Site icon SumutPos

Manfaatkan Momen

Manchester United vs Fulham

LAGI-lagi Manchester City menunjukkan inkonsistensi permainandi ajang Premier League. Itu setelah, kemarin (25/3) hanya bermain imbang 1-1 melawan tim semenjana Stoke City.

Tak ayal, meski hasil itu mampu mendongkel posisi Meanchester United dari puncak klasemen, namun semuanya masih bisa berubah jika dini hari nanti The Red Devils menumbangkan tamunya yang menempati peringkat ke-13 Fulham.

Artinya, memiliki satu pertandingan lebih banyak ternyata memberi keuntungan bagi The Red Devils untuk memaksimalkan seluruh laga tersisa. Terlebih konsentrasi mereka kini bisa fokus di ajang Premier League, setelah sebelumnya terdepak dari Champions League dan Europa League.
“Kami berada dalam posisi yang kami inginkan. Kami ingin bisa berada di puncak klasemen. Tapi akan lebih penting lagi jika kami bisa bertahan di posisi atas sampai akhir kompetisi,” ujar Rio Ferdinand, bek senior Manchester United.

Ya, dengan delapan pertandingan tersisa, tak heran bila The Citizens dan The Red Devils beranggapan seluruhnya adalah partai final.  “Saat ini, jika kami bisa memenangi semua laga sampai akhir musim, kami akan menjadi juaranya. Itulah yang kami upayakan,” tandas Ferdinand.
Sah-sah saja jika Rio Ferdinand mengungkapkan optimismenya. Pasalnya, sejak kalah dari Athletic Bilbao di ajang Europa League, tim asuhan Sir Aex Ferguson justru berpesta gol ke gawang Wolves, dua hari setelahnya.

“Sayangnya, kondisi Nani tak terlalu bagus untuk pertandingan besok (hari ini, Red). Kami akan melihat kondisi terakhirnya. Jika memungkinkan untuk diturunkan, maka tak ada alas an kami menempatkannya di bench,” bilang Alex Ferguson, tactician Manchester United.

Fergie pantas menyesali absennya Nani, sebab sebelumnya dia telah kehilangan beberapa pemain pilar seprti Phil Jones, Michael Owen, Anderson, Nemanja Vidic dan Darren Fletcher.

Sesungguhnya masalah cedera juga dialami tim tamu Fulham. Hampir dapat dipastikan jika dini hari nanti tactician Fulham Martin Jol bakal kehilangan Steven Sidwell, Orlanda Sa dan Zdenek Grygera.

“Tanpa mereka, jelas ini menjadi pertandingan yang berat. Menghadapi tim raksasa penuh ambisi, seharusnya kita turun dengan kekuatan penuh. Namun begitu, saya berharap ada keajaiban pada pertandingan besok (hari ini, Red),” bilang Martin Jol, tactician Fulham .

Hanya saja, pantaskah Martin Jol mengharapkan keajaiban jika pada musim lalu saja mereka dua kali dipermak The Red Devils. Pada pertemuan pertama di Old Trafford, The Cottagers takluk dengan skor 0-2. Selanjutnya saat bertindak sebagai tuan rumah kembali menelan kekalahan. Kali ini justru dengan skor yang lebih besar lagi, yakni lima gol tanpa balas.

Namuan kemungkinan untuk membuat kejutan tetap terbuka. Bahkan The Cottagers pernah melakukannya pada 25 Oktober 2003. Saat itu Manchester United yang berstatus juara bertahan Premier League dan sedang bersaing dengan Arsenal di musim 2003-2004, takluk 1-3 atas Fulham.
Kondisi ini menguntungkan posisi Arsenal, hingga akhirnya klub berjuluk The Gunnres itu tampil sebaga juara. Pertanyaanya akankah peristiwa ini terulang lagi, sehingga The Cottagers memberi peluang kepada pesaing Manchester United di perburuan gelar musim ini (Manchester City), seperti yang dilakukannya pada musim 2003-2004 lalu? (*)

Exit mobile version