Site icon SumutPos

Djanur Gantikan Mahruzar

Pelatih PSMS, Mahruzar Nasution didepak meski membawa PSMS lolos ke-16 besar Liga 2.

SUMUTPOS.CO – Kabar mengejutkan datang dari PSMS Medan. Di tengah persiapan menghadapi babak 16 besar Liga 2, manajemen melakukan pergantian pelatih. Mahruzar Nasution digantikan posisinya. Yang mengejutkan nama yang muncul adalah Djajang Nurjaman yang akrab disapa Djanur, eks pelatih Persib Bandung.

Hal itu disampaikan Mandataris PSMS, Kodrat Shah, Kamis (14/9) kemarin. Menurutnya untuk memperkuat PSMS di 16 besar, pengurus memutuskan perombakan di sektor pelatih. “Jadi hadapi 16 besar pengurus memutuskan pertukaran pelatih. Ada beberapa yang kita rombak. Pelatih kepalanya kita ganti. Penggantinya Djajang Jurjaman, mantan pelatih Persib. Kita sudah lakukan pembicaraan dengan dia. Kemungkinan Minggu atau Senin sudah datang,” kata Kodrat di sela-sela pembukaan SSF U-12 SSB Patriot kemarin.

Sementara posisi Mahruzar dikembalikan ke PS TNI. Mahruzar sendiri bersama empat pemain PSMS saat ini tengah membesut PS AD menghadapi Piala Panglima TNI di Cijantung yang bergulir 14-19 September.

Memang merupakan hal yang janggal ketika Mahruzar diberi izin membesut tim PSAD di Piala Panglima. Padahal PSMS di tengah masa persiapan menghadapi 16 besar. Ternyata ada keputusan perombakan pelatih.

Kodrat mengatakan sejatinya Mahruzar sudah melakukan hal yang cukup baik dengan meloloskan PSMS ke-16 besar. Namun pihaknya merasa PSMS akan sulit bersaing.

“Yang ini (Mahruzar) cukup baik sudah mengantarkan PSMS lolos. Tapi memang ada beberapa hal yang jadi evaluasi kita. Salah satunya stamina. Makanya pelatih fisiknya juga kita ganti. Selama ini PSMS selalu kedodoran di babak kedua,” katanya.

Djajang sendiri sebelumnya mundur dari Persib Bandung. Lama tak terdengar, Djajang disebutkan menjadi penasehat teknik di salah satu klub Liga 3, Malang United. Namun cukup mengejutkan ketika justru namanya yang diplot sebagai pelatih PSMS.

Hanya saja16 besar akan bergulir dalam sepekan ke depan. Artinya cukup riskan adanya pergantian pelatih yang sejatinya butuh waktu untuk meramu sebuah tim. Menurut Kodrat, PSMS harus mampu memanfaatkan waktu yang sempit. “Kita harapkan struktur pelatih baru nanti bisa cepat beradaptasi. Begitu juga dengan pemain baru. Waktu ini cukup sempit,” kata pria yang juga Ketua MPW PP Sumut itu.

Di babak 16 besar, PSMS akan menghadapi ujian dari Persita Tangerang, PSIS Semarang dan Persibat Batang. Dengan kualitas lawan yang lebih baik, Kodrat tetap optimis timnya mampu berbuat lebih baik.   “Jadi soal peluang pun harus kita optimalkan. Walaupun dengan persiapan yang singkat ini,” katanya.

Namun Mahruzar sendiri saat ini belum mengaku belum mengetahui kabar tersebut. “Waduh, saya belum tahu tuh. Saya bingung mau jawab apa, karena saya belum ada informasi soal ini,” ujarnya.

Pun demikian dia mengaku paham jabatan pelatih rawan dengan pergantian. “Risiko pelatih ya memang seperti itu (diganti). Tapi gini, saya prinsipnya yang menempatkan saya sebagai pelatih adalah Pembina PSMS (Edy Rahmayadi). Jadi kalau memang, Pak Edy bilang saya diganti, saya terima. Tapi memang saat ini saya belum ada dapat kabar,” jelasnya. (don)

 

Exit mobile version