Site icon SumutPos

Die or Alive

Sergio Aguero menjadi andalan Manchester City menghadapi Bayern Munchen Rabu (26/11) dini hari WIB.
Sergio Aguero menjadi andalan Manchester City menghadapi Bayern Munchen Rabu (26/11) dini hari WIB.

MANCHESTER, SUMUTPOS.CO- Partai hidup mati menjadi tajuk duel Manchester City versus Bayern Munchen di Matchday 5 Grup E Liga Champions, dini hari nanti WIB. Etihad Stadium bakal menjadi saksi, akankah City melenggeng ke babak selanjutnya. Atau kembali gagal, seperti musim-musim sebelumnya.

THE CITIZEN bakal meladeni tim yang sudah tak memikirkan kelolosan. Ya, Munchen memang sudah memastikan diri lolos sebagai juara grup sejak laga keempat. Memiliki 12 poin, keunggulan delapan angka membuat mereka tetap tak akan bisa tergeser oleh kontestan Grup E lainnya: AS Roma dan CSKA Moskow walau mengalami kekalahan di laga sisa.

Tapi jangan pernah remehkan Munchen. Meski tak berisi skuad komplet, melawan tim asuhan Guardiola akan sangat sulit. Begitupun, ada anggapan bahwa Guardiola akan menyimpan beberapa pemain intinya dalam laga ini untuk menghemat tenaga. Namun rotasi juga cukup sulit dilakukan mengingat ada banyak pemain Die Roten yang mengalami cedera.

Dua kiper pelapis, Pepe Reina dan Tom Starke sama-sama mengalami cedera betis. David Alaba, Thiago Alcantara, dan Javi Martinez absen sampai tahun depan karena cedera lutut. Claudio Pizarro dan Holger Badstuber tengah bermasalah dengan kondisi paha, dan kapten Philipp Lahm terkendala masalah engkel.

Di kubu The Citizens, laga ini menjadi pertandingan hidup mati yang sangat menentukan kelolosan mereka ke babak selanjutnya. Baru mengoleksi dua poin dari empat laga, City tercecer di dasar klasemen, tertinggal dua angka dari CSKA dan Roma.

Jika gagal meraih tiga poin dalam laga kali ini, mereka bisa jadi bukan hanya gagal melangkah ke babak 16 besar, namun juga tak bisa melanjutkan kiprah dengan turun kasta ke Liga Europa. Kemenangan akan memungkinkan City finish di peringkat ketiga dan artinya itu tiket ke Europa League.

Menghadapi laga ini, manajer Manuel Pellegrini tak bisa menurunkan Edin Dzeko, Aleksandar Kolarov, dan Vincent Kompany yang semuanya mengalami masalah betis. Sementara playmaker David Silva belum diketahui sampai kapan pulih. Menurut media Inggris, Silva sudah bisa bermain walau mungkin tidak dari awal.

Pellegrini tampaknya sudah menyerah namun masih sangat berharap bisa memenangkan laga ini. “Seringkali tim yang bermain buruk di fase grup justru memenangkan Liga Champions. Kami tahu bahwa kami harus menang melawan Bayern dan kami harus menunjukkan karakteristik yang tepat dan agresif dari awal. Ini kesempatan terakhir kami untuk lolos,” tutur Pellegrini pada Daily Mail.

“Sebagai tim, kita tidak boleh berpikir peluang kami sudah habis, baik di Premier League atau Liga Champions. Mungkin kami tengah ada di posisi yang sulit. Saya mempercayai para pemain dan saya yakin kami akan memainkan laga yang bagus dan mendapat tiga poin,” yakin pelatih asal Cile itu.

Dari kubu Munchen, meski sudah lolos tampaknya berleha-leha bukan gaya main mereka. Salah satu gelandangnya, Xabi Alonso bahkan dengan tegas ingin kembali merebut trofi Champions.

“Trofi seperti itu tentu adalah usaha tim, tapi saya bisa katakan: memenangi Liga Champions dengan klub ketiga adalah salah satu alasan utama transfer saya ke Bayern,” kata Alonso.

Gelar Liga Champions pertama Alonso diraih bersama Liverpool musim 2004/2005 lewat kemenangan dramatis atas AC Milan di babak final. Sementara titel yang kedua direbutnya musim lalu sekaligus mewujudkan ambisi La Decima Real Madrid.

Jika bisa memenangi Liga Champions musim ini bersama Bayern, Alonso akan mengikuti jejak Clarence Seedorf sebagai pemain yang memenangi titel itu bersama tiga klub berbeda. Seedorf tercatat menjuarai Liga Champions bersama Ajax Amsterdam, Real Madrid, dan AC Milan. (ful/bbs)

Exit mobile version