Site icon SumutPos

Tensi Tinggi

kurnia fc v pon sumut

TANJUNGGADING- Partai terakhir penyisihan Grup A antara Kurnia FC kontra PON Sumut bakal tersaji sore ini. Partai ini sama-sama penting bagi kedua tim apalagi bagi Kurnia FC yang kalah di laga perdana. Laga ini diyakini akan berlangsung dengan tensi dan tempo permainan yang tinggi.

Jika laga berakhir imbang, maka langkah Kurnia FC di Piala Inalum akan usai. Apalagi jika sampai kalah.  Sebuah kecerobohan membawa Kurnia FC ke jalur tak mengenakkan ini. Sempat leading 2-0 saat melawan PS Telkom, Kurnia FC akhirnya kalah 3-2. Sebuah harga yang harus dibayar mahal, sebab di partai pamungkas penyisihan ini Kurnia FC mesti menang dengan selisih minimal dua gol. Sebuah beban berat yang harus dipikul seluruh skuad.
“Sejak awal kami akan tampil menyerang. Kami menarget bisa mencetak dua gol tanpa kebobolan,” kata M Agung, pelatih Kurnia FC.

Dan target itu sebenarnya bukan asal target. Melihat permainan PON Sumut, lini belakang mereka mudah ditembus sehingga di laga awal sempat kebobolan tiga gol melawan PS Telkom. Hal itu yang coba dimanfaatkan striker Kurnia FC untuk mencuri gol secepatnya.
“PON bisa kebobolan tiga gol, berarti lini belakang mereka lemah. Pasti ada celah untuk mencetak gol,” lanjut Agung.

Soal kekuatan, tampaknya Agung tak akan banyak mengubah skuad. Namun formasi menyerang sejak awal akan dimaksimalkan. “Kami mungkin akan menerapkan 4-3-3 sejak awal. Mencoba bermain terbuka tapi disiplin di pertahanan. Kami harus bisa mencuri gol cepat,” tambah Agung.

Kurnia FC tentu saja tak ingin melihat ke belakang atas kegagalan mempertahankan keunggulan dari PS Telkom. Yang jelas perbaikan lini per lini yang harus difokuskan agar kesalahan serupa tak terjadi lagi di laga pamungkas ini.

Sementara itu, kubu PON Sumut begitu percaya diri bisa memenangi laga ini melaju ke semifinal. Meski sadar masih banyak kekurangan di lini belakang, namun kubu pelatih sudah siap membenahi dan berjuang untuk menang.

“Kami yakin bisa melangkah ke semifinal. Kami sudah menggelar latihan pagi dan sore untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi. Salah satunya di lini pertahanan,” kata Legimin Sidat, pelatih PON Sumut.

Sejak awal, tekad PON Sumut adalah menjuarai Piala Inalum tiga kali berturut-turut. Mereka sebelumnya sukses juara pada 2011 dan 2012. Dan perlu diketahui, belum ada yang pernah menjadi juara sebanyak tiga kali di Piala Inalum.

“Makanya kami ingin mencipta sejarah. Kami akan berusaha mencapai target juara. Sejak awal semua pemain sudah bertekad untuk berusaha jadi juara. Mudah-mudahan kami bisa mencapainya,” pungkasn Legimin.(ful)

Exit mobile version