Site icon SumutPos

PDIP Pastikan Jokowi Beda Pilihan di Pilpres 2024

RAKORDA: Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto usai membuka Rakorda DPD PDIP di NTB, Minggu (5/11).istimewa/sumutpos.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai pilihan yang berbeda di Pilpres 2024. Pernyataan itu disampaikan Hasto saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP NTB, Minggu (5/10).

Hasto mengatakan, PDIP mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. “Kami punya pilihan yang berbeda. Kami bergerak karena Pak Ganjar-Prof Mahfud, bukan hanya sekadar pemimpin yang bersih jujur dan berpengalaman, tapi juga penegakan hukum di atas prinsip-prinsip keadilan, hukum yang tidak dimanipulasi untuk kepentingan keluarga,” kata Hasto.

Namun, Hasto menegaskan, partainya tetap akan bersikap profesional dalam kabinet Jokowi. Hasto mengatakan PDIP tak akan menarik para kadernya yang menjadi menteri.

Hasto memastikan, PDIP akan tetap mengawal Jokowi hingga akhir pemerintahan pada Oktober 2024. “Itu memang komitmen dari PDIP. Meskipun beliau sudah berubah, tapi tugas PDIP untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan, sehingga sebagaimana kami mengawal Jokowi-Ma’ruf Amin satu kesatuan sampai menyelesaikan tugas pada akhir jabatannya,” ujarnya.

Hasto juga mengungkapkan, Gibran Rakabuming Raka sudah bukan lagi bagian keluarga besar PDI Perjuangan, karena sudah menjadi bagian dari Partai Golkar setelah dicalonkan menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi calon presiden Prabowo Subianto. “Kami sudah menerima telepon dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahwa Mas Gibran ini di ‘kuning-kan’, di Golkar-kan. Maka otomatis Gibran, karena mencalonkan bersama Prabowo, sudah tidak menjadi bagian dari keluarga PDIP lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan, berdasarkan konstitusi calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik (parpol) atau gabungan parpol. Sedangkan, PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo sudah mengusung Ganjar-Mahfud Md.

Sehingga berdasarkan Undang-undang parpol, seseorang tidak bisa diusung parpol yang berbeda karena ini bisa menyebabkan gugurnya seseorang ketika memiliki Kartu Anggota (KTA) ganda. “Ini juga diatur dalam Pilkada, sehingga di dalam Pilpres pun calon presiden dan calon wakil presiden memiliki KTA ganda maka tidak bisa (dicalonkan, red),” tegas Hasto.

Menurutnya, putra sulung Presiden Joko Widodo ini sudah mengirimkan surat pengunduran diri, sehingga secara etika politik terpenuhi. “Dipenuhi artinya Gibran yang sudah pamit melalui Mbak Puan. Itu artinya pamit untuk dicalonkan dengan Partai Gerindra dan Golkar,” ujarnya.

Hasto membantah jika PDIP kesulitan memberhentikan Gibran. Hanya saja, apa yang terjadi saat ini adalah sebuah realitas politik, namun realitas itu juga harus mengedepankan etika. “Politik itu bicara tentang etika, rakyat yang menyuarakan itu. Karena di atas partai ada rakyat,” ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Hasto, karena Gibran sudah dicalonkan oleh partai lain maka secara otomatis Gibran sudah tidak memiliki KTA PDIP. “Oh tidak (KTA, red) karena secara resmi kalau masih kader PDIP, maka Gibran tidak bisa dicalonkan oleh Golkar. Itulah ketentuan konstitusi kecuali kalau dilakukan perubahan lagi. Kan kemarin sudah dilakukan perubahan untuk usia dan pengalaman,” tuturnya.

Dihubungi terpisah, Ketua DPP Golkar Dave Laksono tak membantah kabar Gibran akan diumumkan sebagai kader hari ini, Senin (6/11). Ia hanya menyebut, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang akan menyampaikannya. “Tunggu besok Ketum yang sampaikan ya,” kata Dave, Minggu (5/11).

