Site icon SumutPos

Asrul Dahlan Lubis, Aktor Pecinta PSMS Semangati Legimin dkk

Duel PSMS kontra Bhayangkara di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (3/8) malam menjadi kesempatan bagi artis peran, Asrul Dahlan Lubis untuk melepaskan kerinduannya menonton langsung PSMS. Pasalnya sudah lama dia tidak menonton langsung Ayam Kinantan berlaga.

doni hermawan/sumut pos
BINCANG: Asrul berbincang dengan Sahari Gultom.

“Sudah 25 tahun saya tidak nonton PSMS. Jadi baru inilah ada kesempatan PSMS main di Jakarta dan saya harus nonton. Rindu sekali,” kata Asrul saat menyambangi hotel tempat tim menginap jelang laga.

Pemeran sinetron religi, Para Pencari Tuhan itu memang merupakan pecinta PSMS sejak kecil. Lahir di Tanjungmorawa, Asrul sering menonton langsung PSMS berlaga di Stadion Teladan. “Yang jelas karena saya anak Medan. Bahkan dulu bersama keluarga nontonnya.

Masih zaman Perserikatan. Di samping itu saya kenal beberapa klub Medan lain seperti Bintang Utara, Sinar Medan, Perisai. Itulah yang mendorong ,saya kenapa begitu antusias PSMS main di sini,” ujarnya.

Bagi Asrul jika menyebut kata Medan hanya dua hal yang teringat. “Pertama duren dan yang kedua PSMS. Dua itu saja yang lain tak usah disebut,” tambahnya.

Asrul juga tak segan untuk meminta foto dengan beberapa pemain PSMS. Bertemu pelatih kiper Sahari Gultom, keduanya saling meminta foto. Dia juga minta foto bareng dengan Muhammad Roby. “Kan awak yang fans PSMS. Awak dong yang minta foto,” ujar pemeran Tendangan si Madun itu sambil tertawa.

Suami dari Riarma Yuniarti Simanjuntak itu lalu berbincang akrab dengan Sahari Gultom yang dulu sering ditontonnya di Stadion Teladan. “Zaman Sahari Gultom pun saya sering nonton. Lebih jauh dari itu sejak kecil saya juga sudah nonton zaman Jamaluddin Hutauruk. Medan lagi jaya-jayanya itu. Jadi saya ni bukan suporter karbitan. Suporter abadi lah bisa dibilang,” kata alumni SMA Pancabudi itu.

Bersama rekan seprofesinya, Isa Bajaj yang merupakan pendukung Persebaya, Asrul memang sangat mendukung sepak bola Indonesia. Meski di klub berbeda mereka sama-sama mencintai sepak bola negeri ini.

“Ya, dia Persebaya, saya PSMS. Yang terpenting bagaimana kami mengapresiasi sepak bola Indonesia. Kami bahkan sudah janjian. Rencananya kalau PSMS main lawan Persebaya di Medan kami bakal nonton bareng,” ujarnya.

Asrul juga punya pesan positif untuk suporter PSMS agar terus mendukung tim dengan cara-cara yang sportif. Dia berharap PSMS juga punya anthem yang bisa dinyanyikan satu stadion. “Yang penting harus terus meningkatkan kreativitas. Jangan rusuh, jangan ribut. Kita dukung biar PSMS bisa main lebih baik. Kalau satu stadion nyanyi kan merinding. Apa gak ngeri?,” ujarnya.

Sayangnya malam itu PSMS tumbang. Begitupun Asrul tetap menyemangati pemain dengan datang ke ruang ganti serta meminta suporter untuk tak mencerca tim yang sudah berjuang. (don)

Exit mobile version