MEDAN, SUMUTPOS.CO -PSMS akan menjalani uji coba ketiganya. Kali ini pasukan Djajang Nurjaman akan menjajal PD Pasar Medan di Lapangan Thamrin Graha Metropolitan, Jalan Kapten Soemarsono, Sabtu (30/12) pagi kick off pukul 08.00 WIB. Legimin Raharjo dkk pun tak mau dipermalukan ketiga kalinya.
Sebelumnya PSMS tumbang di dua laga uji coba beruntun setelah dibungkam PSAD Bukit Barisan 2-3, Sabtu (23/12) dan kalah 1-2 dari Asam Kumbang FC 1-2, Rabu (27/12).
Meskipun masih laga uji coba dan bongkar pasang pemain baru, Djanur paham tuntutan publik Medan untuk melihat PSMS menang.
“Orang awam kan melihat hasil itu pasti. Makanya enggak bolehlah kita sampai kalah tiga kali,” tegas Djanur.
Namun yang terpenting Djanur ingin anak asuhnya terus menunjukkan progres. Ada kemungkinan dia menurunkan pemain-pemain barunya. “Dalam uji coba besok, harapannya tetap saja saya melihat bagaimana progres ke anak-anak baik fisik dan taktikal. Karena itu bukan berarti kita kalah tidak apa-apa. Tapi kita lebih mementingkan kerja di lapangan,” ungkapnya.
Djanur beralasan uji coba sebelumnya dilakukan dalam kondisi tim belum siap karena dirinya fokus menyeleksi pemain baru di awal namun sudah menunjukkan progres di uji coba kedua.
“Kita kan seminggu latihan berat. Uji coba pertama begitu selesai kita langsung buang enam pemain seleksi, sedangkan ujia coba kedua secara permainan sudah lumayan. Makanya besok jangan sampai kalah lagi,” ungkapnya.
Djanur menjelaskan venue uji coba dipindahkan ke TGM lantaran Stadion Mini Kebun Bunga tidak rata. “Kita ke TGM, di sini lapangan tidak rata,” timpalnya.
Tim PD Pasar Medan sendiri selama ini dikenal tangguh dan beberapa kali juara Liga Instansi. Mereka biasa diperkuat pemain-pemain andal Liga Indonesia, seperti Jecky Pasarela.
Sementara itu, satu pemain lokal baru bidikan Djanur, Ahmad Marzukih eks Persija telah tiba di Mes PSMS, Jumat (29/12) siang. Amarzukih kemungkinan langsung diturunkan menghadapi PD Pasar.
Pemain yang akrab disapa Amarzukih mengatakan bersedia datang ke Medan setelah berkomunikasi dengan Djajang Nurjaman. Sebelumnya dia belum pernah memperkuat tim di luar Jakarta. “Komunikasi sama pelatih, lalu disuruh kemari. Dikasih harga dan deal secara lisan sudah oke. Kalau sign (teken kontrak) belum,” timpalnya.
Pemain kelahiran 21 Juni 1985 ini mengatakan berani menerima tawaran PSMS lantaran sejarah panjang klub Hijau-hijau ini di persepakbolaan Indonesia.
“Ini adalah klub saya satu-satunya di luar daerah (luar Jakarta) yang saya perkuat. PSMS punya sejarah panjang. Dan saya suka tipikal permainannya. Selain itu saya juga dekat dengan Coach Djanur,” jelasnya.
Marzukih menjelaskan pernah ikut dibawa Djanur dalam tim All Star Indonesia yang berlaga di Singapura beberapa tahun lalu.
Soal PSMS saat ini, Marzukih tak cukup kenal seluruh pemainnya. “Kalau pemain, hanya yang senior yang saya tahu yaitu Legimin. Kalau yang lain belum. Cuma sempat lihat penampilan pemain di LIga 2 kemarin,” jelasnya. (don)