Site icon SumutPos

125 = 2-1

Celtic vs Barcelona

Tim raksasa Spanyol Barcelona akhirnya kalah ketika melawat ke markas Celtic di matchday 4 Liga Champions, padahal sebelumnya Los Balugranas mengoleksi hasil impresif di 18 laga fase grup secara beruntun dalam periode tiga tahun.

PADA pertandingan  yang dihelat di Celtic Park, Kamis (8/11) dinihari WIB, Barca kalah 1-2 dari tuan rumah Celtic kendati mendominasi penguasaan bola 72%-28%.

Sebelumnya, kekalahan terakhir Barca di fase grup terjadi pada 20 Oktober 2009 saat kalah 1-2 dari Rubin Kazan.

Setelah kekalahan itu total sudah ada 18 laga fase grup Liga Champions secara beruntun yang dijalani oleh Barca dengan mulus.
Di sisi lain, kekalahan dari Celtic juga  menggagalkan usaha entrenador Barca Tito Vilanova di musim ini, dalam menyamai sebuah rekor dari dari Louis van Gaal di Liga Champions.

Disebut situs resmi Barca, Van Gaal tercatat pernah membawa Barca memenangi seluruh enam pertandingan Barca di fase grup.
Hasil di kandang Celtic itu sendiri merupakan kekalahan kedua untuk Vilanova sejak menangani Barca.

Rekornya sebagai pelatih di klub Catalan tersebut kini adalah 14 kali menang, 1 kali imbang, dan 2 kali kalah.

“Kami tahu bahwa di sana kami akan menderita. Mereka memiliki sepak pojok yang sangat bagus. Dari dua kali mendapatkannya, satu berhasil menjadi gol. Kami juga harus memberi apresiasi atas usaha yang dilakukan Frases Forster (kiper Celtic) dalam menyelamatkan gawangnya,” bilang Tito Vilanova, enteranador Glasgow Celtic.

Selanjutnya Vilanova memberi selamat kepada Celtic yang dinilainya mampu tampil konsisten sepanjang pertandingan, serta efektif dalam memanfaatkan peluang. Dia juga memberikan kredit khusus kepada 55 ribu lebih supporter yang menyemarakkan laga di stadion.

“Saya ucapkan selamat kepada Celtic. Atmosfer stadion juga spektakuler. Saya sudah banyak mendatangi stadion lain, namun tidak pernah melihat yang seperti ini,” sambungnya.

Sementara itu bagi tuan rumah Glasgow Celtic, kemenangan kemarin berarti kado atas Ultah klub itu yang memasuki usia ke-125, pada dini hari kemarin.
Dan Tony Watt adalah aktor yang paling berpengaruh atas kemeriahan perayaan hari jadi klub berjuluk The Boys tadi. Betapa tidak, gol yang disarangkannya ke  gawang Barcelona ternyata mampu mengantarkan klubnya tampil sebagai pemenang.

“Barangkali ini adalah momen terbaik dalam hidup saya. Kelak, ketika saya tua, saya akan kembali melihat masa lalu dan membayangkan Kami (Celtic) baru saja mengalahkan Barcelona di Liga Champions. Tak ada yang lebih baik dari itu,” ujar Watt.

“Butuh beberapa jam untuk meresapi benar-benar (momen) ini. Saya hanya melihat Victor Valdes, lalu saya berpikir untuk mengarahkan bola ke sebelah sisinya dan mungkin saja akan masuk,” bilang pria berusia 18 tahun itu.

Sementara itu pelatih Celtic Neil Lennon mengatakan bahwa strateginya dengan menjadikan Jordi Alba sebagai target serangan berakhir sukses.
“Kami merasa bahwa Jordi Alba yang kerap memperagakan system zona marking merupakan kelemahan mereka (Barcelona) dalam mengatispasi sepak pojok. Padahal kami memiliki pemain yang piawai memanfaatkan bola-bola atas. Di sanalah kami mengambil keuntungan itu,” beber Neil Lennon. (bbs/jpnn)

Exit mobile version