Site icon SumutPos

Markus Bungkam Soal Perceraiannya

MEDAN- Fokus Markus Haris Maulana memperkuat PSMS versi PT LPIS di Divisi Utama kembali terpecah. Kali ini ia diganggu kabar perceraiannya dengan Kiki Amalia yang dinikahinya pada 27 November 2010. Gugatan cerai telah dilayangkan ke pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan lewat pengacaranya Sangap Surbakti.

Markus saat ini masih berada di Medan dan tengah mengikuti latihan di bawah kepemimpinan Abdul Rahman Gurning di Stadion Kebun Bunga. Usai latihan, kepada wartawan Markus belum mau berkomentar soal gugatan cerainya.

“Saya belum bisa komentar apapun soal itu sekarang. Saya no comment sajalah dulu. Kalau memang nanti perlu konfrensi pers saya buat. Dan saya belum pernah memberi statemen apapun soal itu,” ujarnya sambil berlalu.

Markus mengatakan, hal ini merupakan urusan pribadinya dan ia enggan berkomentar soal itu. “Itu urusan pribadi. Tapi kalau mau bertanya masalah sepakbola boleh. Saya menyerahkan kepada pengacara saya,” katanya.

Sejak  tak lagi memperkuat Persib, kiper plontos itu terpisah jarak dengan sang istri Kiki Amalia. Bahkan sejak Markus kembali memperkuat PSMS di musim 2011/2012, keduanya jarang bertemu. Kiki  hadir menyaksikan Markus berlaga di salah satu pertandingan musim lalu. Setelah itu, kabar keduanya jarang terdengar.

Bahkan saat Kiki dikabarkan hamil, Markus juga terus stay di Medan. Beberapa spekulasi merebak soal retaknya hubungan rumah tangga keduanya.
Diantaranya faktor ekonomi dimana Markus sempat mengalami kesulitan finansial karena gaji yang tertunggak hingga enam bulan saat memperkuat PSMS ISL musim lalu.

Lantas, apakah masalah ini mempengaruhi performa Markus di lapangan? Pelatih kiper PSMS, Sugiar mengatakan saat ini Markus justru lebih tenang karena memang itu mungkin menjadi jalan terbaik. “Dia sih gak pernah curhat. Tapi kayaknya dengan masalah ini memang dia lebih tenang. Karena mungkin perceraian ini yang diinginkannya dan menjadi jalan terbaik,” katanya.

Menurut Sugiar, kini Markus justru berubah lebih baik dari sebelumnya.
“Kalau dari cerita kawan-kawannya dia justru lebih berubah sekarang. Cerita miring benar nggak benar itu terserah orang. Sekarang dia lebih sadar buktinya mau buka usaha. Setelah adanya keputusan begini, bisa lebih baik. Bisa mengkukur kemampuan dan bisa lebih dewasa. Pengalaman pahit jadi guru dia,” ujarnya.(don)

Exit mobile version