal dari tendangan sudut yang dieksekusi Ahmad Bustomi umpan lambungnya disambut sundulan pemain asing Jad Noureddin yang tidak mampu diantisipasi penjaga gawang Rohim.

Tertinggal satu gol, PSMS mencoba menyamakan skor. Menit 59, usaha Legimin dkk hampir saja berhasil. Tapi, Frets yang sudah berdiri bebas di kotak penalti  membuang peluang setelah tendangan melambung jauh diatas mistar. Pasca peluang itu, Arema harus kehilangan Benny Wahyudi karena cedera engkel.

Gawang PSMS malah kembali bobol menit ke-77. Serangan balik Arema membuat Rohim keluar dari sarangnya untuk menyapu bola. Namun sapuannya tak sempurna dan jatuh di kaki bek PSMS. Bola jatuh ke kaki pemain Arema, Andrianto di luar kotak penalti yang menuntaskannya dengan tenang karena gawang sudah kosong.

Masuknya Willyando sempat menimbulkan asa untuk PSMS. Tapi peluang emasnya di injury time gagal berbuah gol. Skor 2-0 bertahan hingga akhir laga.

Usai laga, pelatih Arema FC Aji Santoso mengatakan meski dari awal ia tidak menargetkan hasil laga, namun kemenangan ini dinilai mampu meningkatkan mental pemain khususnya menatap laga perdana Liga 1 menghadapi Persib Bandung pada 15 April mendatang. ” Memang saya tekankan pada pemain ujicoba ini penting, tapi menghindari jangan sampai cidera. Jadi, anak – anak bermain lebih berhati – hati, apalagi permukaan tanah tidak rata ya. Tapi, alhamdulillah tidak ada pemain yang cidera, hanya Beni Wahyudi yang mengalami masalah di tumit ya,” ucap mantan pelatih timnas U-23 ini.

Meski begitu, disatu sisi pihaknya memuji skuad tim PSMS yang banyak diperkuat pemain muda bertalenta bagus, hanya saja yang perlu dikedepankan adalah PSMS harus sudah bisa meninggalkan gaya sepak bola konvensional.

” Kalau zaman 90 an bolehlah PSMS punya gaya rap-rap. Tapi sekarang tidak bisa sepakbola seperti itu. Hanya mengandalkan keras. Saya sebagai mantan pemain juga menginginkan dalam waktu cepat bagaimana PSMS bisa bermain di liga 1. Jika tim – tim seperti PSMS, Persija, Persebaya, Arema dan tim legendaris lainnya tampil di Liga 1, maka atmosfer pertandingan akan lebih menarik,” pungkas Aji. (don/adz)

Exit mobile version