Site icon SumutPos

3 PS Tira v PSMS 2: Rekor Away Buruk

Striker PSMS Medan Wilfried Yessoh dihadang dua pemain PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (11/5).

SUMUTPOS.CO – PSMS kembali gagal memetik poin di kandang lawan. Kali ini Ayam Kinantan tumbang dengan skor 2-3 dari PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (11/5). Hasil ini membuat PSMS menelan kekalahan kelimanya musim ini.

PSMS menjadi tim dengan kekalahan terbanyak dari delapan laga. Satu terjadi di kandang sendiri, empat lagi di kandang lawan. Rekor buruk away pun masih belum bisa dihentikan anak asuh Djadjang Nurdjaman.

Sementara bagi PS Tira, kemenangan ini menjadi obat dari rententan hasil minor yang sering didapat PS Tira. Dengan tambahan tiga poin membuat posisi tim milik TNI ini mulai merangkak ke papan tengah.

Tapi bisa saja posisi terbarunya tergusur tim lain yang belum bermain di pekan kedelapan. PS Tira unggul cepat pada menit kedelapan saat Ganjar Mukti berhasil membobol gawang PSMS. Ganjar memanfaatkan bola rebound tendangan Wawan Febriyanto yang dihalau Ahmad Fauzi, kiper PSMS. Namun PSMS bereaksi cepat.

Tendangan kaki kiri Frets masih mengenai tiang gawang menit ke-11. Di kesempatan berikutnya, Frets berhasil. Gol penyama kedudukan itu terjadi menit ke-29. Frets Butuan sukses mengelabui lawan dan mencetak gol dengan tembakan mendatar ke arah kiri gawang PS Tira yang dikawal Syahrul Trisna Fafillah. Skor 1-1.

Namun PSMS kembali lengah. Alhasil Ayam Kinantan tertinggal kembali menit ke-34 lewat tendangan bebas Wawan.  Dua menit berselang,  Gustavo Lopez membawa Young Warriors unggul 3-1 lewat placing kaki kanannya.

Pemain PSMS Medan menggiring bola saat PSMS MEdan bersua PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (11/5).

Menjelang berakhirnya paruh pertama, PSMS memperkecil skor lewat tendangan placing kaki kiri Suhandi. Skor 3-2 menutup babak pertama. Namun di 45 menit kedua, upaya PSMS menyamakan skor kerap gagal karena ketatnya pertahanan lawan. Hingga laga berakhir skor tak berubah.

“Kami akui kekalahan ini, gol cepat mereka itu sempat membuat permainan kami menurun dan bisa dimanfaatkan lawan. Tiga gol mereka murni kesalah pemain kita yang kurang antisipasi. Ini tentu saja akan menjadi bahan evaluasi kami untuk pertandingan selanjutnya,” kata Djadjang Nurdjaman usai pertandingan. “Hampir semua gol mereka dari kesalahan kami sendiri. Pemain kehilangan bola lalu mendapat counter attack dan tejadi gol. Ini yang kami sesalkan,” kata Djanur, sapaan akrab sang juru taktik.

Mantan pelatih Persib itu juga menyoroti lemahnya koordinasi dan komunikasi antar pemain. Hal tersebut berdampak pada gol tuan rumah yang berasal dari situasi bola mati. Djanur cukup heran mengingat sebelum melawan PS Tira, materi latihan antisipasi bola set piece sudah diberikan ke pemain.”Saat melawan Barito Putera kami juga kemasukkan gol melalui situasi itu. Padahal sudah disiapkan berkali-kali namun tetap tidak bisa diantisipasi,” tukasnya.

Sebelumnya, pelatih yang akrab dipanggil Djanur ini menegaskan ingin meraih poin di luar kandang, karena dari empat laga tandang sebelumnya mereka menelan kekalahan. “Kami minta maaf kepada suporter yang udah datang ke stadion. Kami minta maaf karena gagal lagi dan gagal mematahkan rekor tak pernah menang di kandang lawan. Semoga kedepannya lebih baik lagi,” tuturnya. (jpg/don)

Exit mobile version