Site icon SumutPos

Buntut Kegagalan PSMS, Klub Minta Benahi Badan Hukum

PSMS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kegagalan PSMS Medan lolos ke Liga 1, mendapat perhatian dari 40 klub. Klub anggota PSMS, meminta agar pengurus segera membenahi kisruh badan hukum Ayam Kinantan, dengan melibatkan 40 klub.

Saat ini, kisruh badan hukum PSMS memang belum menemukan titik terang. Setidaknya ada 3 badan hukum mengaku punyak hak sebagai pengelola PSMS, yakni PT Kinantan Indonesia, PT PeSeMeS, dan PT Perintis Raya Sakti.

Menurut Sekretaris Bintang Utara, Sari Azar Tanjung, ketiga badan usaha tersebut hingga kini tidak pernah berhungan dengan 40 klub.

“Padahal, 40 klub adalah pemilik saham PSMS,” ujar Sari Azar, Selasa (26/11).

Mantan pemain PSMS era 90-an tersebut, menambahkan, hingga saat ini PSMS masih milik 40 klub. Hal itu sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/RT) PSMS. “Dan sampai sekarang, AD/RT PSMS belum juga diplenokan. Jadi belum berubah,” tegas Sari Azar lagi.

Putra mantan pemain PSMS era 50-60an, Azis Tanjung tersebut, juga meminta agar struktur organisasi dan badan usaha PSMS segara dibenahi. Pasalnya kisruh badan usaha dan struktur organisasi PSMS tersebut tidak sesuai dengan AD/RT PSMS. “Struktur organisasi kepengurusan dan badan usaha harus dibenahi, tapi sesuai dengan AD/RT. Dan, yang paling penting harus melibatkan 40 klub. Karena kisruh itu akan mengganggu sponsor,” jelas Sari Azar.

Sari Azar juga menambahkan, 40 klub mempersilakan orang mengelola PSMS. Namun harus sesuai dengan aturan. “Klub menerima siapapun yang ingin mengelola PSMS, tapi harus melibatkan klub,” ungkapnya.

Sari Azar juga mengkritisi oknum yang mengaku pengurus PSMS saat ini. Dia menilai oknum tersebutlah yang membuat kisruh dan meninggalkan klub. “Saat Sihar Sitorus mau mengelola PSMS 2008 lalu, dia memprovokasi klub untuk menolak tawaran tersebut. Padahal saat itu Sihar memberi tawaran saham 16 persen untuk klub. Tapi oknum itu meminta saham 100 persen,” bebernya.

Dia pun meminta pengelola PSMS untuk segara memanggil 40 klub dan membicarakan bagaimana nasib Ayam Kinantan ke depan. “Kalau tidak, persoalan PSMS tidak akan selesai,” pungkas Sari Azar. (dek/saz)

Exit mobile version