Site icon SumutPos

Puasa tak Punya Uang

KERESAHAN pemain PSMS ISL perihal tertunggaknya gaji semakin menjadi-jadi. Pinjaman yang diberikan manajemen pasca kompetisi dengan jumlah 5-10 juta sesuai kontrak belum mampu menjawabnya. Bulan Ramadhan sudah tiba sementara manajemen tak juga menunjukkan sinyal positif.

Tentu saja pemain kini serba kebingungan. Kebutuhan yang meningkat pada bulan Ramadhan apalagi menjelang lebaran tanpa basa-basi membuat pemain harus mengelus dada. Kiper PSMS ISL, Edi Kurnia mengatakan dirinya harus mengadakan pengiritan selama Ramadhan dengan kondisi seperti saat ini. “Ya harus irit-irit jadinya Ramadhan ini. Apalagi harga-harga juga naik. Sementara kami harus memenuhi kebutuhan rumah tangga. Belum lagi nanti lebaran. Pasti bingunglah,” ujar Edi kemarin lewat pesan Blackberry Messenger.

Kiper bernomor punggung 2 ini pun hanya bisa berharap manajemen bersikap bijak berusaha menuntaskan hak pemain.”Saya harap manajemen segera melunasi apa yang menjadi hak-hak kami. Kami bingung dengan kondisi bulan puasa ini sementara kondisi keuangan kosong,” katanya.

Sementara Zainal Anwar, gelandang yang berdomisili di Jakarta bahkan terancam harus menjual mobilnya. “Kalau seperti ini tidak juga dilunasi. Bisa-bisa saya jual mobil. Kalau tidak bagaimana lagi. Sementara kami butuh uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi ini bulan puasa,” ujarnya.

Sedangkan pemain dicoret di putaran pertama semisal Arie Priyatna mengaku siap menempuh jalur hukum. “Saya sudah siapkan pengacara kalau memang manajemen tak punya itikad baik,” ujarnya.
Sedangkan In Kyun Oh, gelandang asal Korsel memilih Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) untuk menjembatani proses hukumnya. Ia sudah menyerahkan salinan berkas kontrak untuk dipelajari APPI. Hal itu dibenarkan CEO APPI, Valentino Simanjuntak.

Jika ditilik sesuai kontrak yang tertulis 27/11 hingga 27/8 manajemen selain berhutang tunggakan lima bulan gaji juga sisa dua bulan sesuai kontrak yang berakhir Agustus. Artinya tujuh bulan yang harus dibayarkan.  Namun ISL 2011/2012 berakhir kontrak berakhir pada Agustus.

Sayangnya manajemen selalu menghindar. Pasca komitmen yang kembali dilanggar pada 16 Juli, CEO PSMS, Idris bungkam. Idris sulit dihubungi.Sementara Manajer PSMS, Benny Tomasoa  selalu  mengaku tidak tahu dan melemparkan urusan kepada Idris. (mag-18)

Exit mobile version