Site icon SumutPos

Riedl Usir Wartawan Vietnam

Pelatih Indonesia, Alfred Riedl.
Pelatih Indonesia, Alfred Riedl.

HANOI, SUMUTPOS.CO – Tim nasional Indonesia kemarin menjalani latihan kedua di Hanoi, Kamis (20/11) sore waktu setempat. Di latihan keduanya itu timnas Indonesia menunjukkan keseriusan. Jadwal latihan mereka sebenarnya baru dimulai pada pukul 16.00 sampai dengan 17.30 waktu setempat.

Beberapa kali asisten pelatih, Wolfgang Pikal memberikan instruksi dengan berteriak kepada para pemain. “Tempo, tempo, ayo perhatikan tempo,” tuturnya.

Sementara itu, Alfred Riedl sang pelatih kepala terus mengamati anak asuhnya. Beberapa kali pria 65 tahun asal Austria itu berputar mengitari para pemain untuk memastikan mereka melakukan gerakan dengan baik.

“Salah satu hal yang paling ingin kami perbaiki adalah mengurangi kesalahan individu. Kami gagal di final pada 2010 melawan Malaysia itu karena kesalahan individu. Bukan tim. Jadi itu yang paling saya khawatirkan terjadi,” tuturnya seusal sesi latihan kemarin.

Setelah berlatih sentuhan satu-dua kurang lebih selama 15 menit, mereka langsung dibagi dalam dua tim untuk scrimmage game. Para pemain dibagi menjadi dua kelompok yakni mereka yang tidak memakai rompi dan yang memakai rompi.

Dari pengamatan Jawa Pos, Pemain yang tidak memakai rompi kemungkinan besar adalah mereka-mereka yang disiapkan menjadi starter di laga pembuka melawan Vietnam (22/11).

Peman-pemain tersebut adalah Kurnia Meiga, Zulkifli Syukur, Achmad Jufriyanto, Muhamad Roby, Rizki Rizal Dipora, Raphael Maitimo, Manahati Lestusen, Muhammad Ridwan, Zulham Malik Zamrun, Boaz Salossa, dan Serginho Van Dijk.

Ada hal menarik yang terjadi saat latihan timnas hampir usai kemarin. Saat Firman Utina dkk mulai melakukan pendinginan, beberapa wartawan Vietnam ingin mendekat untuk mengambil gambar para pemain.

Namun, secara spontan Riedl yang sedang berdiri melihat anak asuhnya melakukan pendinginan berteriak dan meminta para wartawan untuk menjauh. “Go away, go away,” teriaknya sambil memberikan isyarat tangan agar para jurnalis itu unutk menjauh dari anak asuhnya.

Seperti tidak mau menunjukkan kesan yang terlalu antagonis, setelah latihan usai, Riedl buru-buru mendekati para media sebelum para pemainnya selesai berganti pakaian. Pelatih kelahiran Wina, Austria itu memberikan waktu yang cukup lama untuk para jurnalis mengajukan pertanyaan.

“Bukan apa-apa, saya hanya tidak ingin para pemain saya terganggu. Itu saja. Boleh saja anda mewawancarai kami dan mengambil gambar, tapi pada waktunya,” ucap Riedl. (irr/jpnn)

Exit mobile version