Site icon SumutPos

Timnas Petik Pelajaran

ekspresi septian david maulana pemain dari Timnas saat berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Kamboja saat pertandingan persahabatan di stadion Patrior, Bekasi (04/10/2017). foto:Wahyudin/jawapos

SUMUTPOS.CO – Tim nasional (Timnas) U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan Timnas U-23 Suriah dalam pertandingan uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jabar, Kamis (16/11). Kekalahan tersebut sekaligus menambah rekor kekalah tim “Merah Putih” atas Suriah.

Dari tujuh kali pertemuan Suriah berhasil memenangi pertandingan sebanyak tujuh kali, sedangkan Indonesia tercatat hanya sekali meraih kemenangan. Timnas Indonesia hanya sekali menang, yakni pada pertemuan pertama pada 13 Juli 1978 di ajang Turnamen Merdeka dengan skor tipis 1-2.

Selebihnya Tim Merah Putih selalu kalah dari negara zajirah Arab tersebut. Kekalahan mencolok terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2008. Pada 18 November 2007 Timnas Indonesia dibantai 0-7 oleh kubu lawan.

Di babak pertama, kedua tim bermain sama kuat 2-2. Suriah mampu mencetak gol pertama melalui Moumen Naji pada menit 30.Pada menit ke- 34, Indonesia sukses menyamakan kedudukan melalui Septian David Maulana. Berdiri bebas tanpa pengawalan, dia dengan mudah memperdayai kiper Suriah, Yazen Ourabi.

Memasuki menit ke-43, Suriah kembali unggul 2-1. Naji mencetak gol keduanya di pertandingan ini melalui eksekusi tendangan bebas apik. Gol itu terjadi akibat pelanggaran yang dilakukan Bahas Adi Nugroho. Tak ingin kehilangan muka, Garuda Muda membalas selang satu menit kemudian. Sundulan Osvaldo Haay meneruskan umpan silang Febri Hariyadi melesat mulus ke dalam gawang Yazen Ourabi.

Di babak kedua, Suriah mampu kembali membobol gawang Timnas U-23 melalui Ar Rahman Barakat. Pemain bernomor punggung 18 itu memaksa Satria Tama memungut bola dari dalam gawang untuk ketiga kalinya.Skor 3-2 untuk keunggulan Suriah bertahan hingga wasit Ngo Duy Lan asal Vietnam meniupkan peluit tanda pertandingan usai.

Laga ini juga menjadi debut bagi Egy Maulana Vikri di timnas U-23 bersama Muhammad Arfan. Arfan yang masuk menggantikan Evan Dimas Darmono menit ke-68, bahu-membahu bersama M. Hargianto. Gelandang berusia 22 tahun itu memberi warna baru di lini tengah.

Pemain bernomor punggung 18 itu beberapa kali mampu memutus serangan Suriah. Arfan juga berani membagi bola antarposisi seperti pernah yang dijalankan Evan Dimas. Namun, dia juga dua kali salah antisipasi pergerakan lawan sehingga mendapatkan satu kartu kuning.

Meski begitu, pelatih Luis Milla tetap memuji penampilan anak asuhnya.Milla menyebut Suriah lebih unggul secara level permainan. Namun satu hal yang membuat pria asal Spanyol tersebut puas adalah semangat juang yang ditunjukkan pemain

“Secara garis besar saya senang. Kami kebobolan tiga gol dan kami melihat Suriah punya level permainan lebih tinggi. Saya bilang anak-anak untuk bermain menunjukkan kemampuan terbaik,” ucap Milla.

“Anak-anak bermain penuh motivasi hari ini. Ada beberapa hal yang harus diperbaiki tapi itu wajar karena para pemain masih muda. Sekali saya senang karena anak-anak bermain dengan ngotot,” jelas Milla.

Timnas Indonesia rencananya akan kembali melawan Suriah pada tanggal 18 November. Dalam pertandingan ini delapan pemain senior akan bergabung ke dalam tim. (bbs/don)

Exit mobile version