Site icon SumutPos

PSMS v PSBL: Adu Taktik Pelatih Medan

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos-
Pemain PSMS Medan melakukan selebrasi usai Fredyan Wahyu (kanan), usai mencetak gol kedua ke gawang Persiraja Banda Aceh saat pertandingan lanjutan kompetisi Liga Indonesia 2 di stadion Teladan Medan, Sabtu (6/7). PSMS Medan menang dengan skor 3-0.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan mengusung misi kuattrick kemenangan alias empat kemenangan beruntunnya di grup 1 Liga 2. Kali ini yang ingin dijadikan target adalah PSBL Langsa kala bentrok di Stadion Teladan, Sabtu (13/5) sore nanti (kick off pukul 16.00 WIB).

Tim besutan Mahruzar Nasution kini berada di puncak klasemen dengan koleksi sembilan poin dari tiga laga. Istimewanya lagi PSMS paling produktif dengan torehan sembilan dan tanpa kemasukan.

Sementara sang tamu menghuni posisi ketiga klasemen dengan koleksi lima poin. Sama halnya dengan PSMS, PSBL Langsa juga belum terkalahkan dengan dua hasil imbang dan satu kemenangan.

Yang harus membuat PSMS waspada adalah si Elang Biru, julukan PSBL cukup teruji di kandang lawan dengan mampu mencuri dua poin dari dua laga di kandang lawan dengan menahan Pro Duta (2-2) dan Persiraja (1-1). Sementara tiga kemenangan PSMS semuanya diraih di kandang sendiri.

Maka, PSMS harus berhati-hati. Bukan hanya soal potensi PSBL menjadi batu sandungan. Satu nama yang di balik performa gemilang PSBL saat ini adalah sang juru taktik yang sudah tak asing lagi bagi PSMS. Adalah Amrustian yang dimaksud.

Amrustian merupakan mantan pemain PSMS saat menjuarai Perserikatan tahun 1985. Sementara sebagai pelatih, Amrustian pernah mengarsiteki PSMS di musim 2009. Kala itu berduet dengan Zulkarnain Pasaribu di sisa empat laga, Amrustian turut berjasa menyelamatkan PSMS dari jurang degradasi. Maka, Amrustian tentu sudah tahu seluk beluk PSMS.

Namun pelatih PSMS, Mahruzar Nasution tak silau dengan keberadaan Amrustian maupun sederet catatan bagus PSBL. Dirinya optimis, timnya bisa mengulang hasil positif seperti tiga laga sebelumnya.  “Seluruh pemain menunjukkan performa terbaiknya. Bukan hanya pemain inti, tapi saya lihat seluruh pemain kemampuannya sudah merata. Artinya, saya tidak akan kesulitan lah untuk menentukan pemain yang akan diturunkan nanti, dan saya yakin dengan kemampuan mereka,” ucapnya, Jumat (12/5).

Di samping itu, Mahruzar tetap mewaspadai tim lawan. Untuk itu dia menginstruksikan para pemainnya untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran. Hal itu dilakukan untuk mencegah lawan mencetak gol dari bola set piece.  “Karena kalau kebobolan dari set piece, rasanya pasti sangat mengecewakan. Apalagi kabarnya mereka punya eksekutor yang baik seperti Yusrizal Muzzaki. Jadi saya minta di 3/4 lapangan untuk tidak melakukan foul,” ungkapnya.

Mahruzar kemungkinan tetap mempertahankan the winning teamnya. Dimas Drajad masih menjadi pilihan di sektor depan. Didukung gelandang terproduktif, Suhandi yang sudah mengemas tiga gol bersama dua winger yang juga produktif seperti Choiril Hidayat di kanan dan Frets Butuan di kiri (masing-masing satu gol), PSMS bakal agresif.

Tugas tak kalah penting diemban kapten tim, Legimin Raharjo dan Fredyan Wahyu sebagai jangkar. Sebagai catatan Fredyan sudah mencetak dua gol dari titik putih. Empat kuartet bek PSMS, Dimas Sumantri, Hardiantono, Budi Argo dan Muhammad Antoni juga sejauh ini cukup disiplin membendung serangan lawan. Kiper Abdul Rohim pun lebih tenang.

Sementara itu, PSBL datang ke Medan dengan kepercayaan diri yang cukup. Amrustian melihat motivasi anak asuhnya cukup tinggi untuk laga melawan PSMS. Dia pun menebar psy war untuk mantan klubnya karena menurutnya performa PSMS tak terlalu istimewa.

“Kalau untuk PSMS sendiri, semua juga tahu mereka tim besar. Saya tetap respect kepada PSMS. Tapi perjalanan di musim ini masih panjang. PSMS sejauh ini masih dalam level kebetulan saja, jadi kami tetap optimis,” tutup Amrustian.

Soal strategi khusus, Amrustian mengatakan tidak ada yang spesial. Namun dia bisa menggunakan dua tenaga Medan seperti Yusrizal Muzakki yang merupakan eks penggawa PON Sumut dan eks penggawa PSMS di ISC B,  Husnuzon.  “Ya harus bisa mengimbangi. Mungkin kami kalah di ‘nafas’ saja jadi harus bisa memaksimalkan laga di babak pertama, serta menahan di babak kedua,” ungkapnya. (don)

Exit mobile version