Site icon SumutPos

Italian Job Duo London

Drawing Babak 16 Besar Liga Champions

NYON-Liga Champions musim ini boleh dibilang kurang bersahabat bagi klub-klub Inggris. Duo Manchester, United dan City, lebih dulu kandas di fase grup. Sedangkan dua wakil tersisa, yakni duo London Arsenal dan Chelsea, harus menghadapi laga berat di babak 16 besar.

Berdasar drawing yang dilangsungkan di Nyon, Swiss, tadi malam (16/12), Arsenal yang finalis musim 2005-2006 akan menghadapi jawara tujuh kali AC Milan Sedangkan Chelsea yang prestasi terbaiknya juga finalis (musim 2007-2008) juga harus melakoni Italian Job melawan Napoli.

Arsenal versus Milan merupakan ulangan babak yang sama pada musim 2007-2008. Kala itu The Gunners, sebutan Arsenal, menjadi yang terbaik setelah menang 2-0 di San Siro, kandang Milan, sesudah bermain tanpa gol di kandang sendiri.

“Undian berat, tapi Anda dituntut mengalahkan tim terbaik untuk memenangi ajang ini,” tulis gelandang Arsenal, Jack Wilshere di akun Twitter.

“Arsenal tidak menjalani start bagus musim ini, tapi mereka melakukan recovery dengan baik dan akan semakin kompetitif dalam pertandingan kami nanti. Kami harus dalam performa terbaik untuk mengalahkan mereka,” sahut Massimiliano Allegri, allenatore Milan, di situs resmi tim.

Di sisi lain, kubu Chelsea maupun Napoli sama-sama antusias karena akan bentrok untuk kali pertama. “Ini akan menjadi sebuah petualangan baru. Setidaknya, kami lega karena menjalani pertandingan (dalam suhu) lebih hangat daripada apabila bertemu klub Rusia,” kata David Barnard, sekretaris Chelsea, di situs resmi UEFA.

Sekalipun Chelsea kontra Napoli akan menjadi duel perdana bagi kedua tim, tidak demikian halnya bagi Andrea Dossena. Bek kiri Napoli itu pernah beberapa kali menghadapi Chelsea semasa masih membela Liverpool. “Di perempat final musim 2008-2009, Liverpool menahan 4-4 Chelsea di kandang lawan, tapi kalah 1-3 di kandang sendiri,” kenangnya. “Saya pikir Chelsea adalah tim ketiga yang paling dihindari selain dua klub Spanyol,” imbuh dia.

Dua klub Spanyol yang dimaksud Dossena tak lain adalah Barcelona dan Real Madrid. Dalam drawing tadi malam, dua klub tersebut mendapatkan lawan-lawan yang relatif ringan. Barca yang kini tengah mengikuti ajang Piala Dunia Antarklub di Jepang hanya dihadang wakil Bundesliga Bayer Leverkusen, sedangkan Real ditantang wakil Rusia CSKA Moskow.

“Saya bahagia Barca berhadapan dengan lawan mana pun karena di level ini Anda harus mempersiapkan diri menghadapi siapa pun,” tutur Presiden Barca Sandro Rosell di situs resmi klub.
Selain Barca-Real, favorit juara Bayern Munchen juga bertemu lawan mudah, yakni FC Basel dari Swiss. Bayern menargetkan lolos ke final di Liga Champions musim ini mengingat partai pemuncak bakal digelar di kandang mereka, Allianz Arena, 19 Mei mendatang.

Terlempar dari Liga Champions ke Europa League bukan berarti duo Manchester, City dan United, menghadapi tantangan lebih ringan. Keduanya tetap menghadapi tantangan terjal karena rute yang lebih panjang dan melelahkan.

Lihat saja lawan yang dihadapi City maupun United di babak 32 besar. Betapa tidak beruntungnya mereka karena hasil drawing tadi malam mempertemukan The Citizens – sebutan City – adalah juara Portugal FC Porto, sedangkan Setan Merah – sebutan United dihadang juara Eredivisie Ajax Amsterdam .

Tidak beruntung – Ya, Porto dan Ajax bernasib sama seperti duo Manchester. Kedua tim juga terlempar dari Liga Champions. Tidak hanya itu, Porto dan Ajax memiliki sejarah bagus di ajang antarklub Eropa. Keduanya tidak hanya pernah juara Liga Champions, tapi juga pernah memenangi Europa League atau semasa masih bernama Piala UEFA.

Porto pernah memenanginya dua kali, pada 2003 di era Jose Mourinho dan tahun lalu saat ditangani Andre Villas-Boas. Sedangkan Ajax kampiun edisi 1992. Bandingkan dengan City maupun United yang dalam sejarah mereka belum pernah memenanginya.
“Berhadapan dengan juara bertahan (Porto) adalah laga menakjubkan,” sindir Brian Marwood, kepala operasional sepak bola City, kepada Sky Sports.

Marwood berkata seperti itu sebagai ekspresi kekecewaan karena selalu tidak beruntung dalam drawing Eropa. “Kami berada di grup tersulit di Liga Champions dan kini kami harus menghadapi juara bertahan,” jelasnya.

“Namun, selalu ada sisi positif. Kami akan tampil serius seperti yang sudah dikatakan Roberto Mancini (pelatih City, Red) karena kami menginginkan hasil terbaik di setiap ajang yang diikuti,” jelasnya lagi.

Di kesempatan terpisah, pelatih United Sir Alex Ferguson tidak sabar berhadapan dengan Ajax. “Saya belum pernah berhadapan dengan mereka dan menarik menanti pertemuan pertama kami,” ungkapnya sebagaimana dikutip MUTV.

Sedangkan tactician Ajax Frank de Boer menyebut klub Inggris selalu menyulitkan di ajang Eropa. “United adalah lawan fantastis dan saya lebih senang menghadapi mereka di Liga Champions. Saya pikir kami tetap memiliki kesempatan, apalagi jika mereka tidak bermain dengan kekuatan terbaiknya,” tuturnya.

Jika Ferguson belum pernah menghadapi Ajax, De Boer sebaliknya. “Saya pernah menghadapi mereka dalam uji coba dengan Peter Schmeichel masih menjadi kipernya. Jika saya tidak salah, saya mencetak gol dari free kick kala itu,” tutur mantan defender Ajax dan Barcelona itu.

Selain 32 besar, drawing 16 besar juga dilangsungkan kemarin. Bagi City, seandainya mampu melewati Porto, mereka memungkinkan bertemu klub Portugal lainnya, Sporting Lisbon. United – Lokomotiv Moskow atau Athletic Bilbao adalah calon lawan di 16 besar seandainya Setan Merah mampu melewati Ajax.
“Saya lebih dulu fokus dengan Porto dan akan membahas mengenai 16 besar di lain waktu,” ujar Marwood.

Sementara itu, undian kurang menguntungkan juga dialami dua wakil Italia. Lazio harus menghadapi jawara 2010 Atletico Madrid, sedangkan Udinese ditantang PAOK Salonika. Klub Yunani itu tidak terkalahkan di fase grup dan finis teratas. (dns/c9/ttg/jpnn)

Exit mobile version