SUMUTPOS.CO– Persebaya diprediksi akan mengakhiri 16 besar dengan posisi juara grup C. Sesuai dengan skemanya, Green Force, julukan Persebaya, akan menempati grup yang sama dengan PSMS Medan.
Namun pada laga penentu di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya gagal mengamankan posisi juara grup setelah tumbang 0-1 dari Kalteng Putra.
Melalui counter attack, Rivaldy Bawuo membawa Kalteng Putra unggul 1-0 pada menit ke-77. Sementara itu para pemain Kalteng Putra mulai bertumbangan karena cedera. Kondisi ini memantik emosi suporter. Mereka menganggap tim tamu coba mengulur-ulur waktu.
Persebaya bahkan harus kehilangan motor serangan Solikin yang mengalami cedera pada awal babak kedua. Posisi Solikin digantikan Rangga Muslim pada menit ke-58.
Ritual menyanyikan song for anthem seusai pertandingan pun berlangsung mengharukan. Biasanya pemain, pelatih, serta ofisial Persebaya berdiri melingkar di tengah lapangan selepas pertandingan.
Selanjutnya mereka menyanyikan song for anthem. Namun hari ini nyanyian wajib Persebaya itu diwarnai tangisan para pemain. Mereka sedih setelah Persebaya kalah.
Hasil pertandingan hari ini sebenarnya tak berdampak apapun ke Persebaya. Tim berjuluk Green Force ini tetap lolos ke babak delapan besar dengan status runner-up Grup C. Sedangkan Kalteng Putra menembus delapan besar sebagai juara Grup C.
Meski demikian sejumlah pemain Persebaya seperti kapten tim Rendi Irwan Saputra, Mei Handoko Prastio, Abu Rizal Maulana, M. Irvan Febrianto, Rangga Muslim, Miswar Saputra, dan Sidik Saimima tak kuasa menahan air matanya. Mereka meratapi kekalahan di pertandingan ini.
Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda, Direktur Tim Candra Wahyudi dan Manajer Chairul Basalamah mencoba menenangkan para pemain. Selanjutnya Rendi Irwan dan kawan-kawan langsung diajak masuk ke ruang ganti.
Persebaya akan berada satu grup dengan PSIS, PSPS dan kemungkinan Martapura FC. Sementara grup lainnya akan dihuni PSMS, Kalteng Putra, Persis Solo dan Mojokerto Putra. (jpnn/don)