Site icon SumutPos

Air Mata Zohri Tumpah

SUMUTPOS.CO – Cerita tentang Lalu Muhammad Zohri yang menyita perhatian dengan medali emas Kejuaraan Dunia Atletik U-20 masih terus bergulir. Zohri sudah tiba di Indonesia, Selasa (17/7) malam dan disambut sebagai seorang pahlawan.

Apalagi Menpora, Imam Nahrawi menghadirkan kejutan. Sambil berjalan di selasar kedatangan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (17/7) malam, mata Zohri terlihat memerah dan air matanya nyaris menetes, saat melihat dua sosok pria dan wanita menyambutnya.

Ya, mereka adalah kakak kandung Zohri, Lalu Ma’rip dan Baiq Fazilah, yang sengaja didatangkan oleh Kemenpora jauh-jauh dari NTB ke Jakarta. “Ini kejutan buat Zohri, kakaknya ini yang mendukung penuh adiknya, sampai seperti ini,” kata Menpora Imam Nahrawi.

Lalu Zohri menegaskan dirinya tak menyangka bakal disambut dan diberikan kejutan seperti ini. “Terima kasih atas dukungan pemerintah, Kemenpora, seluruh masyarakat Indonesia, karena doa kalian semua saya bisa seperti ini,” ungkapnya dengan nada terputus karena menahan tangis haru.

“Ini Zohri dapat hadiah, penghargaan atas prestasinya. Ada tabungan emas seberat 1 kilogram untuk sang juara dunia Indonesia,” terang Seskemenpora Gatot S Dewa Broto yang memimpin prosesi penyambutan dan penyerahan penghargaan.

Selain itu, ada juga penghargaan dari Kemenpora berupa Pemuda Hebat. Selain dari pemerintah dan BUMN, pihak PB PASI juga sudah menyiapkan bonus untuk Zohri. Hanya, berapa jumlahnya tak disebutkan.

Zohri tak bisa berkata apa-apa saat mendapatkan hadiah tersebut. Saat akan memberikan pernyataan Zohri sempat menyebut ingat akan orang tua, almarhum bapak dan ibunya.

“Saya berterima kasih kepada kakak. Saya juga ingin berikan semua ini kepada bapak ibu saya. Kalau bapak ibu saya masih hidup mereka pasti senang. Saya…,” ujar Zohri lantas menangis yang membuat sesi tanya jawab usai.

Selain itu Lalu Zohri juga bangga karena diundang Jokowi ke istana Presiden. Suatu hal yang tak terbayang olehnya sebelumnya. Zohri diajak berkeliling komplek Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (18/7).Selain disopiri Presiden Ketujuh RI mengelilingi Istana menggunakan kendaraan boogie, peraih medali emas dalam kejuaraan dunia Atletik IAAF U-20 di Tampere, Finlandia, itu juga berbincang-bincang dengan Kepala Negara di halaman belakang Istana.

“Saya paling berkesan diajak keliling di Istana, luar biasa, diajak ngobrol-ngobrol. Lihat kambing, ikan,” ungkap Zohri saat ditanya jurnalis mengenai kesannya usai bertemu presiden.

Dalam perbincangan tersebut, lanjut Zohri, presiden memberikan motivasi agar dia bisa menampilkan prestasi yang terbaik lagi di kemudian hari. “Semangat latihan, jangan sombong, terus rendah hati, karena perjalanan saya masih panjang. Saya berterima kasih banyak atas undangannya sehinggaa saya bisa melihat Istana,” sambung Zohri.

Zohri juga tak lupa menceritakan kisah soal bendera Merah Putih yang viral karena dianggap mengambil bendera Polandia. Zohri juga mengaku takut diwawancarai wartawan di Polandia. “Sebenarnya, saya habis tanding lari itu, saya lihat nama di atas ada nama saya. Saya langsung sujud syukur dan habis itu langsung lari ke atas,” ungkap Zohri dalam video yang diunggah Menpora Imam Nahrawi.

“Tapi, saya langsung ditarik ofisial. Mungkin disuruh wawancara. Jujur saya takut diwawancarai karena saya tak bisa bahasa Inggris,” tambah Zohri sambil bercanda dengan Menpora Imam Nahrawi.

Zohri juga bercerita soal insiden dirinya mencari-cari bendera Merah Putih. Kabarnya bendera itu bukan milik Indonesia, melainkan Polandia. “Iya terus ada yang lempar bendera Merah Putih itu, ya saya pakai saja,” tandas Zohri.

Zohri juga tak kuasa membendung air mata ketika disinggung soal kondisi rumahnya yang ada di Nusa Tenggara Barat. Dia mengaku rumah itu memiliki banyak kenangan indah. Kondisi rumahnya di Dusun Karang Pengsor, Pemenang, Lombok Utara, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat itu terbilang sangat jauh dari kata kelayakan.

Setelahnya, banyak pihak yang siap membantu dan bersedia mengeluarkan dana untuk merenovasi kondisi rumahnya. Kepada awak media, Zohri bercerita soal kenangan di rumahnya itu.

“Soal rumah, sebenarnya saya masih mengenang bagaimana dulu saya. Bagaimana dahulu, waktu ibu dan bapak saya masih hidup, banyak kenangan indah di sana,” ungkap Zohri saat mengusap air matanya dan tak sanggup lagi berkata-kata.

Kini nama Zohri sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Kehidupan yang lebih baik pun telah menanti atlet 18 tahun tersebut. (ies/jpc/don)

Exit mobile version