Site icon SumutPos

Berharap Tuah

DI ajang Piala Eropa antar negara, Yunani bukanlah kekuatan yang ditakuti kontestan lain. Penyebabnya, apalagi kalau bukan karena minimnya keikutsertaan tim berjuluk The Pirate Ship di ajang empat tahunan itu.

Total dari 13 kali penyelenggaraan Euro yang telah terjadi, Yunani hanya tiga kali tampil. Dua penampilan pada tahun 1980 dan 2008 gugur di babak penyisihan, sedangkan satu penampilan lainnya menorehkan hasil yang mencengangkan publik sepak bola Eropa dan dunia ketika tampil sebagai juara pada tahun 2004 usai mengalahkan tuan rumah Portugal.

Nah, menatap gelaran Euro 2012 kali ini perlatih Yunani asal Portugal Fernando Santos mengemukakan bahwa prestasi seperti yang ditorehkan pada tahun 2004 lalu bukan hal mustahil diulang.

Menurutnya, hasil pada babak kualifikasi membuktikan bahwa Yunani bukan tim yang dapat dipandang sebelah mata. Bayangkan dari sepuluh pertandingan di babak kualifikasi Yunani tak sekalipun mengalami kekalahan. Tim ini sukses menorehkan hasil 7 kali menang dan 3 kali imbang, sehingga berhak menyandang status juara grup F.

Pada babak kualifikasi itu, Kroasia yang menjadi rival terberat dibuat tak berdaya dengan hasil imbang 0-0 pada pertemuan pertama yang berlangsung di markas Kroasia pada 7 September 2010, selanjutnya dibekap dengan skor 0-2 ketika bertandang ke markas Yunani pada 7 Oktober 2011 di Stadion Georgios Karaiskakis.

Imbas dari prestasi tersebut pelatih Yunani Fernando Santos mengalami perpanjangan kontrak hingga dua tahun mendatang. Sebelumnya, kontrak Santos sebenarnya akan berakhir seusai Euro 2012.

Namun, dalam rapat pimpinan, Pilavios mengumumkan perpanjangan kontrak, meskipun nilai kontrak tak disebutkan. Santos yang kini berusia 57 tahun menangani Yunani menggantikan pelatih yang sukses mengantarkan tim tersebut tampil sebagai juara Euro 2004 lalu, Otto Rehhagel.
Sebelum menangani Yunani, Santos sempat menangani Sporting Lisbon, Benfica, Porto dan membangkitkan PAOK Salonika dari keterpurukan.
Hasil impresif menangani klub-klub Eropa itu diulanginya ketika mengangani Yunani yang tak terkalahkan pada 17 pertandingan, sebelum akhirnya kalah 1-3 atas Rumania, beberapa waktu lalu.

Berbeda dengan pendahulunya Otto Rehagel yang dikenal doyan memanggil pemain senior, Santos justru terkenal sebagai sosok pelatih yang doyan pemain muda.

Lihatlah ketika Santos memberikan debut internasional untuk Stefanos Kapino, penjaga gawang Panathinaikos yang baru berusia 17 tahun.
Pun demikian, Santos tak pernah berniat meninggalkan para pemain senior. Dirinya tetap memanggil sejumlah pemain berpengalaman seperti striker Glasgow Celtic Georgios Samaras dan bek Schalke 04 Kyriakos Papadopoulos.

“Kami sadar jika kami tak pernah diunggulkan pada turnamen ini. Tapi itu bukan alas an untuk tampil ala kadarnya. Tim ini pernah membuktikan tampil sebagai juara, meski dengan materi pemain yang oleh sebagian pengamat dianggap pas-pasan. Tapi, mereka mampu membalikkan semua ramalan. Saya ingin itu terjadi lagi,” harap Santos.

Pada Euro 2012 nanti Yunani menjadi tim yang mengawali turnamen dengan menghadapi Polandia pada pertandingan perdana 8 Juni, Bagaimana kiprah mantan juara tahun 2004 ini? Sama-sama kita tunggu aksinya. (bbs/jpnn)

Exit mobile version