Site icon SumutPos

Aksi Berlanjut Hari ini

Peringatan Hari Buruh Internasional di Medan

Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Sumatera Utara, khususnya Medan, berjalan aman dan lancar. Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sangat kondusif.  Meski demikian, status Siaga Satu masih tetap berlaku.

Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Sumut AKBP Raden Heru Prakoso. “ Situasi aman dan lancar. Massa menggelar aksi unjuk rasa damai,” ujarnya, Minggu (1/5).

Heru menambahkan, peringatan  Hari Buruh Internasional tersebut, terkonsentrasi di Lapangan Merdeka. Diperkirakan massa mencapai 750 orang. Meski demikian, aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional akan berlanjut, Senin (2/5), hari ini. Massa tersebut, lanjutnya, akan tersebar di beberapa titik antara lain, Kantor Gubernur Sumut, Kantor DPRD Sumut dan Medan, Pemko Medan dan lainnya. Heru mempersilahkan para menyampaikan aspirasi merupakan hak tiap warga negara dan hal tersebut telah diatur dalam undang-undang. Meski demikian, lanjutnya, imbauan untuk menyampaikan aspirasi tanpa bertindak anarkis.

Ketika disinggung Status Siaga Satu, Heru mengatakan kalau hal itu masih berlaku. Dalam hal ini, 725 personel Polda Sumut dan Polresta Medan berjumlah 900 personel, masih disiagakan. “Status Siaga Satu masih berlaku, sampai waktu yang tidak ditentukan,” tegasnya.

Sementara puluhan massa yang tergabung dari sejumlah aliansi buruh seperti Buruh PT WRP Buana Multicorpora, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Cabang Medan dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fisip USU menggelar aksi damai di kawasan Bundaran Majestik yang berada di Jalan Gatot Subroto Medan, Minggu (1/5).

Aksi juga membawa atribut dalam bentuk poster, spanduk, dan brosur yang dibagikan kepada pengguna jalan yang melintas. Dalam aksi ini massa buruh menutut hapuskan sistem kerja kontrak atau outsourching, hapuskan Upah Minimum dan layak bagi pekerja, tolak revisi UU No 13 tentang ketenagakerjaan, tolak UU No 39 tahun 2009 tentang kawasan ekonomi khusus Indonesia, hentikan intimidasi dan kekerasan terhadap guru, stop penggusuran terhadap PKL dan selesaikan persoal WRP Buana Multicorpora secepatnya.

“Aksi kali ini dilakukan sebagai wujud memperingati Hari Buruh Internasional serta meminta pemerintahan untuk memikirkan kesejahteraan buruh,” ungkap koordinator aksi Ronald.
Aksi sejumlah aliansi buruh ini mendapatkan pengawalan ketat dari pihak Mapolresta Medan untuk menjaga ketertiban lalulintas pengguna jalan.(adl/mag-7)

 

Exit mobile version