Site icon SumutPos

Aero Juara Dunia, Aqsa 6 Besar

Foto: Istimewa Tim BNI Jetski Indonesia, Aero Aswar juara dunia
Foto: Istimewa
Tim BNI Jetski Indonesia, Aero Aswar juara dunia Moto2 Jetsky di World Final Arizona, AS, Minggu (12/120/2014).

ARIZONA, SUMUTPOS.CO – Perjuangan panjang Indonesia di kejuaraan dunia jetski 2014 mencapai target di hari terakhir World Final di Arizona, AS, Minggu (12/10) atau Senin (13/10) dinihari WIB. Dua bersaudara Aero dan Aqsa Aswar memainkan strategi apik dan mengesankan di balapan (moto) terakhir kelas Pro Runabout Stock. Keduanya mendominasi jalannya Moto2 dan finish 1-2. Aqsa nomor satu, sang abang di nomor 2.

Di lokasi start, Aero mengambil posisi di sisi luar sementara Aqsa sisi dalam. Keduanya melakukan prosesi awal yang sempurna (hole shot) dan langsung membentuk posisi ideal sesaat melewati garis start. Aqsa (17 tahun) melaju terdepan, dikawal abangnya yang lebih tua 2 tahun. Sepuluh lap dilewati tanpa sedikit pun terancam pembalap lain.

Dua unit jetski milik Tim BNI Jetski Indonesia itu memang sangat kencang karena mendapat sokongan teknologi terbaru dari pabrikan Yamaha. Keduanya sangat dominan di antara 16 starter yang lolos dari sesi kualifikasi.

Ketegangan baru terjadi saat keduanya harus menyalip para backmarkers (pembalap di bagian belakang) untuk di –over lap. Ada sedikit rintangan karena tak banyak lokasi yang leluasa untuk menyalip. Pada momen itu, Eric Francis (AS) pun sudah mendekati posisi Aero. Padahal, salah satu tujuan strategi membiarkan Aqsa di depan adalah mencegah Francis ke garis depan. Francis adalah rival utama Aero saat menjuarai Moto1.

Yang paling penting dijaga adalah jangan sampai Francis menjuarai Moto2 agar gelar juara dunia jatuh pada Aero. Karena itu posisi Aqsa di depan, Aero kedua dan Francis ketiga wajib dipertahankan hingga garis finish.

Foto: Istimewa
Tim BNI Jetski Indonesia, Aqsa Aswar juara dunia Moto2 Jetsky di World Final Arizona, AS, Minggu (12/120/2014). Ia berada di bawah kakaknya.

Untungnya, situasi itu tak terlalu lama. Para pejetski dunia di kancah ini sangat sportif, paham dan patuh peraturan dengan membuka jalan untuk di – over lap. Begitu dapat jalan, anak-anak Indonesia itu kembali gaspol meninggalkan lawan.

“Tujuan utama memang untuk mengantisipasi Francis. Tujuan lain adalah mendongkrak posisi Aqsa karena ia bermasalah di Moto1. Aero tak mesti juara di Moto2 untuk pastikan gelar dunia, yang penting mencapai finish di depan Francis. Alhamdulillah, strategi itu bisa dijalankan dengan baik. Ini berkah luarbiasa buat tim dan negara. Sudah bertahun-tahun Indonesia diperhitungkan dalam kompetisi internasional, namun baru kali ini secara resmi menjadi juara dunia,” ujar Fully Aswar yang manajer tim, pelatih, dan sekaligus ayah Aero dan Aqsa.

Sejak tahun lalu, Aero dan Aqsa memang memancang target juara dunia setelah masing-masing menghuni peringkat 3 dan 8 dunia. Target itu makin dikejar setelah keduanya menjadi juara umum di tiga kelas seri balap US National Tour 2014.

“Ini yang gua tunggu-tunggu. Indonesiaaaa!” teriak Aero sembari lompat dan kepalkan tangan dari jetskinya di garis finish. (rel/mea)

Exit mobile version