Site icon SumutPos

Rombak Total Skuad PSMS

MEDAN- Dua PSMS meraih hasil buruk musim 2011/2012. Baik di Indonesian Super League (ISL) maupun Indonesian Premier League (IPL) keduanya menorehkan hasil pahit dengan terdegradasi ke Divisi Utama musim depan. Namun bukan berarti hasil buruk ini menandakan para pemain tidak berkualitas.

Apalagi masalah non teknis melanda kedua kubu. Baik PSMS ISL maupun IPL setali tiga uang dilanda permasalahan gaji. Hal yang membuat semangat dan mental bertarung tim ternodai. Namun menyambut musim depan, PSMS sepertinya akan merombak total skuadnya. Kondisi yang terus terjadi hampir terjadi dalam tiga musim belakangan ini.

Indikasinya jelas, kedua manajemen belum menghubungi satu pun pemain untuk diajak kembali bekerja sama musim depan. Padahal dari hasil evaluasi pelatih, beberapa nama dianggap layak dipertahankan. Sebut saja Nastja Ceh, yang menjadi ruh di lini tengah skuad PSMS ISL. Anton Samba yang tangguh sebagai gelandang perusak. Begitu juga Sasa Zecevic di lini belakang.

Entah PSMS memang sengaja melepas seluruh pemainnya maupun ketiadaan dana yang membuat manajemen kini tidak bisa berbuat banyak untuk menahan pemainnya. Alhasil beberapa pemain mulai digoda klub lain.

Bahkan beberapa diantaranya sudah menandatangani pra kontrak tanda jadi kepada klub barunya. Nico Malau ke Semen Padang dan Anton Samba ke Persepam.

Sekalipun ada itikad dari Pengurus PSMS versi Indra Sakti Harahap untuk mempersiapkan tim, tak sedikitpun menyinggung para mantan pemain musim lalu. Indra kini sibuk mengincar para pemain lokal seperti Donny Siregar, Affan Lubis, Saktiawan Sinaga dan lainnya. Padahal PSMS ISL musim lalu seperti Nico Malau, Antoni maupun Wiganda layak dapat tempat kembali dengan potensinya dan usianya yang masih belia.

Sebelumnya Caretaker PSMS ISL, Suharto menyebut 40 persen pemain layak dipertahankan dari skuad ISL.  “40 persen pemain lokal yang masih layak dipertahakan untuk musim kompetisi mendatang dan 60 persen sisanya harus ada perubahan,” saat berbincang belum lama ini.

Suharto menyayangkan jika PSMS terus merombak total skuad setiap musim akan membuat kolektivitas tim berkurang. Apalagi tidak sebentar untuk menumbuhkan kebersamaan dalam tim. “Setiap musim kita terus merombak tim. Itu karena kontrak pemain yang hanya diikat dengan durasi semusim. Mungkin karena kondisi finansial tim. Padahal seharusnya pemain minimal dikontrak tiga tahun. Jadi setiap musim tidak harus
merombak total,” katanya.

Suharto juga menyayangkan jika para pemain muda dalam skuadnya musim lalu tak diberi kesempatan lagi. Nico Malau sudah lepas dari genggaman. Namun Antoni dan Wiganda layak dapat perhatian dari pengurus baru musim depan. “Siapapun pengurusnya, kita punya pemain muda yang berpotensi,” pungkasnya. (don)

Exit mobile version