Site icon SumutPos

0 PSMS v Persita 0: Rugi Besar

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Pemain PSMS Medan, Eliazer Thoncy Maranm. Alwi Slamat (Hijau) mencoba melewati pemain Persita Tangerang saat pertandingan LIGA 2 di Stadion Teladan Medan, Senin (25/9/2017). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 0-0.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan gagal meraih poin penuh pada laga lanjutan 16 besar Liga 2 kontra Persita Tangerang di Stadion Teladan, Senin (25/9). Tim Besutan Djajang Nurjaman hanya bermain imbang tanpa gol.

PSMS melakuan perubahan besar dalam skuadnya. Pelatih PSMS, Djajang Nurjaman mengubah skema dengan menempatkan Hardiantono, Wanda Syahputra dan amunisi barunya Abdul Djalil bersama. Selain Djalil, ada Eliazer Thoncy Maran, amunisi baru yang langsung diturunkan.

PSMS mendapatkan peluang emas saat laga baru berjalan dua menit. Choiril Hidayat lolos ke kotak penalti  namun sontekannya dari sudut sempit menyamping. Berikutnya PSMS mendapat peluang lewat tendangan Fredyan Wahyu dari luar kotak penalti. Namun masih bisa ditepis kiper Perwira, Reky Rahayu.

Persita bermain sabar dan menguasai bola ball posession. Beberapa kali mereka berhasil menembus kotak penalti, namun peluang masih dapat diblok pertahanan lawan. Mereka mendapatkan peluang emas di pertengahan babak pertama lewat serangan balik Rachmat Affandi. Namun tinggal berhadapan dengan Abdul Rohim, tendangan eks pemain PSMS itu masih bisa ditepis.

Serangan PSMS pada paruh pertama ini kerap mudah dipatahkan pertahanan lawan. Sementara Persita justru mendapatkan peluang yang lebih membahayakan lewat Henry Rivaldi. Kans pertama Henry lewat tendangan cungkil yang masih melambung di atas mistar. Peluang berikutnya, Henry melepaskan tendangan yang mengenai mistar menit ke-33.

Pada menit 42, PSMS mendapat tendangan bebas setelah Muhammad Alwi dilanggar Ledi Utomo. Sayang, tendangan bebas yang diambil Gusti Randa berhasil ditangkap kiper Persita.

Dua menit kemudian, gelandang serang Persita Henry Rivaldi kembali lolos dari kawalan pemain PSMS, mampu melepaskan tendangan keras namun melenceng sedikit di samping mistar. Skor 0-0 bertahan hingga jeda.

Di babak kedua PSMS langsung mengancam lewat peluang Alwi Slamet dan umpan tarik Frets yang gagal disambar I Made. Selebihnya PSMS gagal mengembangkan permainan. Mereka terikut pola permainan Persita yang lebih santai memainkan bola. Pendekar Cisadane juga bukannya tanpa kans di paruh kedua ini, namun penampilan Abdul Rohim cukup sigap mengamakankan peluang.

Salah satunya saat menggagalkan peluang Henry Rivady yang masih bisa ditangkap Abdul Rochim. Selanjutnya pada menit 78, terjadi kemelut di daerah penalti Persita. I Made Ade terjatuh, namun protes pemain PSMS tidak berbuah penalti.

Serangan Persita kembali berbahaya saat kapten Egi Melgiansyah memberi umpan kepada Hari Habrian dan diterusakan Henry Rivaldi dengan tendangan, lagi-lagi masih bisa ditangkap kiper PSMS. Hingga peluit dibunyikan wasit Juwari (Semarang), skor 0-0 bertahan.

Hasil ini menjadi kerugian bagi PSMS Medan yang dalam dua laga 16 besar belum pernah menang. Artinya mereka harus habis-habisan di empat laga sisa jika tak ingin kansnya lolos ke Liga 1 punah. “Ya memang tadi anak-anak tak bermain seperti biasanya. Seperti kehilangan fanatisme bermain dan apa yang kita inginkan agar bermain cepat tidak terjadi. Malah terikut pola permainan Persita dengan teknik tinggi. Mereka bermain santai dan lambat. Padahal coach Djajang sempat mendrillkan cara main. Tapi pemain tidak bisa  mengaplikasikannya,” kata Asisten pelatih PSMS, Edy Syahputra.

Edy juga tak memungkiri pihaknya sedikit memaksakan tampilnya dua amunisi baru, Elton Maran dan I Made Wirahadi yang baru bergabung, bahkan belum sempat ikut latihan karena minimnya stok pemain. “Dimas dan Suhandi cedera sangat berpengaruh. Karena itu kita tidak punya pilihan lain kecuali langsung menurunkan I Made Wirahadi yang bahkan baru mendarat jam 2 siang tadi,” kata pelatih berlisensi B AFC itu.

Sementara itu Asisten Pelatih Persita Tangerang, Asep Ardiansyah menyebut hasil imbang 0-0 karena pihaknya kurang beruntung. Asep bukan tanpa alasan menyebut demikian, pasalnya ada tujuh peluang yang tercipta sepanjang pertandingan. Persita seharusnya bisa pulang dengan tiga angka.

“Kami bisa mencuri poin. Tapi target kami sebenarnya menang. Permasalahan hari ini adalah finishing. Ada tujuh peluang dimana pemain kita sudah one on one dengan kiper tapi tidak berhasil jadi gol,” ujarnya usai pertandingan.

Tercatat ada tiga peluang emas pada babak pertama dan empat di babak keduanya. Mayoritas saat bola berada di kaki gelandang serang Henry Rivaldy.

Soal wasit, Asep Ardiansyah memberikan apresiasi. “Wasit bagus, biasanya kita selalu dirugikan. Kita sempat takut di Medan dirugikan. Ternyata fair,” tegasnya.

Sementara itu, Henry Rivaldi menimpali dirinya memang belum rezeki mencetak gol.

“Kembali lagi dewi fortuna belum berpihak. Belum rezeki cetak gol,” ucap pemain bernomor punggung 17 ini. (don/adz)

 

Hasil Pertandingan

Senin, 25 September 2017

Persibat Batang vs PSIS 1-1

PSMS vs Persita Tangerang 0-0

 

Jadwal pertandingan:

Jumat , 29 September 2017

16.00 WIB: Persibat Batang vs PSMS Medan (Stadion M. Sarengat)

16.00 WIB: Persita Tangerang vs PSIS Semarang (Stadion Maulana Yusuf)

 

Klasemen Grub B

Tim M M S K SG P

Persibat Batang 2 1 1 0 3-2 4

PSIS Semarang 2 1 1 0 3-2 4

Persita Tangerang 2 0 1 1 1-2 1

PSMS Medan 2 0 1 1 1-2 1

 

Exit mobile version