Site icon SumutPos

PSMS U-15 ke 16 Besar

psms-u-15-hl1SUMUTPOS.CO, PSMS U-15 berhasil lolos ke-16 besar Turnamen sepak bola U-15  Edy Rahmayadi Cup. Hal itu dipastikan setelah berpesta gol ke gawang Deliserdang I dengan skor 5-0 di Stadion Mini Kebun Bunga, Minggu (13/11) kemarin. Namun di balik keberhasilan itu, ada kecurigaan soal pencurian umur yang dilakukan di skuad besutan Yunus Saragih itu.

Hal itu berawal dari protes tertulis yang diajukan manajemen tim Deliserdang-1 kepada panpel. Mereka mendapati adanya dugaan tiga pemain PSMS U-15 yang usianya melewati syarat yang ditetapkan panpel yakni kelahiran 2001.

Manajer Deliserdang-1, Nirwanto membenarkan bila pihaknya melakukan protes. “Kami akan layangkan protes, karena ada beberapa pemain PSMS yang diduga kelahirannya tahun 2000, dan itu saya lihat di NIK kartu keluarga pemain tersebut,” tambahnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi ke wakil ketua panpel, Julius Raja membenarkan adanya informasi soal protes tim Deliserdang-1.  “Ya, memang informasinya ada yang protes, terkait pencurian umur. Untuk itu kita akan periksa kembali data-data pemain dan kita cocokkan,” tambahnya.

Soal sanksi yang akan diberikan, pria yang akrab disapa King ini mengatakan akan memberikan sanksi individu kepada pemain bukan tim. Padahal biasanya berlaku sanksi diskualifikasi bagi tim yang melakukan pelanggaran.

“Jadi bukan timnya yang didiskualifikasi, karena memang ini kan hanya turnamen yang tujuannya untuk pembinaan. Dan pada saat technikal meeting pun sebenarnya sudah dibahas jika tidak ada protes-protes,” tegasnya.

Sementara itu pelatih PSMS U-15, Yunus Saragih mengakui tidak tahu menahu karena pemain yang datang sendiri lewat proses seleksi. “Itu psikologis saja untuk (melemahkan, Red) anak-anak. Kita kan seleksi dari 200an orang hingga jumlahnya seperti sekarang. Kita minta mereka bawa ijazah dan sudah kita periksa, juga sudah ada pernyataan dari orang tuanya kalau tahun kelahirannya benar. Juga sudah diperiksa panitia. Panitia juga bilang kalau sudah disahkan, tidak ada lagi protes,” beber Yunus.

Di sisi lain, Yunus puas dengan performa skuadnya. “Dengan hasil ini maka anak-anak akan menghadapi Simalungun I sebagai runner up Grup II hanya saja tempat dan waktunya belum diketahui. Begitupun hal tersebut tidak menjadi malasah, karena mereka siap bermain di mana saja,” tegasnya.

Pada laga itu PSMS U-15 tampil mendominasi. Hanya tinggal butuh hasil imbang Ayam Kinantan Remaja unggul menit ke-18 lewat Wahyu. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti gagal dihalau kiper lawan. Itu menjadi satu-satunya gol di paruh pertama.

Di paruh kedua PSMS U-15 tampil lebih agresif. Hasilnya babak kedua baru berjalan tiga menit, David Maulana menambah gol. Tendangan kerasnya bersarang di gawang Deliserdang.

Gol itu semakin meningkatkan daya gedor Kevin dkk. Hasilnya di menit ke-51, lagi-lagi Wahyu mencetak gol setelah mendapat umpan terobosan rekannya. Wahyu bahkan melengkapinya dengan hattrick menit ke-57. Kemenangan ditutup David Maulana setelah umpannya malah mengarah ke gawang dan mengecoh kiper lawan.

Hasil ini membuat PSMS U-15 mengoleksi 10 poin dan finish di puncak klasemen. Sebelumnya PSMS U-15 menumbangkan Langkat 7-0, Serdangbedagai 2-0 dan ditahan imbang Binjai 1 dengan skor 1-1. (don)

 

 

 

Exit mobile version