Dave enggan berbicara jauh saat ditanya lebih lanjut soal bergabungnya putra sulung Presiden Joko Widodo itu. Namun ia menyebut, Jokowi akan hadir dalam acara HUT partainya. “Besok (hari ini) kami akan melaksanakan perayaan HUT di DPP Golkar, di Slipi. Presiden terjadwal akan hadir,” ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, Gibran dan Jokowi dijadwalkan hadir dalam acara HUT partainya tersebut besok. “InsyaAllah,” kata Doli singkat.

Bobby Ingin Bicara Baik-baik dengan PDIP

Terpisah, Wali Kota Medan Bobby Nasution kembali menegaskan sikap politiknya pada Pilpres 2024. Meskipun masih menjadi kader PDI Perjuangan, menantu Presiden Jokowi itu menyatakan siap mendukung Prabowo-Gibran.

Bobby mengatakan, dirinya akan mengikuti pilihan politik para relawannya pada Pilpres 2024. Jika relawan mendukung Prabowo-Gibran, maka dirinya pun mengaku akan mendukung Prabowo-Gibran. “Kita kalau relawan sudah nyuruh ke sana (Prabowo – Gibran), ya mau nggak mau ke sana,” kata Bobby usai peletakan batu pertama Monumen Jum Jokowi di Liang Melas Datas (LMD), tepatnya di Desa Kutambelin, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sabtu (4/11).

Dalam waktu dekat, Bobby mengaku akan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan PDI Perjuangan tentang alasan dirinya berbeda pandangan politiknya dengan PDIP di Pilpres 2024. “Saya akan berkonsultasi dan berkomunikasi dengan PDI Perjuangan. Selama ini komunikasi juga baik -baik saja. Saya sampaikan apa yang menjadi alasan berbeda pandangan. Selanjutnya juga menerima apa arahan selanjutnya. Tujuan politik inikan sama, sama-sama ingin memajukan Indonesia. Inikan pilihan hati dan pikiran dan ini yang saya sampaikan nanti,” katanya.

Menurutnya, memilih pemimpin itu harus berdasarkan hati. Begitu juga kepada siapa suara itu dititipkan. “Kemana suara ini dititipkan nanti juga akan saya sampaikan. Yang penting tujuannya sama, hanya caranya saja yang berbeda” tuturnya.

Pantauan di lokasi saat itu, ratusan relawan Bobby Nasution yang tergabung di Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) banyak memakai baju dengan desain Prabowo-Gibran, salah satunya dari Relawan Bobby Nasution (RE-BORN). Juga tampak kehadiran tokoh masyarakat Sumut sekaligus tokoh relawan Jokowi, RE Nainggolan yang hadir dengan mengenakan gambar bertuliskan ‘Tegak Lurus Bersama Jokowi’ yang memuat dengan gambar Iriana Jokowi dan anaknya-anaknya.

Sementara itu, Penasehat Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) Hasanul Jihadi alias Jiji menyatakan, jika mereka adalah Jokowisme atau mengikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengatakan RKBN sendiri merupakan induk relawan Bobby. “Hari ini kita bersama kawan-kawan di LMD, kita dari Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) teman-teman relawan hari ini semua di Tanah Karo semangat, semangat kami juga merupakan semangatnya Pak Jokowi, artinya hari ini kita sepakat tentang Jokowisme,” kata Jiji.

Ia menjelaskan, jika RKBN saat ini sudah ada di 33 kabupaten/kota di Sumut dengan jumlah relawan 74 ribu. Para relawan tersebut akan bergerak untuk kepentingan politik Bobby Nasution. “Kita hari ini bersama Pak RE bersama seluruh kawan-kawan relawan yang hari ini di 33 kabupaten/kota kita sudah mempunyai 74 ribu relawan, yang artinya kita akan terus bergerak. Mesin ini akan terus bekerja untuk kepentingan politik, untuk kepentingan bersama. Dan yang paling utama kita tetap ikut Bobby Nasution,” pungkasnya. (jpc/cnn/map/adz)

Exit mobile version