Site icon SumutPos

Methodist 2 Medan Ogah Runner Up Lagi

DUA tahun menjadi runner up Honda DBL, Tim basket putra SMA Methodist 2 Medan kali ini mengusung misi berbeda. Tropi juara tengah dirindukan untuk mampir di lemari tropi Methodist 2. Karena itu Methodist 2 tak mau gagal lagi di DBL tahun ini. Ujian awal akan dijalani Sabtu (1/6) sore ini menghadapi SMA Kemala Bhayangkari di GOR Samudera Sport Club.

“Ya kami sudah rindu akan kemenangan. Dua tahun terus jadi runner up. Kami tim dan dari pihak sekolah ingin agar dapat mengecap juara tahun ini. Ya kami akan main all out di tiap pertandingan. Kami main untuk hari ini dan seolah tidak ada hari esok,” jelasnya.

Dengan kekuatan dan pengalaman Methodist 2 Medan yang kenyang pengalaman, pertarungan ini bak pertarungan tak seimbang. Sementara SMA Kemala Bhayangkari merupakan pendatang baru yang belum pernah merasakan kerasnya ajang basket pelajar terbesar di Indonesia ini.
Tapi Methodist 2 tak mau anggap remeh. Meski menghadapi debutan, Methodist 2 Medan tetap mewaspadai lawannya kali ini yang bisa saja menjadi batu sandungan. Harus diingat even DBL selalu menghadirkan kejutan di setiap musimnya. “Saya gak mau anggap remeh. Hajar saja setiap pertandingan. Anak-anak akan saya instruksikan untuk main all out,” ujarnya.

Methodist 2 bukannya tanpa kendala. Meski sempat memulai persiapan dengan baik, belakangan ini, tim Methodist 2 tak rutin berlatih. Hal itu dikarenakan cuaca yang tidak mendukung dan ujian semester yang tengah dihadapi bulan Mei ini. “Awalnya sudah bagus persiapannya. Tapi belakangan ini sering bolong-bolong. Karena ujian dan juga sering hujan. Itu yang sedikit menganggu persiapan,” ujarnya.
Latihan rutin dan tentu saja adu kekuatan dengan tim-tim pesaing adalah langkah yang ditempuh untuk menguji kekuatan yang ada. Sebelumnya di ajang Wahidin Cup, Methodist 2 Medan meraih juara ketiga. Itu menjadi modal penting untuk menghadapi DBL.

Sementara itu SMA Kemala Bayangkari tak mau keder menghadapi Methodist 2 Medan . Meski saat drawing sempat shock karena lawannya adalah tim finalis tahun lalu. William Shakespeare, pelatih SMA Kemala Bayangkari berharap duel ini bukan pertarungan David versus Goliath. “Memang saat technical meeting anak-anak sempat down. Tapi itulah tugas saya sebagai pelatih mempersiapkan mental mereka. Apalagi ini keikutsertaan kami yang pertama. Sejauh ini persiapan cukup matang,” jelasnya. (don)

Exit mobile version