Site icon SumutPos

Tiga Tahun PKBM UMSU Gandeng Pakar Negara ASEAN, Kaji Masa Depan Bahasa dan Budaya Melayu

Ketua PKBM UMSU Prof Dr Khairil Ansari MPd.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – MENANDAI tiga tahun berdirinya, Pusat Kajian Budaya Melayu Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (PKBM UMSU) menggelar Webinar Bahasa dan Budaya yang diikuti beberapa pusat budaya di perguruan tinggi di Indonesia dan perguruan tinggi di negara serumpun Malaysia dan Thailand.

“Melalui Webinar ini diharapkan diperoleh isu-isu terkini dalam pemikiran dan penyelidikan bahasa dan budaya Melayu, menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian tetapi dapat ditenggarai dengan pengalaman yang ada sebelumnya,” ungkap Ketua PKBM UMSU Prof Dr Khairil Ansari MPd.

Dijelaskan dia, webinar yang diikuti para pakar Bahasa Melayu dari berbagai pusat kajian bahasa perguruan tinggi di sejumlah negara ASEAN ini dilaksanakan bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021. Hal ini untuk mengingatkan kembali penabalan Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 1928 dan kini telah berusia 93 tahun.

“Sebuah masa yang cukup panjang dan sampai hari ini kita bersyukur, Bahasa Indonesia perkembangannya sangat pesat membawa peradaban tinggi,” katanya.

Prof Dr Khairil Ansari MPd berkata melalui pembinaaan badan bahasa dan balai bahasa serta pusat bahasa yang ada di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sudah seharusnya untuk terus menggelorakan dan memartabatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa keilmuan dan bahasa internasional serta sebagai sarana mewariskan budaya dan peradaban manusia secara berkelanjutan.

PKBM UMSU, jelas Prof Dr Khairil Ansari MPd, dalam masa tahun ketiga keberadaannya dengan salah satu misinya memartabatkan budaya Melayu sebagai jati diri bangsa merasa perlu membuat kajian seberapa dominankah Bahasa Indonesia yang berakar pada Bahasa Melayu memengaruhi kehidupan manusia Indonesia antara lain, pendidikan, agama, kesehatan, politik dan lain-lain.

“PKBM akan terus mendukung dan meningkatkan pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta membuka seluas-luasnya kerja sama internasional dalam cakupan budaya Melayu,” katanya.

Dalam upaya pertukaran keilmuan diantara pusat kebudayaan yang ada di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta serta pusat tamadun di negara Asia Tenggara yang telah menjalin kerja sama dengan UMSU dirasa perlu bersepadu mengkaji isu-isu terkini dalam berbagai bidang keilmuan khususnya bidang pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya. (dmp)

Exit mobile version