Site icon SumutPos

0 Serbia v Brasil 2: Tegaskan Status Favorit

Paulinho menyumbang satu gol saat menghadapi Serbia.

SUMUTPOS.CO – Brasil menggaransi tiket babak 16 besar setelah menghajar Serbia 2-0 di laga terakhir grup E Piala Dunia 2018, Kamis (28/6). Kemenangan ini membuat mereka sekaligus menjadi juara grup. Brasil akan menantang Meksiko di fase berikutnya.

Dua gol Brasil dihasilkan oleh Paulinho di menit 36, dan tadukkan keras pemain belakang Thiago Silva di menit 68. Disamping kemenangan Brasil, perjuangan Serbia sendiri patut diacungi jempol. Penyerang Serbia Aleksandar Mitrovic berkali-kali mereka mengancam keselamatan gawang Brasil yang dikawal Alisson Becker di awal-awal babak kedua.

Bintang Brasil Neymar pun juga berupaya membubuhkan namanya di papan skor. Dalam beberapa kali kesempatan, Neymar yang selalu mendapat pernjagaan ekstra dari para pemain belakang lawan kerap gagal mengeksekusi bola dengan manis ke arah gawang. Sayang, hingga peluit panjang berbunyi, Neymar urung melahirkan gol keduanya di sepanjang turnamen ini.

Ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Brasil di bawah Tite. Brasil pun kini menjadi unggulan teratas setelah Jerman tersingkir. Tikte mengaku sangat puas bisa membawa Selacao lolos sebagai juara Grup E di Piala Dunia 2018. Namun, dia menegaskan tak mau terlena dengan status tersebut.

Sejak awal, Neymar cs langsung diunggulkan menjadi juara pada edisi kali ini. Alasannya jelas, sejak kehancuran pada 2014, Brasil langsung bangkit di bawah komando Tite.

“Kita tak hidup dalam angan, kita hidup di realita. Karena kami melakukan semuanya dengan baik selama kualifikasi dan uji coba, kami menciptakan ekspektasi yang tinggi untuk diwujudkan. Tapi, Piala Dunia memiliki pola baru, format baru,” ujar pelatih asal Brasil dikutip ESPN.

“Kami adalah tim yang tahan dengan tekanan, yang juga memiliki kualitas tinggi untuk setiap pemainnya, termasuk cadangan. Kami selalu bertambah kuat dan banyak peningkatan,” jelasnya.

Yang menarik, empat dari enam gol yang sudah dicetak Silva adalah berkat umpan dari Neymar lewat sepak pojok. Pemain berusia 33 tahun itu mengaku senang karena dirinya sering latihan bersama sang striker untuk bisa mencetak gol dengan cara tersebut, dan membuahkan hasil yang sangat nyata. “Di momen-momen ketika kami menderita, kami tetap fokus untuk mencegah tim lain menyerang,” ujar Silva kepada Globo.

“Kami bisa menemukan bola yang sering kami lakukan dalam latihan dengan Neymar (lewat tendangan penjuru) ke arah dekat tiang gawang. Kami senang dengan itu,” tambahnya.

“Kami menderita, tapi saya pikir hal yang paling penting adalah tim tahu bagaimana mengatasi ketika diserang. Itu adalah apa yang [Tite] katakan, Anda harus tahu bagaimana menderita,” bebernya.

Sementara Pelatih Serbia, Mladen Krstajic mengaku puas meski harus tersingkir. Bahkan mereka meyakini Brasil akan menjadi juara. “Mereka bukan hanya favorit sekarang. Bahkan sebelum Piala Dunia mereka berada di antara favorit untuk menang,” kata Krstajic.

“Jerman, Spanyol, Argentina ada di grup favorit itu. Tapi apa pun bisa terjadi. Kami melihat Jerman tersingkir. Brasil tentu saja salah satu favorit untuk menang.”

Brasil memegang kendali untuk sebagian besar pertandingan, kecuali untuk periode singkat di babak kedua ketika Serbia membombardir gawang tim Amerika Selatan ini.

Krstajic mengatakan para pemainnya telah memberikan segalanya dalam kompetisi ini. “Kami datang untuk menunjukkan permainan. Kami sangat senang dengan sikap para pemain walaupun ini adalah musim yang sulit,” pungkasnya. (kar/jpc/don)

Exit mobile version