Site icon SumutPos

Stadion Baharoeddin Siregar Minim Air Bersih

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO -Stadion Baharoeddin Siregar yang terletak di Desa Jatisari Kecamatan Lubukpakam merupakan salah satu ikon Kabupaten Deliserdang. Tentu sebagai sarana olah raga stadion yang dibangun Tahun 1971 itu memiliki berbagai fasilitas.

Fasilitas yang ada disana, mulai dari yang terlihat sangat terang benderang adalah tribun. Untuk tribun hanya tribun utama stadion yang berkapasitas 15.000 tempat duduk ini memiliki atap.

Itupun hanya mampu melindungi sekitar 300 tempat duduk. Sementara sisanya tribun terbuka. Pemkab Deliserdang sebagai pemilik bangunan yang berbentuk bundar ini pernah melakukan renovasi sekitar tahun 2000 lalu.

Pembenahan yang dilakukan saat itu, meninggikan tembok dan membuat sarana perkantoran bagi untuk induk organisasi olahraga. Mulai KONI dan beberapa organisasi olahraga lainnya mendapat fasilitas rungan kantor.

Sejak awal pembangunan stadion ini untuk kegiatan olahraga sepakbola. Tentu kegiatan sepakbola kerap digelar di Stadion yang namanya diambil dari nama mantan Bupati Deliserdang, yaitu Baharoeddin Siregar.

Berbagai kantor cabang olahraga ada disana. Tentu sarana penunjang lainnya dibutuhkan, berupa ruang salat, kamar mandi, ruang ganti pemain.Untuk ruang salat ada disediyakan. Namun, disayangkan sana air bersih untuk salat sangat terbatas.

Biasanya, bila hendak salat harus antri dengan penguna kamar mandi. Soalnya kamar mandi yang ada tinggal satu yang berfungsi.”Mau ambil air wudhu terpaksa menunggu orang yang memakai kamar mandi. Tak tempat khusus ambil air wudhu. Kami perempuan yang kesulitan bila ambil air wudhu,”bilang Nanik pedagang asongan yang berjulan di komplek stadion Baharoeddin Siregar.

Nanik bukan sendiri memanfaatkan fasilitas ruang salat yang ada di Baharoeddin Siregar. Namun, warga yang sedang melakukan kegiatan olahraga di sekitar stadion juga memanfaatkannya. Untuk ruangan salat menurut Nanik sudah layak meski sederhana.”Untuk ruang salat uda bisalah pak,”bilang Nanik.

Ketika Sumut Pos melihat kondisi kamar mandi yang dipakai secara bergantain itu, sangat memperihatinkan. Dari dua ruang kamar mandi utama yang ada cuma satu yang tersedia airnya. Namun, kondisi air pembuangan kamar mandi itu tumpat sehingga tergenang.

Di kamar mandi dengan ukuran empat kali empat meter itu, tersedia bak mandi besar. Di dalamnya ada duang ruangan kolset untuk buang air besar. Pintunya sudah rusak dan tumpat.

Sementara kamar mandi satu lagi yang berada disebelah kanan tangga menuju tribun tertutup itu tak terpakai karena airnya tak ada. Karena tak terpakai kamar mandi utama itu menebarkan bau busuk bila melintas dari pintunya. Bila dilihat di balik kamar mandi yang kebetulan langsung ke arah lapangan terlihat genangan air.

Ternyata genangan air itu, bersumber dari septic tank yang tumpat. Bila kamar mandi dipakai atau disiram maka air yang berada di dalam septic tank akan melimpah keluar.

Memang kondisi ini tidak terlihat bila tak diperhatikan dengan jelas, karena disana tumbuh rumput. Dan biasanya tempat itu dipakai pemain sepakbola untuk pemanasan sebelum bertanding.

“Ya harus diperhatikanlah bang, kalau tidak nanti basaj baju sebelum bertandi karena cipratan air yang melimpah,”bilang seorang peserta seleksi PSDS Junior yang namanya engan dikorankan.

Terpisah, Sekda Pemkab Deliserdang Darwin Zen dikonfirmasi menegaskan bahwa komplek Stadion Baharuddin Siregar yang memiliki luas dan sekitar 5 hektare milik Pemkab Deliserdang. “Itu milik Pemkab Deliseredang, sana tersebut untuk kegiatan olahraga biasanya setiap sore banyak dimanfaatkan warga berolahraga di sana,”bilangnya.

Darwin Zen menjelaskan bahwa sarana kamar mandi di sana tak ada permasalahan. Untuk ambil air wudhu tak ada masalah, karena menurut Darwin bolah memakai kamar mandi yang ada dulu. Memang secara khusus tak ada tempat air wudhu.

“Soal septic tank yang meluap airnya saya kurang tau. Yang mengelola stadion Baharoeddin Siregar adalah bagian umum kantor bupati Deliserdang. Saya nanti akan cek ke mereka dulu. Soalnya saya sering nongkrong di depan stadion setelah berolahraga,”bilang mantan Kepala Dinas Pendapatan Pemkab Deliserdang itu. (btr)

Exit mobile version