Site icon SumutPos

Butuh Kemenangan

INTER MILAN vs ASROMA

MILAN – Kursi pelatih Inter Milan yang duduki Gian Piero Gasperini sedang goyah. Luis Enrique juga mengalami situasi yang nyaris sama di AS Roma. Penyebabnya, tidak lain karena mereka menuai hasil buruk pada awal musim ini.

Inter sudah kalah tiga kali di ajang resmi. Lalu Roma tersisih dari Europa League dan kalah pada pekan pertama Serie A Liga Italia. Makanya, kedua tim butuh hasil positif. Bentrok dini hari nanti bisa jadi penentu nasib kedua pelatih (siaran langsung Indosiar pukul 01.30 WIB).
Karena vitalnya pertandingan itu, membuat Gasperini tidak boleh membuat kesalahan lagi. Keputusan mengubah pola 3-4-3 menjadi 4-3-1-2 mendapat dukungan Presiden Inter Massimo Moratti, tapi hasilnya belum ada.

Menjamu Milan, Gasperini kehilangan beberapa pemain karena cedera seperti Maicon, Emiliano Viviano, dan Ivan Cordoba. Belum lagi masih ada Andrea Poli, Christian Chivu, dan Thiago Motta yang tidak berada dalam kondisi fit.

Situasi itu bakal menjadi handicap bagi Nerazzurri, julukan Inter. Namun, Gasperini menyakini bukan itu masalah Inter. Mereka hanya kurang beruntung. “Permainan kami sudah baik, hanya kurang beruntung saja. Saya yakin berikutnya kami akan dapatkan hasil,” kata Gasperini, kepada Sky Sport.

Pertahanan harus menjadi perhatian Gasperini. Kebobolan lima gol dalam dua laga adalah bukti bermasalahnya lini belakang mereka. Kemudian, soal lini depan, Gasperini punya banyak opsi dan semuanya punya keunggulan masing-masing.

Mantan pelatih Genoa itu bisa memakai tenaga Diego Forlan, Giampaolo Pazzini, atau Diego Milito. Melihat hasil kedua tim pada pekan pertama, bentrok kali ini menjanjikan gol banyak seperti musim lalu di mana Inter menang 5-3 atas Roma di Giuseppe Meazza. Sejak 2003, bentrok kedua tim tidak pernah diakhiri dengan skor imbang tanpa gol.

Dibanding Inter, Roma hanya kehilangan bek asal Brazil Juan dan Cicinho yang cedera serta Jose Angel yang terkena skorsing. Kemudian, gelandang serang rekrutan anyar asal Argentina Erik Lamela siap duduk di bangku cadangan, setelah pulih dari cederanya.

Di tangan Enrique, Roma diharapkan bisa memainkan sepak bola menyerang yang atraktif layaknya Barcelona. Mereka juga mulai bertumpu pada sejumlah pemain muda dengan kedatangan Miralem Pjanic, Bojan Krkic, Simon Kjaer, dan Fabio Borini. Nyatanya, belum ada hasil maksimal.
Namun, dukungan masih didapatkan Enrique dari Owner Roma Thomas Di Benedetto dan Direktur Olahraga Walter Sabatini. Hanya, mantan pelatih Barcelona B itu juga menyadari bahwa bila tidak segera mendapat hasil maksimal, karirnya bisa berbahaya.

“Tidak ada kepercayaan dalam sepak bola, yang ada hanyalah hasil. Itu situasi yang sama dengan di Spanyol. Setiap pelatih memiliki masalah yang sama: hasil,” kata Enrique, seperti dikutip Football Italia.

“Pekan lalu (ketika kalah dari Cagliari), saya berterima kasih kepada manajemen karena kepercayaannya. Saya merasa didukung, meski Anda tahu hasilnya tidak bagus. Kami punya hubungan bagus. Bila saya dianggap bukan sosok yang tepat, mereka akan katakan kepada saya,” lanjutnya.

Hubungan Enrique dengan kapten Roma Francesco Totti yang kurang harmonis bisa menjadi masalah bila tidak ditemukan solusi. Selama ini, kabar yang beredar di Trigoria, markas latihan Roma, Totti merupakan sosok penentu nasib para pelatih di Roma. (ham/jpnn)

Exit mobile version