Site icon SumutPos

PSMS v Lampung FC: Gajah Lebih Cerdik

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Pemain PSMS (17) duel di udara dengan pemain Lampung FC di pertandingan Piala Kemerdekaan di Stadion Teladan Medan, Jumat (21/8/2015). Pertandingan ini berakhir imbang dengan skor 0-0, namun PSMS berhasil lolos kualifikasi sebagai juara grup.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Pemain PSMS (17) duel di udara dengan pemain Lampung FC di pertandingan Piala Kemerdekaan di Stadion Teladan Medan, Jumat (21/8/2015). Pertandingan ini berakhir imbang dengan skor 0-0, namun PSMS berhasil lolos kualifikasi sebagai juara grup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan gagal mengamankan tiket lolos dari grup A lebih awal. Pada laga lanjutan Piala Kemerdekaan 2015, di Stadion Teladan, Jumat (21/8) malam, tim besutan Suharto AD ditahan Lampung FC. Tim berjuluk Gajah Beringas itu memperpanjang napasnya dengan kecerdikannya.

Ya, dibanding performa di dua laga sebelumnya Lampung FC menampilkan sesuatu yang berbeda. Janji pelatih Amiluddin untuk memberi perlawanan kepada PSMS terealisasi sepanjang 2×45 menit di lapangan. Legimin Raharjo dkk dibuat frustasi menembus tembok pertahanan Lampung FC.

Apalagi PSMS saat itu tak diperkuat sejumlah pemain pilar. Suhandi absen karena cedera. Sedangkan Guntur Triaji absen karena akumulasi kartu. “Beberapa pemain pengganti bermain di bawah performa terbaik, sehingga strategi tidak bisa berjalan baik. Begitu juga tim lawan yang main lambat seolah ngulur waktu. Kita yang biasanya bermain cepat malah terikut dengan tempo mereka. Saya akui tim Lampung cukup cerdik,” ujar Asisten pelatih PSMS, Edi Syahputra.

Ya, pada laga itu PSMS memang dibuat mati kutu karena kerap gagal mencetak gol. Sejumlah pemain yang sebelumnya tak mendapat kesempatan seperti Safri Koto, dan Safrial Irfandi turun sebagai starter. Namun keduanya belum tampil optimal. Safri Koto bahkan ditarik saat laga baru berjalan 25 menit digantikan Fiwi Dwipan.

Namun Lampung FC sendiri seperti bernafsu mencari poin dengan bermain cepat, sehingga membuat tim PSMS keteteran. Beberapa peluang dari PSMS memang mampu tercipta lewat Legimin dan Erwin di menit awal namun sama sekali mengarah ke gawang. Satu-satunya peluang terbaik lahir lewat tendangan bebas Legimin yang masih mampu ditepis Aditya Harlan, kiper Lampung FC.

Sebaliknya Lampung FC beberapa kali membahayakan. Salah satunya lewat tandukan Taufik Hasbuna di menit 9, namun sundulannya masih tipis di atas mistar gawang. Skor 0-0 memasuki ruang ganti.

PSMS mendapat keuntungan saat pemain Lampung FC, Arsyad Yusgiantoro diganjar kartu kuning kedua pada menit ke-56 akibat pelanggaran keras terhadap Legimin. Namun keunggulan jumlah pemain itu gagal dimanfaatkan PSMS. Masuknya Aldino juga tak banyak membuat perubahan.

PSMS mencatat dua peluang lewat Fiwi dan gol Aldino yang dianulir karena wasit menganggap terlebih dulu ada pelanggaran terhadap Aditya Harlan, kiper Lampung FC. Selebihnya PSMS memang tak banyak melakukan tendangan ke gawang.

Namun hasil ini tak mengubah posisi PSMS di puncak klasemen. Koleksi 7 angkanya dikuntit Kalteng Putra dan Kwarta dengan hanya berbeda selisih 2 angka.

Sementara itu Pelatih Lampung FC Amiluddin mengaku puas dengan menahan imbang PSMS. Strategi lewat counter attack berhasil diterapkan pemainnya untuk meminimalisir serangan lawan.

“Kita tahan di tengah hingga bawah, selanjutnya sesekali melakukan serangan baik lewat barisan pemain muda di depan yang punya tenaga. Strategi berjalan efektif dan kita akui sedikit ulur waktu karena kurang jumlah pemain. Untuk laga selanjutnya kita masih punya peluang dan akan curi poin untuk mau lolos ke babak selanjutnya,” ujarnya. (don/rbb)

 

Exit mobile version