Site icon SumutPos

Mencari Korban Kedua

 

Robin van Persie

PORTO ALEGRE, SUMUTPOS.CO – Mental Belanda terbang ke langit pasca kemenangan luar biasa atas juara bertahan Spanyol. Tak hanya karena skor yang mencolok 5-1, tapi juga gol sundulan “lumba-lumba” Robin van Persie. Australia, lawan Oranje di laga kedua grup B malam nanti (Siaran Langsung An TV/TV One pukul 23.00), bentrok di waktu yang tidak tepat.

Socceroos terancam menjadi korban kedua tim asuhan Louis van Gaal tersebut. Potensi pembantaian terbuka lebar karena Australia tak pernah menang atas tim-tim Eropa pasca victory 2-1 atas Wales 2011 lalu. Selain itu, anak asuh Ange Postecoglou itu juga sedang lesu darah setelah di laga perdana dibantai Cile 1-3.

Optimisme yang terus melambung itu berupaya diredam Van Persie. Striker Manchester United itu menegaskan bahwa turnamen baru digelar. Satu kemenangan belum membuktikan apa-apa.

“Kami memang mendapat hasil impresif. Tapi, jalan masih panjang. Saya sudah mengalami lima major tournament. Euforia bakal cepat menguap sebagaimana ia begitu cepat muncul. Kami harus tetap fokus dengan apa yang harus kami hadapi,” kata Van Persie seperti dilansir situs resmi FIFA.

Van Persie benar. Belanda memang harus waspada. Sebab, meski memiliki rekor buruk melawan tim Eropa, Australia memiliki catatan khusus melawan runner up tiga Piala Dunia itu. Dalam tiga laga persahabatan terakhir, Oranje belum pernah menang. Yakni, dua kali seri dan sekali kalah.

“Semua orang di Belanda begitu gembira. Kami berhadapan dengan ekspektasi yang begitu tinggi setelah tahun-tahun sebelumnya sangat rendah. Ini seharusnya memberi kami keuntungan. Tapi, kami harus tetap realistis. Kami tak boleh besar kepala,” papar Van Persie.

Belanda memang datang ke Brasil dengan squad tidak meyakinkan. Sebagian besar adalah pasukan muda yang tak punya banyak pengalaman. Mereka juga batal diperkuat gelandang kreatif AS Roma Kevin Strootman yang cedera. Padahal, Van Gaal pernah secara langsung mengatakan bahwa starter dia harus terdiri dari trio Van Persie, Robben, dan Strootman.

Yang juga menarik untuk disimak dalam laga nanti adalah pilihan skema Van Gaal. Meneer 62 tahun itu baru saja sukses menerapkan formasi 5-3-2 melawan Spanyol. Kini, apakah dia akan menyetel skema kembali ke formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 (empat bek) yang biasa dimainkan Robin van Persie cs. Atau, melanjutkan kampanye sukses formasi lima bek. Sebab, Australia dan Spanyol adalah dua tim yang sangat berbeda.

Dengan formasi lima bek, Belanda terancam melompong di tengah. Praktis, mereka hanya mengandalkan serangan dari sayap. Masalahnya, lawan mereka kini jauh dari level Spanyol. Belanda memiliki opsi untuk mendominasi lapangan tengah dengan menurunkan lima gelandang (4-2-3-1) atau tiga gelandang (4-3-3).

Dengan formasi 4-3-3 mereka bisa menurunkan tiga pemain depan sekaligus. Van Persie sebagai striker tunggal diapit dua winger agresif Arjen Robben di kanan dan Jeremain Lens di kiri. Formasi tersebut memungkinkan dua winger itu bermain eksplosif mengirim tembakan langsung ke gawang lawan. Sesuatu yang tak banyak dilakukan saat melawan Spanyol. Apalagi, duo winger itu hanya akan berhadapan dengan Jason Davidson dan Ivan Franjic yang baru mengoleksi 18 caps untuk Australia. (aga)

Exit mobile version