Site icon SumutPos

Awas Over Pede

Denmark vs Portugal

KHARKIV – Tiga poin penting dari Belanda dalam laga perdana memberi motivasi besar bagi skuad Denmark. Mereka mengisyaratkan bakal menyiapkan kejutan lain bagi calon lawannya di Grup B. Termasuk dengan meledakkan tim Portugal dalam laga kedua, besok (13/6).

Menghadapi Portugal, Denmark diuntungkan dengan kondisi skuadnya yang seluruhnya dalam keadaan siap tanding. Tidak ada satu pun pemain yang mengalami cedera ataupun mendapat akumulasi kartu. Selain itu, mental Daniel Agger dkk juga sedang berada di atas angin.

Seperti dilansir dari Reuters, pemain bertahan Denmark Simon Poulsen menyebut timnya sekarang sedang dalam kepercayaan tinggi pasca kemenangan pertama kemarin. Terlebih dengan kondisi Portugal usai dikalahkan Jerman. “Tapi, apapun itu, Portugal tetap akan jadi lawan yang berbeda bagi kami,” ujar Poulsen.

Keberhasilan membendung serangan Belanda kemarin, bisa menjadi senjata ampuh bagi skuad asuhan Morten Olsen itu. Namun, Poulsen menyebut masih ada kekurangan dari organisasi pertahanan yang dia galang di tim Denmark. “Masih banyak aspek yang perlu kami tingkatkan dari pertandingan pertama,” lanjut Poulsen.

Pernyataan Poulsen tersebut dibenarkan oleh rekan setimnya, Stephan Andersen. Penjaga gawang yang menjadi bintang dalam laga lawan Belanda itu tidak mau terlalu larut dalam euforia kemenangan perdana di Euro kemarin. “Sekarang kami alihkan fokus ke Portugal. Kami harus bisa menang lagi,” ungkap Anderson.

Dia pun menganggap, kekuatan Portugal masih berbahaya bagi timnya. Termasuk potensi dari para pemain depannya yang mampu menciptakan banyak peluang. “Merapatkan pertahanan memang sudah kami lakukan di pertandingan berikutnya. Bedanya, ini nanti mungkin bisa lebih berat,” sebut Anderson.

Kemenangan memang menjadi incaran Denmark dalam laga kedua ini. Sekalipun masih ada satu laga tersisa, prestasi Denmark akan bergantung dari laga nanti. Pasalnya, dengan donasi tiga poin tambahan bisa meringankan peluangnya melaju ke babak perempat final.

Sementara itu, kemenangan perdana dari Belanda tak membuat penggawa timnas Denmark diberi kebebasan. Terutama dalam melarang pemainnya berhubungan dengan jejaring sosial. Bahkan, Denmark semakin memperketat aturan yang sudah diterapkan sejak sebelum Euro bergulir.

Kontan saja, pelarangan tersebut dikeluhkan beberapa pemainnya. Salah satunya dari penyerang Nicklas Bendtner. Pemain Arsenal itu mengkritisi kebijakan timnas Denmark tersebut. “Aku tidak setuju. Pemain juga ingin mengekpresikan kegembiraannya,” ungkap Bendtner.

Bukan hanya penggawa Denmark yang ikut di Polandia-Ukraina saja, salah satu pemain Denmark yang tidak ikut pun juga mengeluhkan hal serupa. Salah satunya penjaga gawang Denmark Thomas Sorensen. “Banyak hal yang bisa dilakukan pemain. Dan itu yang bisa dilakukan pemain sepanjang Euro,” tulis Sorensen dalam akunnya @TSorensen1.

Di kubu Portugal, pelatih Paolo Bento menjanjikan permainan yang lebih baik. “Kami harus lebih efisien dan mencari keberuntungan yang sepertinya hilang dalam sejumlah pertandingan sebelum ini,” katanya. Bento punya tugas penting memoles lini serangnya, seperti diperlihatkan Helder Postiga yang seakan tumpul sebagai penyerang tunggal saat menghadapi Jerman dalam formasi 4-3-3 yang dipakai Portugal.

Portugal baru terlihat galak saat Silvestre Varela masuk menggantikan gelandang Raul Meireles dan menekan dari sayap kanan. Selama 10 menit penampilannya di lapangan Varela sempat membahayakan gawang Jerman dengan tembakan silangnya yang menghantam mistar dan memaksa kiper Jerman Manuel Neuer berakrobat.(ren/jpnn)

Exit mobile version