Site icon SumutPos

Suporter PSMS Geruduk Bandung

Foto: Doni Hermawa/Sumut Pos
Suporeter PSMS Medan, SMeCK Hooligan sedang beraksi membentuk mosaik saat laga PSMS di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Laga semifinal Liga 2 kontra PSIS Semarang teramat penting bagi suporter PSMS dan publik Medan. Karena itu mereka tak mau membiarkan para pemain berjuang sendirian. Tidak hanya suporter PSMS di pulau Jawa yang mendampingi, melainkan para suporter dari Medan.

Tiga kelompok suporter PSMS, SMeck Hooligan, KAMPAK FC dan PSMS Fans Club masing-masing menurunkan kekuatannya ke Bandung. Memang tidak semaksimal suporter para rival mengingat letak geografis dengan Bandung dan biaya yang tidak sedikit.

Namun perjuangan para suporter tetap layak diacungi jempol. Mereka menempuh Bandung dengan berbagai jalur. Ada yang melalui jalur laut, ada yang lewat darat dan pastinya lewat transportasi udara. “Kalau pemain PSMS berjuang di atas lapangan, kami berjuang dalam bentuk lain dan ikut mendukung perjuangan mereka,” ujar Ketua SMECK Hooligan, Lawren Simorangkir.

“Pagi tadi ada tujuh anggota kita lepas keberangkatannya menggunakan bus. Nah, barusan sore tadi juga ada lima orang yang kita lepas menumpangi truk,” sebutnya.

Dirinya sendiri berangkat dengan pesawat bersama tiga orang lainnya. Akan ada rombongan lain yang menyusul hingga final nanti. “Nah rombongan terakhir pada 27 November berangkat, tepatnya saat laga final,” sebutnya.

Menurut Lawren, 90 anggota SMECK telah berangkat dari Medan menuju Bandung. Sementara anggota SMECK di Jabodetabek mencapai 157 orang.

Namun pihaknya menyayangkan bentuk perhatian pemerintah kota. Bandingkan dengan pemkot Surabaya dan Semarang yang menyediakan puluhan bus untuk memberangkatkan suporternya mendukung Persebaya dan PSIS. “Itu yang kita sayangkan. Jangan nanti sudah juara baru cari muka,” bebernya.

Sementara itu PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi berharap para suporter bisa menjamin stabilitas keamanan di Kota Kembang tersebut.

Karena itu, operator terus melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan semua stakeholder kontestan semifinal Liga 2. Chief Operating Officer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy mengungkapkan, pihaknya perlu melibatkan tim peserta untuk membicarakan masalah keamanan tersebut.

”Sebab, tanggung jawab keamanan di Bandung harus menjadi kewajiban bersama. Toh, mendapat izin bermain di Bandung ini saja sulitnya minta ampun,” kata Tigor. ”Jadi, kami sarankan kepada suporter dan juga para petinggi klub agar sama-sama bisa menjaga keamanan selama semifinal dan final,” ucap dia.

Tigor menambahkan, pihaknya juga menyediakan beberapa titik kumpul para supoter di sekitar Stadion Gelora Bandung Lautan Api. ”Tapi, dengan memfasilitasi semua itu dan masih ada kericuhan yang melibatkan suporter di Bandung, bisa jadi laga semifinal dan final kami gelar tanpa penonton,” ujar Tigor.

Agar sanksi tanpa penonton itu benar-benar tidak diterapkan, Tigor berharap para pentolan suporter tim peserta bisa ikut menjaga ketertiban anggota. ”Sebab, yang kami khawatirkan adalah suporter siluman yang masih berkeliaran dan mencoba memanfaatkan situasi semifinal dan final,” kata Tigor. (don/jpnn)

 

Exit mobile version