Pencairan Dana TPP RSU Pirngadi Tunggu Dirut Pulang Umrah

MEDAN- Bantuan dana insentif Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) Pegawai di Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi Medan yang sudah empat bulan belum diterima Pegawai Negeri Sipil (PNS) di rumah sakit tersebut dikarenakan terlambat dalam pengurusan dana TPP itu ke Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Hal tersebut diakui oleh Kasubag Hukum dan Humas Pirngadi Edison Peranginangin di ruang kerjanya, Jumat (23/5).

“Saat ini sudah ada peringatan bagi kepala staf yang mengajukan insentif ke bagian keuangan bila terlambat maka akan ditinggal. Jadi keterlambatan ini karena kelalaian kita juga. Yang mengajukan ini kan banyak unitnya, dari rekam medis dari poli dan lainnya, jadi itu juga terkadang yang membuat terlambat,” ungkap Edison sembari mengatakan mereka yang terlambat akan disuruh mengurus sendiri.

Kata Edison, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan RSU Pirngadi sekitar ribuan orang. Baik perawat maupun dokter dan PNS lainnya. Adapun besarnya nilai TPP yang diterima, sambungnya untuk golongan I dan II masing-masing sebesar Rp1 juta per bulan. Golongan III Rp1.250.000 per bulan dan golongan IV Rp1.500.000 per bulan.

“Memang seharusnya dana insentif ini sudah dibayarkan, tapi karena keterlambatan itulah terkendala. Namun, saat ini pengajuan Surat Penagihan Membayar (SPM) hutang sudah di ajukan dan tinggal menunggu tanda tangan dirut yang dikabarkan akan pulang tanggal 1 Juni nanti,” terangnya.

Saat ditanya apa saja yang diajukan untuk mendapat dana PTT itu berupa kehadiran dan kedisiplinan waktu pegawai.

“Jadi, kita tadi ada melakukan rapat bersama puluhan perawat sambil mensosialisasikan juga mengenai tuntutan mereka. Nah, terkait mengenai permohonan pemerataan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) itu nanti pihak keuangan yang mempersentasekan kepada perawat,” tukasnya.

“Kalau tentang masalah bobot saya kurang pahamlah itu. Dan nantinya sepulang dirut kita akan bicarakan kembali bagaimana nanti itu kebijakan dirut,” imbuhnya.

Ia menambahkan dari insentif itu, terdapat juga potongan bagi pegawai yang bila 5 kali tidak masuk kerja sebesar 5 persen. Ia pun memastikan bila dirut pulang, maka SPM akan segera di tandatangani sehingga PTT dapat  segara diterima oleh pegawai rumah sakit berplat merah tersebut.

Terpisah, salah seorang perawat berstatus PNS di RS Pirngadi mengatakan bahwa dana insentif memang sesuai golongannya. Ia juga menuturkan bahwa insentif bulan Januari 2014 sudah diterima. Namun untuk bukan Februari sampai April belum keluar.

“Biasanya insentif kami terima dua bulan sekali. Tapi gak tahu ini belum keluar. Kalau masalah karena keterlambatan data kehadiran itu mungkin saja, karena di rumah sakit inikan unitnya banyak, jadi kalau ada yang kurang dua atau tiga orang pasti dapat menghambat,’’ tukasnya yang tak ingin disebutkan namanya. (nit/azw)