Site icon SumutPos

Performa Level Satu!

Pemain PSMS merayakan gol ke gawang Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (21/1) malam. PSMS kini kokoh di puncak klasemen Grup A Piala Presiden dengan 6 poin.

SUMUTPOS.CO – Bagi Persib dan Bobotoh, Djajang Nurjaman akan sulit dilupakan.Bayang-bayangnya kian nyata saat Djanur bersama timnya PSMS Medan melukai sang mantan dengan kemenangan 2-0. Ayam Kinantan menumbangkan sang maung di markasnya sendiri, Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (21/1) malam.

Membawa rivalitas sejak era Perserikatan, laga ketat tersaji sejak awal. Djanur tak banyak melakukan perubahan materi dari laga sebelumnya. Kecuali Abdul Rohim di bawah mistar menggantikan Dhika Bhayangkara serta Samuel Nainggolan yang turun pertama kalinya di Piala Presiden.

Usai melancarkan serangan agresif di awal laga, Persib mengambil alih serangan. Mereka mendominasi. Nyaris full team kecuali Febri Haryadi dan Essien, berkali-kali anak asuh Mario Gomez  mengancam gawang Abdul Rohim. Namun kiper PSMS ini tampil luar biasa. Menit ke-10 dia menggagalkan peluang Puja.

Semenit berselang Rohim membuat double save. Kiper asal Labura ini menepis dua percobaan pemain Persib yang masing-masing dilakukan oleh Ezechiel dan Atep.  Semenit kemudian, Rohim yang mencatat 12 cleansheet di Liga 2 musim lalu kembali menunjukkan kelasnya membendung tembakan Puja.

Persib kembali mendapat peluang emas lewat Victor Igbonefo. Namun tandukannya memanfaatkan free kick In Kyon Oh masih menyamping.

Keasyikan menyerang, Persib kecolongan. Menit ke-26, PSMS yang malah unggul lewat serangan balik. Menerima umpan direct dari Alwi, Frets lolos di sisi kanan pertahanan lawan dan melepaskan tembakan kencang ke pojok kanan gawang. 1-0 PSMS memimpin.

Berselang empat menit, PSMS kembali membuat Persib tersentak. Kali ini melalui aksi Antoni, yang berhasil meneruskan bola hasil tendangan Samuel yang sempat ditepis oleh Natshir. Tembakan sang winger melesat ke gawang yang sudah melompong. Skor 2-0.

Menit ke-35, Ezechiel coba menanduk bola silang rekannya, namun sikunya mengarah ke wajah Rohim dan membuatnya harus menjalani perawatan selama hampir lima menit. Rohim akhirnya bisa melanjutkan pertandingan dengan pelipis kiri dan kepala diperban. Tak ada gol tambahan hingga jeda.

Pemain PSMS Medan, Frets Butuan berusaha melewati pemain Persib, Oh In-Kyun, pada laga grup A piala presiden di std gbla, minggi 21/1/2018. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos.

Persib coba bangkit di paruh kedua. Menit ke-53, Eka Ramdani mengeksekusi free kick, bola meluncur ke tiang dekat namun berhasil ditinju oleh Rohim. Persib gagal memanfaatkan situasi set piece untuk memperkecil skor.

PSMS malah nyaris memperbesar keunggulan di menit ke-55. Samuel melepaskan tembakan kencang dari sisi kiri. Sayang, usaha sang striker masih bisa digagalkan Natshir.  Lima menit berselang, gantian Persib mengancam. Ezechiel melepaskan tendangan yang masih bisa dimentahkan oleh Rohim. Begitu juga dengan tandukan pemain pengganti, Airlangga Sucipto masih menyamping tipis di sisi kiri gawang Rohim.

Deden Natshir di babak kedua juga tak mau kalah dengan Rohim.Dia mengagalkan dua peluang emas PSMS. Pertama, dia menggagalkan tendangan bebas Rohim.

Tak lama berselang Ayam Kinantan kembali mendapat peluang emas, namun tembakan voli Samuel berhasil dimentahkan Natshir. Dua penyelamatan beruntun dilakukan sang kiper. Menghasilkan tendangan sudut, Natshir juga menggagalkan tembakan voli Samuel dari sudut sempit.

Persib mendapatkan dua peluang emas terakhirnya di 10 menit terakhir. Paling miris, tandukan Airlangga Sucipto yang masih juga menyamping. Persib dipastikan tumbang di depan publiknya sendiri dengan kekalahan 0-2.

Hasil ini membuat PSMS masih memuncaki klasemen grup A dengan koleksi 6 poin. Mereka unggul tiga poin dari Sriwijaya yang menggeser Persib di posisi kedua dengan unggul selisih gol. Sementara PSM tanpa kemenangan di posisi juru kunci.

Usai laga, Djajang Nurjaman pun tak mampu membendung kegembiraannya. Dia memuji perjuangan anak asuhnya. “Alhamdulillah kepada Allah SWT. Apresiasi setinggi-tinggi untuk pemain kami. Dua pertandingan sudah bermain spartan. Enam poin, rasanya sudah hampir pasti lolos. Terima kasih, sedikit beruntung meski dalam dua babak pertandingan bobotoh karena mereka punya banyak peluang. Syukur akhirnya kami bisa menang,” kata Djajang.

Sejak awal dia meminta anak asuhnya bermain lepas dan hasilnya memuaskan baginya. “Anak-anak memang saya instruksikan main lepas. Kalah pun tidak apa-apa, tapi berjuang saja dululah,” katanya.

“Kami dari empat tim ini, paling kecil dibanding lain. Paling ketinggalan, rekrut pemain. Tapi kami beruntung saja dibanding yang lain. Syukur jika lolos ke delapan besar nanti,” pungkasnya.  (don)

Exit mobile version