Site icon SumutPos

Edy Pertanyakan Kesiapan PSMS

 

SUMUTPOS.CO  — Letjend Edy Rahmayadi untuk pertama kalinya menyambangi Kebun Bunga, Jumat (18/11) pasca terpilih menjadi Ketua umum PSSI 2016-2020. Pada kesempatan itu Edy mempertanyakan kesiapan PSMS menghadapi Divisi Utama Liga Indonesia 2017.

Seperti diketahui PSMS saat ini hanya mempunyai dua tim kelompok usia yakni U-15 dan U-21. Namun tim senior justru belum dibentuk. Hal itu mengusik Edy dan meminta pengurus segera mempersiapkan diri menghadapi kompetisi musim depan.

“PSMS biasanya selalu punya pemain hebat dan Sumut selalu sumbang pemain di timnas. Ini pemainnya saja tidak ada. Tim senior sudah dibubarkan dan belum juga dibentuk. Kalau saya ketuk palu Januari, kompetisi bergulir, bagaimana kesiapan PSMS. Ayolah, coba pikirkan itu,” kata Edy dalam sambutannya di hadapan pengurus PSMS, skuad PSMS U-15, dan puluhan anak panti asuhan dalam acara syukuran terpilihnya Edy sebagai ketua umum PSSI kemarin.

Edy mengatakan perhatiannya tentu tak lagi tercurah untuk PSMS saja dengan statusnya sebagai orang nomor satu di PSSI. “Tidak mungkin lagi saya teriak PSMS..PSMS. Tentu saja akan cemburu klub-klub lain karena saya ini milik semua klub sekarang. Walaupun PSMS ini adalah buah hati saya,” katanya.

Menurutnya PSMS harus bangkit sebagai salah satu dari lima klub legendaris sejak era Perserikatan. “Lima legendaris ini harus bangkit. Persija,PSM, Persib, PSMS dan Persebaya. Tentu mereka harus berada di tempat yang sebenarnya dan bangkitkan marwahnya. Bukan berarti mengesampingkan klub-klub lain,” tambahnya.

Edy mengatakan turnamen sepakbola U-15 yang dihelatnya saat ini di Sumut akan diagendakan secara nasional di Indonesia. “Nantinya dari Sabar sampai Merauke, harus ada kompetisi U-15. Kita buat per zona. Baru nanti mereka kita laga di Jakarta Saya yakin dari turnamen itu akan terbentuk tim usia muda yang akan dibina untuk menjadi timnas pada Olimpiade mendatang.” Tuturnya

Edy juga mengaku miris dengan tidak adanya para pemain timnas yang berasal dari Sumatera Utara, khususnya PSMS untuk berlaga di AFF 2016. Padahal, sejak dulu banyak pemain asal Sumut yang kerap menjadi langganan timnas.

“Kemarin saya lepas 28 pemain timnas untuk berlaga di AFF. Mirisnya, tidak ada satupun yang berasal dari Sumut, dan tentunya kondisi ini ke depan harus berubah dan diharapkan Sumut harus menjadi lumbung pemain Timnas Indonesia,” pintanya.

Ketiadaan pemain Sumut di Timnas, kata Edy, memang dipengaruhi beberapa faktor di antaranya pembinaan yang kurang baik, apalagi sepakbola, pembinaannya tidak boleh instan. Makanya ke depan pembinaannya harus bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan.

“Selama ini kan tidak, pembinaanya comot sana comot ini. Bagaimana mau maju sepakbola Sumut kalau sistemnya begitu. Makanya di PSMS ini harus dibuat pembinaan yang bertahap, mulai dari 15 tahun, 17 tahun hingga 19 tahun yang dinilai sudah mulai produktif,” tegasnya.(don)

 

 

Exit mobile version