Site icon SumutPos

Henry Bela The Professor

LONDON-Eks kapten The Gunners ini berharap mereka bisa meraih sukses musim depan. Jelang menghadapi Arsenal pada Minggu (31/7) hari ini di ajang Emirates Cup, striker New York Red Bulls, Thierry Henry, mengungkapkan keprihatinan tentang kondisi mantan klubnya itu.

The Gunners mengalami paceklik trofi sejak terakhir kali memenangkan Piala FA pada 2005. Henry sendiri turut merasakan periode serupa selama dua tahun sebelum memutuskan hijrah ke Barcelona pada 2007.
Namun, empat tahun setelah kepergian sang kapten, skuad besutan Arsene Wenger itu ternyata masih belum mampu mengakhiri kegagalan demi kegagalan yang menerpa mereka.

“Saya fans Arsenal, dan hanya ingin melihat mereka menang. Saya menderita karena kami tak memenangkan apa pun untuk waktu yang sangat lama, tapi saya harap mereka bisa tampil baik,” tutur  striker veteran berusia 33 tahun itu.
Kritikan atas ketidakberdayaan Arsenal pun tak pelak mengarah ke Wenger sebagai peracik strategi tim, tapi Henry membela kompatriotnya asal Prancis itu.Thierry Henry membela manajer Arsenal, Arsene Wenger, yang tengah menghadapi hujan kritik. Henry selanjutnya berharap agar Wenger bisa membawa perubahan positif buat The Gunners.
Wenger menjadi sasaran kritik karena Arsenal sudah kering gelar sejak 2005. Wenger dianggap terlalu percaya kepada pemain muda dan alpa untuk memperkuat pondasi tim.

Ini berbeda di zaman Henry tengah berada di masa jaya. Kombinasi pemain-pemain seperti Henry dan Patrick Vieira, ditambah pilar senior semacam Tony Adams, membuat Arsenal disegani.

“Sang bos mengubah wajah klub, dan saya sendiri akan mempertahankan Arsene seumur hidup. Saya tahu dia sedikit kesulitan belakangan ini, tapi saya harap mereka bisa mengubahnya musim ini,” bilang Henry.
“Anda harus terus bertahan dengan orang-orang di tim meskipun kinerja mereka sedang tak bagus. Ini adalah salah satu hal terpenting. Saya harap mereka bisa meraih trofi tahun ini,” tambahnya.

Henry juga menolak anggapan bahwa kesuksesan Arsenal di masa lalu adalah semata berkat keberadaan dirinya, atau Vieira, atau Adams.“Di manapun Anda bermain, itu adalah usaha tim. Di zaman saya, kami bersenang-senang. Itu bukanlah atas jasa satu, dua, tiga, empat, lima, enam atau tujuh pemain. Itu adalah usaha tim,” tuntas striker 33 tahun itu. (bbs/jpnn)

Exit mobile version