Site icon SumutPos

Kodrat Ditunjuk Benahi Internal

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Kodrat Sah bersama Ketua PSSI, Letjen Edy Rahmayadi dan Manajer Persib, Umuh Muhtar saat nonton PSMS kontra Persib di Stadion Teladan, Minggu (26/3).

SUMUTPOS.CO  – Kisruh kepengurusan PSMS pasca mundurnya dr Mahyono dari kursi ketua umum coba dituntaskan segera. Pembina PSMS yang juga Ketua PSSI, Letjen TNI Edy Rahmayadi kembali menggelar pertemuan dengan pengurus dan perwakilan klub anggota PSMS. Hasilnya dia menunjuk tokoh pemuda, Kodrat Shah untuk menangani kisruh yang ada.

“Saya ditunjuk oleh Pak Edy untuk membenahi PSMS agar tidak ada lagi ribut-ribut dan PSMS bisa maju sesuai harapan masyarakat Kota Medan,” tegas Kodrat usai bertemu klub anggota PSMS di Medan Club, Senin (27/3).

Hal ini cukup mengejutkan karena sebelumnya Kodrat disebut-sebut sebagai calon ketua Asprov PSSI Sumut. Namun Kodrat sepertinya memilih fokus di PSMS saat ini. Meskipun belum punya pengalaman dalam dunia sepak bola, namun Kodrat yakin bisa membenahi internal klub yang bermasalah.

Kodrat langsung menggelar pertemuan dengan sejumlah pengurus dan pemilik klub dengan agenda membahas pembentukan PT dan pembenahan keberadaan klub. Nantinya klub-klub itu akan dilibatkan dalam PT. “Langkah awal yang kita lakukan adalah menyatukan persepsi dari klub-klub dan pengurus demi satu tujuan yakni memajukan PSMS,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum MPW Pemuda Pancasila Sumut ini.

Masih menurut Kodrat, setelah pengurus memiliki satu misi, langkah yang diambil berikutnya yakni membenahi status keberadaan pemilik 40 klub PSMS. “Kita akan memverikasi keberadaan klub-klub ini, apakah semua syaratnya sudah benar sesuai peraturan di PSSI. Kita beri satu bulan untuk melengkapinya. Lalu kita benahi kepengurusannya mana yang tepat sesuai tempatnya. Setelah semuanya selesai, ke depan baru membentuk PT dengan persetujuan dari klub dan selanjutnya menyusun manajemen,” sambungnya.

Selain itu menurut Kodrat PSMS ke depannya tidak akan menganut sistem ketua umum lagi. Seperti halnya klub-klub Perserikatan lain Persib dan Persija dengan presiden klub atau CEO sebagai pemimpinnya. Kebetulan manajemen Persib saat berkunjung di Medan turut memberi masukan soal perubahan status klub berbadan hukum. Saat ditanyakan wartawan apakah posisi Kodrat nanti bakal menjadi presiden klub?

“Ya terserah menyebutnya apa, presiden klub atau apalah. Tapi nantinya kita sudah tidak pakai ketua umum-ketua umum lagi. Sesuai keputusan FIFA. Semua harus ikut aturan sampai ke bawah,” sebutnya.

Sementara itu pengurus PSMS lewat Julius Raja, mengatakan tetap harus ada mekanisme yang dilakukan sebelum membenahi sistem menuju klub profesional. Menurutnya Kodrat Shah ditunjuk untuk membenahi PSMS, khususnya pada organisasi internal. Terutama status 40 klub. “Siapa pemilik klub harus dibuktikan dengan surat seperti akte pendirian, pembinaan yang sedang berjalan, hingga lapangan latihan. Jadi kehadiran pak Kodrat untuk memverifikasi itu semua,” ujarnya, Selasa (28/3).

Permasalahan yang terjadi di sejumlah klub anggota PSMS kata Raja cukup beragam, mulai dari dualisme kepengurusan, ketiadaan struktur yang jelas, hingga turun-temurun dalam pengelolaan klub tanpa ada dasar yang kuat. “Jadi saat pertemuan dengan klub-klub, semua sudah sepakat ada waktu dua bulan untuk melengkapi,” ucapnya.

“Kalau nanti hasil verifikasi itu misalnya hanya 20 klub yang dinyatakan sah, itulah yang akan gelar RALB,” ucapnya. (don)

Exit mobile version