Site icon SumutPos

Asah Kemampuan Digitalisasi, Tim PKM Polmed Latih Guru SMK PAB 2 Helvetia Membuat Game Menggunakan Unity

Tim PKM Polmed foto bersama guru-guru SMK PAB 2 Helvetia usai pelatihan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru-guru di bidang teknologi kreatif, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan (Polmed) menggelar pelatihan penggunaan aplikasi Unity untuk membuat game.

Pelatihan ini dilaksanakan di SMK PAB 2 Helvetia Medan, yang memiliki konsentrasi Game dalam salah satu kejuruannya, Sabtu (28/9/2024) mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Peserta pelatihan, yang terdiri dari para guru SMK PAB 2 Helvetia, mengikuti workshop ini dengan antusias.

“Dalam era teknologi yang semakin berkembang pesat, game telah menjadi salah satu media edukasi yang efektif, dan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada guru dalam mengintegrasikan unsur pembelajaran melalui game,” kata Ketua Tim PKM Friendly, S.T., M.T., didampingi anggota Harizahayu, M.Sc., Zakaria Sembiring, M.Sc. dan Rahmat Widia Sembiring M.Sc, Phd.

Menurut Friendly, pelatihan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pembuatan game berbasis 2D dan 3D. “Diharapkan pelatihan ini dapat menjadi bekal bagi para guru untuk menerapkannya dalam proses belajar-mengajar di sekolah,” harapnya.

Pada pelatihan ini, lanjut Friendly, guru-guru mendapatkan bimbingan langsung tentang bagaimana menggunakan Unity, sebuah platform yang sudah banyak dikenal dalam pengembangan game baik skala kecil maupun besar.

“Penggunaan Unity dipilih, karena popularitas dan fleksibilitasnya dalam mendukung berbagai jenis platform, mulai dari desktop hingga mobile, sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan game edukasi berbasis 2D dan 3D,” terangnya.

Para peserta diperkenalkan pada dasar-dasar pemrograman yang diperlukan untuk membangun lingkungan game, termasuk pengenalan fitur-fitur utama Unity seperti animasi karakter, pemrograman interaksi, dan pengaturan antarmuka pengguna.

Setiap materi yang disampaikan didukung dengan contoh nyata pembuatan game sederhana yang dapat diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran, seperti game kuis, simulasi, hingga permainan berbasis fisika.

Sekolah SMK PAB 2 Helvetia Medan yang berlokasi di Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara ini, menurut Friendly, sangat terbuka dan mendukung penuh inisiatif ini, karena mereka melihat potensi besar pengembangan game dalam menarik minat siswa serta memperdalam pembelajaran.

Setelah pelatihan berlangsung dengan sukses, tahap evaluasi dilakukan dengan cara yang unik. Para guru diberi kesempatan untuk menerapkan materi yang telah mereka pelajari dalam pembuatan proyek game sederhana yang kemudian diterapkan kepada siswa.

“Evaluasi utama dari pelatihan ini dilakukan dengan menilai hasil karya siswa yang dihasilkan setelah guru-guru tersebut mengajarkan konsep-konsep pembuatan game yang mereka peroleh. Hasil karya siswa tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal kreativitas dan pemahaman mereka akan dunia pemrograman dan pengembangan game,” ungkapnya.

Hal ini membuktikan bahwa pelatihan semacam ini tidak hanya meningkatkan kemampuan guru, tetapi juga membawa dampak positif langsung bagi siswa, yang kini lebih antusias dan termotivasi dalam belajar melalui metode yang lebih interaktif. “Workshop ini diharapkan akan menjadi langkah awal dari serangkaian pelatihan lainnya yang bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi kreatif dalam pendidikan di SMK PAB 2 Helvetia Medan,” pungkasnya. (adz)

Exit mobile version