26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Diuji Cuaca Dingin

Jelang PSMS kontra Persiwa

MEDAN- Raihan dua hasil buruk di tanah Papua sudah cukup memalukan bagi PSMS. Kalah tanpa bertanding (WO) dari Persiram dan diluluhlantakkan Persipura Jayapura 0-5, Minggu (3/6) lalu, mau tak mau membuat skuad besutan Suharto berbenah. Satu-satunya kesempatan adalah memperbaiki kesalahan di Wamena menghadapi Persiwa di Stadion Pendidikan, Kamis (7/6).

Tentu saja laga ini juga masuk kategori berat bagi Sasa Zecevic Cs. Tak berbeda dari Persipura, Persiwa berada di deretan klub-klub papan atas klasemen. Eddie Foday cs saat ini nangkring di posisi tiga klasemen. Namun, Suharto kini harus membangkitkan kembali mental betarung skuadnya yang jelas tak kehilatan saat bertarung di Jayapura.

Namun, faktor nonteknis menghadang. Posisi Stadion Pendidikan Wamena di ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut akan menjadi ujian berat. Kadar oksigen di kota ini sangat tipis dan kelembaban udara sangat tinggi, bahkan suhu udara bisa mencapai kurang dari 15 derajat celcius.

Kultur cuaca yang berbeda dari Persiwa dan PSMS tentu turut andil. Julukan tim Badai Pegunungan tak sembarangan disematkan kepada tim besutan Gomez Oliveira itu. Suharto sadar betul kondisi itu berpengaruh karena dirinya tak punya waktu adaptasi yang cukup.

“Cuaca dingin di sana sepertinya sepele. Tapi justru menjadi senjata andalan Persiwa karena otomatis pemain lawan cepat kelelahan jika bermain di Wamena. Pemain yang tidak terbiasa tidak bisa mendapat asupan oksigen yang cukup. Butuh adaptasi yang lama agar terbiasa,” kata Suharto.

Faktor itu cukup berandil besar pada perkasanya Persiwa di kandangnya. Satu-satunya tim yang pernah mempermalukan Persiwa di kandang hanya Persipura. Selebihnya  Persiwa tak sekalipun membuat pendukungnya kecewa. Namun bukannya gentar, Suharto justru terlecut meruntuhkan keperkasaan Persiwa dengan memutus rekor itu.(mag-18)

Jelang PSMS kontra Persiwa

MEDAN- Raihan dua hasil buruk di tanah Papua sudah cukup memalukan bagi PSMS. Kalah tanpa bertanding (WO) dari Persiram dan diluluhlantakkan Persipura Jayapura 0-5, Minggu (3/6) lalu, mau tak mau membuat skuad besutan Suharto berbenah. Satu-satunya kesempatan adalah memperbaiki kesalahan di Wamena menghadapi Persiwa di Stadion Pendidikan, Kamis (7/6).

Tentu saja laga ini juga masuk kategori berat bagi Sasa Zecevic Cs. Tak berbeda dari Persipura, Persiwa berada di deretan klub-klub papan atas klasemen. Eddie Foday cs saat ini nangkring di posisi tiga klasemen. Namun, Suharto kini harus membangkitkan kembali mental betarung skuadnya yang jelas tak kehilatan saat bertarung di Jayapura.

Namun, faktor nonteknis menghadang. Posisi Stadion Pendidikan Wamena di ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut akan menjadi ujian berat. Kadar oksigen di kota ini sangat tipis dan kelembaban udara sangat tinggi, bahkan suhu udara bisa mencapai kurang dari 15 derajat celcius.

Kultur cuaca yang berbeda dari Persiwa dan PSMS tentu turut andil. Julukan tim Badai Pegunungan tak sembarangan disematkan kepada tim besutan Gomez Oliveira itu. Suharto sadar betul kondisi itu berpengaruh karena dirinya tak punya waktu adaptasi yang cukup.

“Cuaca dingin di sana sepertinya sepele. Tapi justru menjadi senjata andalan Persiwa karena otomatis pemain lawan cepat kelelahan jika bermain di Wamena. Pemain yang tidak terbiasa tidak bisa mendapat asupan oksigen yang cukup. Butuh adaptasi yang lama agar terbiasa,” kata Suharto.

Faktor itu cukup berandil besar pada perkasanya Persiwa di kandangnya. Satu-satunya tim yang pernah mempermalukan Persiwa di kandang hanya Persipura. Selebihnya  Persiwa tak sekalipun membuat pendukungnya kecewa. Namun bukannya gentar, Suharto justru terlecut meruntuhkan keperkasaan Persiwa dengan memutus rekor itu.(mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/