Site icon SumutPos

Timnas Garuda Anti Klimaks

Foto: Dika Kawenganan/Jawa Pos
Egy Maulana Vikri berduel udara dengan pemain Vietnam di Thuwunna Stadium.

SUMUTPOS.CO – Timnas U-19 Vietnam bikin Garuda Nusantara tak berdaya di hajar dengan skor telak 3-0 pada laga ketiga babak penyisihan Grup B ajang Piala AFF U-18 2017 di Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar, Senin (11/9)

Indonesia sebenarnya memulai pertandingan dengan sangat baik. Dalam 15 menit pertama, tercatat ada dua peluang yang diciptakan. Menit 16, Egy Maulana nyaris membuka skor. Naun, pergerakannya dari sisi kiri gagal diselesaikan dengan tendangan.

Indonesia kembali mengancam di menit ke-23. Sayang, umpan tarik Saddil Ramdani yang mengarah ke Hanis Saghara berhasil dipotong lini pertahanan Vietnam.

Petaka justru terjadi setelah Muhammad Riyandi harus mengalami cedera. Dia akhirnya harus digantikan Muhammad Aqil menit 39.

Digantinya Riyandi sangat berpengaruh. Gawang Aqil langsung kebobolan semenit kemudian lewat Le Van Nam.

Jelang babak pertama berakhir, sundulan Le Van Nam memanfaatkan umpan silang Pham Van Luan tak mampu dijangkau Aqil dan buat Vietnam unggul dua gol. Keunggulan Vietnam 2-0 bertahan hingga akhir babak pertama.

Usai jeda, Garuda Nusantara terus mencari gol pengecil kedudukan. M Luthfi nyaris mencetak gol lewat tendangan jarak jauh. Tapi hanya menyamping di sisi gawang Vietnam.

Vietnam pada babak kedua ini tampil lebih sabar. Mereka tampak bermain aman untuk tak kebobolan dari Indonesia.

Witan kembali memperoleh peluang, tetapi tandukannya memanfaatkan umpan Simanjuntak mengarah tepat ke kiper Vietnam menit 79.

Saat Indonesia cari gol balasan, Vietnam justru kembali sukses cetak gol menit 86. Sundulan hasil tendangan pojok darinya tidak mampu dibendung pertahanan Indonesia.

Hasil itu bertahan hingga peluit akhir. Berkat hasil itu, Vietnam langsung lolos ke semifinal. Sedang, Indonesia masih harus tunggu laga lawan Brunei Darussalam.

“Ini di luar dugaan saya. Pertahanan dan organisasi pemain kami kurang maksimal. Feby Eka tak bisa bermain karena demam secara mendadak, jadi kami ubah rancangan permainan kurang beberapa jam saja,” ungkap Indra.

Sejatinya, Indonesia coba menekan pada babak kedua. Namun apa daya pertahanan Vietnam sangat sulit ditembus.

“Babak kedua kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun anak-anak belum dapat membongkar pertahananan Vietnam,” tandas dia.

Ini menjadi deja vu bagi Indra Sjafri dari skuad 2013. Kala itu Indonesia juga harus takluk pada fase grup dengan skor 1-2 dari Vietnam. Namun ketika kembali bersua di final, Garuda Muda sukses membalaskan dendam dan keluar sebagai juara.(ies/jpc/don)

Exit mobile version