Site icon SumutPos

Tersandung Komite Etik, Tommy Minta Restu Akbar

FOTO ANTARA/Prasetyo Utom Putra mantan presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
FOTO ANTARA/Prasetyo Utom
Putra mantan presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Putra bungsu almarhum Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra tampaknya benar-benar serius ingin bertarung dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar. Pria yang akrab disapa Tommy itu mengirim utusannya untuk mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luarbiasa (Munaslub) Partai Golkar yang dipercepat jadwalnya menjadi 15-17 Mei mendatang, dari agenda sebelumnya 23-25 Mei.

Anggota panitia pengarah Munaslub Partai Golkar, Andi Sinulinga Tommy Soeharto telah mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum. Hanya saja, pengambilan formulir tidak dilakukan oleh Tommy sendiri, tapi dengan memberi kuasa kepada tim suksesnya.

“Kemaren ada surat kuasa dari Pak Tommy, untuk mengambil formulir. Timsesnya (yang ambil),” kata Andi di Jakarta, Selasa (3/5).

Nantinya, seorang calon memenuhi syarat atau tidak akan diteliti oleh tim verifikasi. Prinsipnya, lanjut Andi, tidak ada larangan bagi kader partai mendaftarkan diri sebagai calon.

“Bisa diwakili. Nanti ada komite verifikasi. Di Riau dia calon, dia kader Golkar,” tambahnya.

Hanya saja majunya Tommy diperkirakan tersandung syarat yang diajukan komite etik bagi para bakal caketum yang mendaftar cukup banyak. Salah satunya adalah wajib memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT).‎ Seperti diketahui, sesuai prinsip tidak tercela, tampaknya Tommy tidak memenuhi syarat.

‎Dari tahun 2002 hingga 2006, dia dipenjara lantaran merencanakan pembunuhan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada 26 Juli 2001. Dia juga didakwa atas kepemilikan senjata api dan amunisi, dan sengaja melarikan diri.

Merujuk dari fakta itu, saat ditanyakan arti kata tidak tercela yang dimasukkan dalam syarat yang diajukan, Andi mengatakan bahwa di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Golkar yang lalu, derivasi (proses pembentukan kata yang menghasilkan kata-kata yang berbeda dari paradigma yang berbeda) belum diperjelas apa yang dimaksud tidak tercela.

Kata dia, rujukan tercela itu subjektif. “Kecuali, sudah tercela secara hukum. Itu perdebatan kita semua, parameter PDLT itu,” sebut dia.

Kendati demikian, yang pasti, usai tahap pendaftaran bakal calon ketua umum Golkar, akan ada verifikasi yang menentukan apakah mereka lolos atau tidak bertarung dalam Munaslub nantinya.

“Ada komite verifikasi. Ya, apapun cerita, dia kader Golkar,” jawabnya diplomatis
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung telah mengetahui kabar langkah Tommy Soeharto yang akan memperebutan kursi pimpinan partai beringin. Akbar mengaku Tommy sudah menghubunginya. ‎”Sudah ada komunikasi dengan saya,” ungkapnya di Akbar Tandjung Institute, Pancoran, Jakarta, Selasa (3/5). ‎
‎Kata dia, berdasarkan catatan yang ada, Tommy terbilang aktif dalam kepengurusan beberapa puluh tahun lalu. Pengalamannya pun cukup mumpuni di bidang organisasi. Khususnya, organisasi yang berafiliasi dengan Partai Golkar. “Karena itu beliau punya hak untuk maju,” ujarnya.Menurut Akbar, majunya Tommy untuk menjadi ketum Golkar patut diapresiasi. “Kalau beliau terpanggil, tentu kita harus berikan apresiasi terhadap keterpanggilan dia,” sebut Akbar.

Kendati demikian, pada akhirnya, untuk menjadi ketum Golkar berada di tangan pemilik suara pada saat Munaslub nanti. Yakni, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I maupun II Golkar. “Akhirnya, Munas yang akan menentukan siapa yang menjadi ketum,” tegas dia.

