Site icon SumutPos

Prancis vs Belanda: Flying Dutchman Terbang Lagi

Robin Van Persie ingin membuka comeback-nya ini dengan gol atau assist, dalam matchday ketujuh Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, yang berlangsung di Stade de France, Saint-Denis, dinihari nanti.

SAINT-DENIS, SUMUTPOS.CO – Tidak ada lagi yang dijuluki Flying Dutchman setelah Belanda gagal lolos ke Euro 2016. Sebab, setelah kegagalan tersebut, Robin van Persie sudah tak lagi bersama Oranje, julukan Timnas Belanda. Nah, setelah 1 tahun 10 bulan 17 hari, Flying Dutchman yang bernama Van Persie itu pun kembali lagi.

Dini hari nanti WIB, RvP – inisial nama Van Persie – langsung meneror gawang Prancis, dalam matchday ketujuh Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, yang berlangsung di Stade de France, Saint-Denis. ”Saya paham dengan situasi yang dihadapi (Belanda), dan saya di sini ingin berkontribusi,” koarnya, dikutip Football Oranje.

Ya, ada peluang Van Persie langsung jadi starter di laga tersebut. Vincent Janssen yang di tiga laga terakhir Belanda selalu menciptakan gol bisa menjadi opsi kedua. Hanya De Telegraaf  menyebut, dengan comeback-nya Van Persie, maka kejayaan Belanda bersama Wesley Sneijder dan Arjen Robben di Piala Dunia 2014 bisa kembali dirangkai.

Van Persie ingin membuka comeback-nya ini dengan gol atau assist. Seperti saat dirinya menjalani caps ke-101, atau caps terakhirnya sebelum tidak dilirik Belanda lagi. Ketika itu, gol dan assist-nya berada di balik kekalahan Belanda atas Republik Cile di Kualifikasi Piala Dunia 2016. ”Ini tantangan baru bagiku,” sebut pemain yang kini bermain untuk Fenerbahce itu.

Di depan Prancis Van Persie juga punya pengalaman ketika menghabisi Prancis 1-4 pada  fase grup Euro 2008 silam. Satu gol dan satu assist darinya. Cuma itu laga kompetitifnya lawan Les Bleus, julukan Prancis. Bukan hanya berbekal pengalaman. Van Persie juga yakin langsung nyetel dengan permainan Belanda.

Terlebih, di belakang kursi nahkoda Oranje ada mantan pelatihnya di Fenerbahce musim lalu, Dick Advocaat. Dia baru diangkat sebagai nahkoda Belanda sejak 9 Mei lalu. Sudah sekali kemenangan didapat Belanda di tangannya yaitu saat menghajar Luksembourg 5-0 di matchday ke-6, 10 Juni. ”Dia tahu apa yang terbaik dari pemainnya,” puji top scorer timnas Belanda itu.

Terpisah, Advocaat masih meyakini ketajaman Van Persie belum habis. Advocaat paham apa yang jadi kelemahan Van Persie. ”Dia sering terganjal dengan kebugarannya. Tetapi apabila Anda mampu memanfaatkan Van Persie dengan cara yang tepat, maka dia bakal memberi Anda  banyak kemudahan,” klaim Advocaat.

Terkait dengan adanya Van Persie, Sneijder, dan Robben sebagai pemain senior di antara penggawa Belanda, itu yang disebut Advocaat sebagai kesempatan. ”Terutama saat menghadapi tekanan besar dari negara sekelas Prancis, maka kualitas pemain berpengalaman seperti mereka ini bisa diandalkan,” tambah Advocaat.

Mumpung, pertahanan Prancis juga tidak dalam kondisi terbaik. Salah satunya absennya Raphael Varane. Bek Real Madrid itu absen karena cedera. Sebagai gantinya, kolaborasi antara Laurent Koscielny dan Samuel Umtiti bisa diandalkan pelatih Didier Deschamps. Ingat, dalam satu dekade terakhir hanya Spanyol yang dapat mempecundangi Stade de France di Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa.

Tepatnya saat 27 Maret 2013 silam. Umtiti, seperti dilansir La Voix du Nord meminta ke rekan-rekannya agar tak meremehkan Belanda yang kerap macet ketika berhadapan dengan tim kuat di Kualifikasi Piala Dunia. Dari 13 golnya, 12 di antaranya ke negara-negara lemah seperti Luksembourg dan Belarusia.

Terutama waspada dengan pengalaman Van Persie. ”Kami harus bertahan lebih baik lagi, reduksi peluang gol dan perlu kerja kolektif dari semua pemain. Bukan hanya di lini belakang,” harap Umtiti. (ren/jpg)

Exit mobile version