Site icon SumutPos

Demokrat-Golkar Bertarung Sengit

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bangsa Indonesia diprediksi akan mengalami sejumlah masalah besar menjelang Pemilu 2014 mendatang.

Pertama, masalah politik ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wakil Presiden, Boediono sebagai tersangka dalam kasus Bank Century sebelum Bulan Maret. Akibatnya, kursi wapres pun kosong. Kondisi ini praktis menimbulkan pertarungan besar antarpartai politik yang berebut ingin mengisi posisi lowong tersebut. Namun, yang paling sengit adalah pertarungan antara Demokrat dengan Golkar.

“Kedua, pemangkasan stimulus ekonomi di AS akan membuat nilai dolar AS mencapai Rp15 ribu. Ini masalah ekonomi kita,” papar aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (15/12).

Masalah selanjutnya ialah, kewibawaan hukum, di mana tingkat ketidakpercayaan masyarakat kepada lembaga hukum terutama Mahkamah Konstitusi (MK) mencapai 90 persen. Keadaan ini diperparah dengan naiknya Hamdan Zoelva sebagai Ketua MK yang diketahui merupakan seorang partisan Partai Bulan Bintang besutan Yusril Ihza Mahendra.

“Jadi nanti konstelasi politik 2014 itu ada di tangan Yusril,” demikian Haris.

Sementara, status Boediono dalam kasus megaskandal Bank Century menentukan nasib SBY. Jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Boediono sebagai tersangka, maka Ia pasti diturunkan dari posisi wapres dan akan menyebut bahwa dana bailout atas instruksi SBY.

Demikian disampaikan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi dalam diskusi ‘Evaluasi 2013-Prediksi 2014:  Resesi Ekonomi dan Potensi Kerusuhan’ di Hotel Sultan, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (15/12).

“Jadi presiden juga akan diimpeachment,” jelasnya.

Kalau sudah begitu, tambah Adhie, pihak TNI dan pihak kepolisian juga tidak akan membantu SBY karena dianggap bermasalah dengan hukum. Bahkan, kedua institusi keamanan negara itu akan menjaga jarak dengan SBY yang sudah berstatus tersangka itu.

“Tapi kapan TNI dan Polri begitu, saya tidak tahu,” imbuh jurubicara presiden era Abdurrahman Wahid ini. (wid/rus/rmol/ndi)

Exit mobile version