Diketahui, pada Senin (2/5) petang, Tommy Soeharto direncanakan muncul di agenda sosialisasi panitia pengarah (steering committee) Musyawarah Nasional Luar Biasa kepada bakal calon ketua umum Partai Golkar.

Berdasarkan pantauan wartawan, dalam aula DPP Partai Golkar, tersedia sebelas meja bakal calon ketua umum, di antaranya Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, Priyo Budi Santoso, Wati Amir, termasuk Tommy Soeharto.

“Pak Tommy Soeharto diundang, karena beliau ada utusan ikut serta, jadi diundang,” ucap Ketua Panitia Pengarah Nurdin Halid, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5).

Dia melanjutkan, Tommy lantas diundang karena kegiatan ini bersifat terbuka dan semua diberi ruang dan kesempatan kepada seluruh kader untuk berkompetisi.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, acara itu merupakan salah satu tahapan sosialisasi kepada bakal calon ketua umum terkait persyaratan dan kebutuhan bakal calon.

“Termasuk materi debat. Jadi betul-betul kami memberikan arah untuk mau ke mana ini para calon membawa partai Golkar ke depan,” kata Nurdin.

Nurdin menjelaskan, tahapan pendaftaran bakal calon dimulai pada 3 dan 4 Mei 2016. Kemudian, Kamis (5/5) akan dilaksanakan tahap verifikasi awal.

“Setelah dinyatakan lolos maka akan diserahkan kepada komite kampanye untuk disosialisasi, dan disertakan dalam kampanye dan debat,” ujar Nurdin.

JADWAL DIMAJUKAN
Sementara, Jadwal pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (MLB) Partai Golkar kembali mengalami perubahan. MLB yang mulanya dijadwalkan 23-26 Mei mendatang, dimajukan menjadi 15-17 Mei.

Menurut Ketua Panitia MLB Golkar, Nurdin Halid, perubahan itu karena menyesuaikan jadwal Presiden Joko Widodo. Sebab, presiden yang beken disapa dengan nama Jokowi itu memang bersedia hadir membuka MLB yang akan digelar di Bali.

“Sudah fixed tanggal 15 Mei jam 10 pagi, dibuka presiden,” kata Nurdin di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (3/5).

Nurdin menjelaskan, akan ada kegiatan lain sebelum MLB. Yakni pendaftaran calon ketua umum, verifikasi, sosialisasi, serta debat dan kampanye.

Untuk pencaftaran calon adalah 3-4 Mei. Tahapan selanjutnya adalah verifikasi pada 5 Mei, pleno penetapan bakal calon pada 6 Mei, serta sosialisasi.

Sedangkan untuk tahapan kampanye dan debat akan dimulai pada 8 Mei di Medan. Debat akan dilanjutkan ke Jawa dan Kalimantan.

Puncaknya adalah sosialisasi para calon ketua umum Golkar pada 12 Mei di Bali. “Kemudian peserta secara keseluruhan akan check in di Bali 13 Mei. Tanggal 14 (Mei) pra-munas, 15-17 pelaksanaan Munas,” jelasnya.

Untuk diketahui, mulanya MLB Golkar akan digelar April. Namun, terjadi perubahan dan dijadwalkan pada awal Mei. Ternyata jadwal itu berubah lagi. Hasil rapat pleno DPP Golkar memutuskan jadwal MLB digeser ke 17 Mei.

Ternyata jadwal itu berubah lagi menjadi 23 Mei karena pertimbangan tentang kesediaan Jokowi hadir. Sebab, Jokowi pada 17 Mei masih berada di luar negeri.

Ternyata jadwal 23 Mei berubah lagi menjadi 15 Mei. Penyebabnya juga demi menyesuaikan jadwal Jokowi.(jpg/val)

Exit mobile version