Site icon SumutPos

Benny Sihotang Pimpin PSMS

Berencana Rangkul Kubu Indra Sakti Harahap

MEDAN- Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) PSMS versi pengurus harian, Minggu (21/10) kemarin di Hotel Santika Dyandra Medan menetapkan Benny Hariyanto Sihotang menjadi ketua umum PSMS periode 2012-2016. Benny menjadi calon tunggal pasca mundurnya Freddy Hutabarat dan Wahyu Usman Wahab pada pertengahan rapat kemarin.

SAMPAIKAN VISI: Benny Sihotang menyampaikan visi dan misinya dalam RALB yang digelar di Hotel Santika Medan, Minggu (21/10).//DONI HERMAWAN/SUMUT POS

RALB ini dihadiri 25 dari 28 klub yang diverifikasi. Klub-klub itu adalah PS Posindo, PS Telkom, PS Kurnia, PS PTPN IV, PS Sinar Sakti, PS Tasbih, PS Naga Karimata, PS Padang Lawas Putra, PSK USU, PS Bintang Utara, PS Bintang Selatan, PS Mesran Prima, PS Putra Buana, PS Medan Putra, PS Deli Putra, PS Kesawan Putra, PS PTPN 3, PS Darma Putra, PS Dinamo, PS Pratama, PS Biranta, PS Perisai Pajak, PO Polisi, PS Indian Football dan PS Angkasa.

RALB diawali laporan pertanggung jawaban pengurus lama. Selanjutnya agenda dilanjutkan dengan pemilihan ketua umum. Benny lebih dulu menyampaikan visi dan misinya ke hadapan peserta rapat. Benny menekankan perlunya perubahan AD/ART dan pentingnya perbaikan manajemen yang selama ini dilihatnya carut marut.

Berikutnya Freddy Hutabarat cukup senada dengan peran ketua umum yang perlu ditonjolkan dengan perubahan AD/ART dengan pemberian sahan 51 persen kepada ketua umum yang mewakili 40 klub.

“Saya memang sebelumnya terseok-seok di PSMS IPL. Namun sudah berusaha bereskan hingga tak ada lagi utang. Selain itu saham ketua umum di klub itu seharusnya 51 persen mewakili klub. Juga saham kepada klub Selain itu saya setuju pembenahan manajemen dan pembinaan usia dini untuk ditingkatkan,” katanya.

Selanjutnya Wahyu Wahab terakhir menyampaikan visi dan misinya. Namun ternyata juga sekaligus juga pernyataan mundurnya dari calon ketua umum. “Saya datang dari Pro Duta, PSMS aset masyarakat Medan harus dipatenkan. Kita tidak butuh nama besar karena mereka sendiri yang punya potensi untuk besar. Tapi tadi bang Benny dan Bang Freddy sudah bagus visi dan misinya. Jadi saya pikir ini bukan saat yang tepat untuk maju,” tambahnya.

Pasca tersisa dua calon, terjadi perdebatan soal kemana posisi PSMS. Freddy lantas maju ke podium mengajukan pertanyaannya soal kemana PSMS nantinya mengarahkan kompeitisi tidak terakomodir. “Sekarang PSMS ini mau ke mana? Di sini ada manajemen IPL dan ISL,” katanya. Setelah dipotong presidium sidang, Dolly Sinumba Siregar, tiba-tiba Freddy menyatakan mundur. “Kalau begitu saya mundur,” katanya disambut protes salah satu peserta rapat.

Benny Sihotang pun melaju sendiri sebagai calon ketua umum yang akhirnya mendapat persetujuan peserta rapat. Pasca resmi menjadi ketua umum, Benny pun menyampaikan program-programnya soal PSMS. Bahkan ia langsung mengarahkan PSMS nantinya akan berkompetisi di bawah bendera PSSI.
Sontak keputusan ini mengundang protes Julius Raja yang menanggap keputusan itu terlalu dini. Namun Benny tidak mau meralat keputusannya.

“Saya sebagai ketua  umum harus tegas. Saya ibaratan ini suatu produk. Saya lemparkan produk dan saya mau lihat berapa banyak yang merespon. Saya akui prosesnya masih terlalu jauh karena masih ketua umum yang terpilih. Ketua umum tidak boleh one man show. Tapi saya mendengar ada yang ke sana dan ke sini. Jadi saya mau tegaskan. Satu lagi saya tidak suka intervensi. Saya siap mundur jika arus terlalu deras ke saya,” katanya.

Benny menjanjikan perbaikan manajemen yang harus mencari pendanaan tanpa dukungan APBD. “Saya mau membenahi dari sisi manajemen. Saya tahu APBD tidak lagi diberikan kepada PSMS dan saya lebih suka itu. Karena kami mau menjalankan PSMS lebih profesional. Ini industri dan harus mulai menuju kesitu. PSMS harus bisa dijual.  Tapi soal dana saya belum bisa hitung-hitungan,” lanjutnya.

Benny akan secepatnya menentukan komposisi kepengurusan. Lantas bagaimana dengan kepengurusan PSMS versi Indra Sakti Harahap?Apakah ada niat Benny merangkulnya? “Tentu ada. Saya akan tetap berusaha mendekati beliau (Indra Sakti Harahap, Red) agar PSMS  menjadi satu. Biar menjadi contoh di pusat yang berseteru PSSI dan KPSI-nya kalau PSMS bisa satu. Apalagi PSMS inikan bukan milik pengurus tapi masyarakat Medan,” pungkasnya. (don)

Exit mobile version