Site icon SumutPos

Kans kedua

Denmark U-21 Vs Belarusia U-21

AARHAUS-Sungguh malang nasib Denmark saat menjalani laga perdana di ajang Euro U-21. Menjamu Swiss di Aalborg Stadion, Denmark justru menanggung malu di hadapan fansnya ketika Xherdan Shaqiri membobol gawang Mikhel Andersen pada menit ke-48.

Pelatih Denmark Bordinggaard tentunya tak ingin menganggung malu untuk kali kedua saat menjamu Belarusia di Stadion Aarhaus, malam ini. “Pertandingan ini akan berlangsung keras. Kami menginginkan kemenangan, karena hanya itu (kemenangan, Red) yang bisa mengantarkan kami  lolos ke babak berikutnya,” bilang Bordinggaard.

Selanjutnya Bordinggaard menegaskan  bahwa yang dibutuhkan anak asuhnya agar bisa mengalakan Belarusia adalah bermain sabar. Pasalnya, masih menurut  Bordinggaard, saat menghadapi Swiss, timnya memiliki banyak peluang yang harusnya bisa berbuah gol.
“Sayangnya pemain kurang sabar ketika melakukan penyelesaian. Itu tak boleh terjadi lagi. Setiap peluang harus bisa dimaksimalkan menjadi gol,” tandas Bordinggaard.

Terkait kekuatan Belarusia, Bordinggaard menyatakan bahwa calon lawannya itu bermain cukup cerdik. Itu bisa dilihat ketika mereka mengalahkan Islandia dengan skor 2-0.
“Islandia tampil cukup atraktif dan menguasai pertandingan, namun justru mereka (Belarusia, Red) yang mencetak gol. Ini (serangan balik, Red) harus benar-benar diwaspadai,” bilang Bordinggaard lagi.

Hanya saja, perlu dicermati saat menghadapi Belarusia nanti tuan rumah bakal kehilangan dua pemain pilarnya Soren Frederiksen, yang mengalami cedera ligamen anterior cruciatum serta Mike Jensen. “Dengan absennya kedua pemain ini maka kami akan menurunkan Frederik Sorensen,” ungkap Bordinggaard.

Terpisah, kapten tim Belarusia Mikhail Sivakov mengatakan bahwa timnya siap untuk kembali meraih kemenangan, meskipun lawan yang akan dihadapimalam ini  adalah tuan rumah, Denmark.

“Siapapun lawan yang dihadapi, kami siap meraih kemenangan karena kami ingin mencatatkan diri untuk pertama kali lolos dari babak penyisihan grup. Artinya, bukan hanya Islandia, Denmark dan Swiss pun akan kami kalahkan,” bilang Sivakov.

Selanjutnya pemain kepunyaan  Cagliari yang dipinjamkan ke Juara Liga Polandia Wisla Krakow itu mengatakan bahwa menghadapi Spanyol di babak knock out adalah terget timnya. “Kami telah singkirkan Italia di babak kualifikasi. Kedua tim ini merupakan tim raksasa. Jadi kami hanya tinggal mengalahkan satu tim lagi (Spanyol, Red) agar kami bisa diperhitungkan di tanah Eropa,” bilang mantan pemain BATE Borisov ini.

“Kami memiliki seorang pelatih hebat. Dia sangat terampil dan paham bagaimana mempersiapkan kami dengan sangat baik untuk setiap pertandingan. Dia bisa memotivasi kami agar  tampil all out. Kami percaya penuh kepadanya,” tambah Sivakov tentang pelatihnya Kondratyev.

Ya, setuju atau tak setuju, ditangan Kondratyev anak-anak Belarusia tampil berani dan kerap menyulitkan lawan. Menempatkan Denis Polyakov dan Aleksandr Perepechko di sektor sayap permainan membuat serangan dari sisi kiri dan kanan tim ini sulit diimbangi lawan.

“Tim ini bisa tampil komplet setelah duet gelandang Nekhaychik dan Mikhail Gordeychuk pulih dari cedera. Selain itu seluruh pemain dalam kondisi bugar sebab usai menang atas Islandia, mereka (pemain, Red) kami liburkan dari latihan. Saya yakin itu sangat membantu  dalam memulihkan kebugaran mereka,” bilang Kondratyev.

Jika dua pelatih telah sama-sama yakin, lantas tim mana yang akan tampil sebagai pemenang? Apakah tuan rumah Denmark yang tak ingin menanggung malu untuk kali kedua, ataukah Belarusia yang berambisi menembus babak  knock out untuk pertama kalinya? (jun)

Exit mobile version