Site icon SumutPos

Suporter Persita Tewas, PSMS Turut Berduka

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Pemain PSMS Medan menghampiri pendukungnya usai mengalahkan PERSITA Tangerang dalam lanjutan 16 besar pertandingan Liga 2 antara Persita Tangerang VS PSMS Medan di Stadion Mini Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10/17). PSMS Medan berhasil mengalahkan Persita Tangerang dengan Skor 1 – 0.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan akhirnya berhasil melangkahkan kaki ke babak 8 besar Liga 2, berkat kemenangan atas Persita Tangerang. Tapi, kemenangan itu juga menghadirkan duka. Satu supporter Persita meninggal dunia, usai terjadi kericuhan sesaat setelah selesai laga.

Pertandingan yang dimenangkan PSMS dengan skor 1-0, itu dilangsungkan di Stadion Mini Persikabo, Cibinong, Bogor, Rabu (11/10). Dan, atas insiden tersebut pihak PSMS mengungkapkan belasungkawa. Remaja berusia 19 tahun bernama Banu itu menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (12/10) setelah menjalani perawatan di bagian otak.

“Berbela sungkawa pasti. Karena kita satu Indonesia. Ini jadi pembelajaran bagi kelompok suporter di manapun berada. Jadilah suporter yang baik,” Ketua Bidang Kompetisi dan Pembinaan PSMS Medan, Julius Raja, Kamis (12/10).

Pun demikian, King-sapaan akrabnya, mengatakan, pihaknya tidak terima jika kemudian hari PSSI memberikan sanksi untuk PSMS, karena kasus ini. “Soal ancaman sanksi kita tidak terima itu,” tegasnya.

King yang berada di lokasi saat kericuhan terjadi mengurai akar masalah dari versinya. “Suporter Persita mencari penyakitnya sendiri. Mereka yang membuat kerusuhan mereka sendiri. Pertandingan 2 x 45 menit sudah berjalan tertib aman dan lancar tanpa kendala apapupn. Selesai pertandigan, mereka (Suporter Persita) tidak terima persita kalah, mereka membuat kembang api dan banyak asap. Mereka datang menyerang kubu Persita dengan membawa spanduk, mereka kejar-kejar pemain Persita,” urainya.

“Bukan ke kubu kami (dikejar), ke kubu Persita. Saya melihat langsung, menyaksikan. Mereka tidak terima juga, menyerang kelompok suporter PSMS, Kampak, SMeCK, dan kelompok lainnya. Mereka menyerang duluan, kelompok suporter PSMS pasif dan tidak membuat perlawanan, menunggu saja,” lanjutnya.

“Tetapi karena brutalnya suporter-suporter ini, membuat kelompok suporter kita tidak bisa menahan emosi, dan akhirnya menyerang mereka,” ungkapnya.

Disinggung soal suporter PSMS yang disebut-sebut dari TNI. King menegaskan, pihaknya tak melihat soal tentaranya. “Kami melihat kelompok kita banyak. Apakah itu tentara atau tidak kami tidak tahu. Mereka memang ramai, mereka pasti kan tahu kalau itu TNI. Tapi mereka kan tidak memakai dinas,” jelasnya.

Kehadiran para tentara di stadion, diyakini karena mereka mendukung para pemain PSMS yang ada belasan masih berstatus tentara.

King kembali memastikan, apa yang terjadi kemarin adalah ulah suporter Persita sendiri. “Karena saya melihat sendiri di luar stadion, bau minuman, histeris. Kelompok ini sudah salah. Kenapa setelah pertandingan masuk ke stadion,” timpalnya.

Soal korban, King juga menduga terluka karena jatuh dan lompat dari pagar stadion. “Dia mau menyelamatkan diri, jatuh. Dan, mungkin itu yang membuat pendarahan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumya, pertandingan ini dimenangkan PSMS dengan skor 1-0 lewat gol Gusti Sandria menit 51. Kemenangan ini meloloskan Legimin Raharjo dkk ke babak 8 Besar Liga 2. (nin/tob/jpg)

Exit mobile version