Site icon SumutPos

Suimin Dipecat Indra Sakti Tak Juga Bayar Gaji

MEDAN- Desas desus soal bakal didepaknya pelatih PSMS versi PT Liga Indonesia, Suimin Diharja menjadi kenyataan. Senin (1/4) kemarin di Mess Kebun Bunga digelar rapat mendadak yang melibatkan manajemen, tim pelatih dan pemain. Hasilnya Suimin harus menerima kenyataan pahit dilengserkan dari kursi pelatih PSMS. Bersamaan dalam rapat itu juga diumumkan 11 pemain yang dicoret.

KANDANG: Stadion Teladan diburu duo PSMS  Pro Duta untuk menjadi markas musim ini.
KANDANG: Stadion Teladan diburu duo PSMS dan Pro Duta untuk menjadi markas musim ini.

Rapat digelar sekitar pukul 17.00 WIB di aula mess Kebun Bunga. Tim pelatih lengkap hadir Suimin, dan para asistennya Suharto, Mardianto dan Coly Misrun. Sementara beberapa pemain hanya beberapa saja yang terlihat. Apalagi pemberitahuannya baru pagi kemarin.

Anehnya, Ketua Umum, Indra Sakti Harahap tak menampakkan dirinya. Justru pria bernama Faisal yang secara mendadak diumumkan sebagai CEO yang membacakan SK pemecatan Suimin serta 11 pemain. Dan sialnya, pembahasan soal gaji tak dibahas di rapat tersebut.

Ternyata rapat tersebut untuk menindak lanjuti rapat yang terjadi Minggu (7/4) malam di Hotel Darma Deli. Di situ diputuskan soal pendepakan Suimin. Sebelumnya kabar ini lebih dulu mencuat karena adanya rapat rahasia empat pengurus soal pertemuan tersebut.”Inilah saya bingung juga. Saya tahunya dalam rapat tadi malam di Darma Deli. Yang rapat selain saya ada Sektim, CEO baru, Nata Simangunsong, Media officer dan dua pengurus baru. Saya sama sekali gak tahu soal SK pelatih. Saat rapat itu saya langsung disodori SK soal pemberhentian pelatih dan 11 pemain. Padahal sejak awal maunya hak dulu baru bicara pemecatan pemain,” kata manajer tim, Sarwono.

Sarwono mengaku usaha protes terhadap keputusan SK pemberhentian pelatih berakhir sia-sia, karena hanya dirinya sektim dan media officer yang satu suara, sementara lima lainnya mendukung SK tersebut.

Suimin usai rapat kepada wartawan membenarkan kabar tersebut. “Ya tadi sudah ada SK pemberhentian Abang tadi.  Dibacakanlah tadi di rapat itu. Dan pengganti abang itu Suharto yang naik sebagai pelatih kepala,” jelas Suimin.

Namun SK itu belum mau diterima Suimin. Persoalannya hak berupa gaji yang tertunggak sejak pembentukan tim belum dikucurkan. Dalam rapat tersebut tak ada kabar gembira yang ditunggu-tunggu berupa bakal dibayarkannya gaji.

“Ya kami minta hak pasti.  Abang belum menerima SK itu. Tapi kalau SK-nya sudah Abang terima harus sejalan dengan hak. Jika sudah diberikan, baru Abang angkat kaki,” jelasnya.

Sampai kapan mereka menunggu? Rabu (10/4) menjadi deadline yang ditetapkan pelatih dan pemain. “Keputusan itu 10 April. Kalau tanggal 10 itu tidak diberikan hak. Kami akan menempuh upaya hukum. Kalaupun mereka janji harus ada perjanjian hitam di atas putih. Kapan hak kami bisa dibayar. Setidaknya ada pegangan kami,” kata eks pelatih Sriwijaya FC, Persijap dan Persikabo ini.

Didepaknya Suimin di putaran pertama ini seperti dejavu kejadian di musim 2009. Ketika itu Suimin didepak karena dinilai terlalu vokal mengkritisi kebijakan manajemen dan pengurus. Posisinya saat itu digantikan Kustiono. Alasan pendepakannya kali ini juga sepertinya tak jauh dari masalah non teknis.
“Hati Abang sebenarnya ingin membangun. Tapi masih banyak rintangan. Mungkin nanti akan ada tahun-tahun tertentu. Yang pasti abang gak tobat. Untuk PSMS abang gak pernah nyerah. Mudah-mudahan dengan keluarnya abang, PSMS bisa lebih bagus,” harap Pelatih Kampung tersebut. (don)

Exit mobile version