Site icon SumutPos

Edy-Ijeck Berkomunikasi dengan Pejabat Pemprovsu

Wakil Ketua Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa ‘Ijeck’ Rajekshah (Eramas), Sugiat Santoso.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut terpilih, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah sudah melakukan pertemuan informal dengan sejumlah pejabat teras Pemprov Sumut. Hal ini sebagai upaya menyinkronisasi langkah-langkah strategis untuk program pembangunan di Sumut lima tahun mendatang, sesuai visi misi Edy-Musa semasa kampanye.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa ‘Ijeck’ Rajekshah (Eramas), Sodrul Fuad Lubis mengatakan, sudah ada komunikasi yang terjalin antara Edy Rahmayadi dan Pemprovsu untuk membicarakan program kerja pembangunan di Sumut. “Pak Edy juga sudah memberi masukan dan pandangan kepada Pemprovsu. Apa saja langkah strategis yang harus dibuat ke depan, terutama untuk memasukkan visi misi paslon (Edy-Ijeck) untuk membangun Sumut,” katanya kepada Sumut Pos, Senin (16/7).

Pada prinsipnya, diakui Sodrul, komunikasi intens mulai terbangun antara paslon dengan Pemprov. Apalagi jika memungkinkan, upaya sinkronisasi program kerja Edy-Ijeck bisa diakomodir pada APBD Perubahan Sumut 2018. “Saya pikir tim Pemprovsu juga berkonsultasi dengan paslon terkhusus terhadap program prioritas mereka,” katanya.

Menurutnya, langkah awal yang akan dilakukan Edy-Ijeck ketika sudah duduk di pemerintahan, terlebih dulu akan membenahi tatanan internal aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprovsu. “Saya kira itu hal pertama yang akan paslon lakukan dalam program 100 hari kerja setelah dilantik. Kemudian tentu mengikuti sekaligus mengawasi pelaksanaan program kerja yang sudah berjalan. Paling memungkinkan pada P-APBD bisa dimasukkan program kerja dan visi misi Eramas,” kata politisi Hanura itu.

Wakil Ketua Tim Pememangan Eramas lainnya, Sugiat Santoso juga berpandangan serupa. Kata dia, tidak begitu penting dibentuk secara resmi tim sinkronisasi antara paslon dengan pihak Pemprovsu. Sebab dengan sendirinya saat ini komunikasi dan hubungan antara pejabat teras Pemprovsu dengan paslon sudah berjalan.

“Tanpa dibentuk secara formal (tim sinkronisasi) pun, Pak Edy dan Bang Ijeck sekarang sudah diskusi bagaimana menyinkronkan RPJMD provinsi dengan visi misi Eramas yang akan dijalankan ke depan. Baik itu (komunikasi) dengan Sekdaprovsu maupun dengan pejabat eselon II di lingkungan Pemprovsu. Saya kira secara informal mereka sudah diskusi intens untuk itu,” katanya.

Apalagi imbuh Sugiat, Edy-Ijeck berlatarbelakang pekerja, dimana berorientasi pada proses dan juga hasil. “Artinya tidak perlu pencitraanlah. Yang penting komunikasi sudah berjalan dengan Pemprovsu. Bahkan sejak diketahui hasil Pilgubsu 27 Juni lalu, pejabat Pemprovsu sudah berkomunikasi dengan keduanya, mendiskusikan langkah-langkah pembangunan kedepan,” kata pria yang juga Ketua KNPI Sumut ini.

Sugiat juga sependapat, langkah awal ketika Edy-Ijeck masuk dan duduk di pemerintahan, yang dilakukan adalah menata lingkungan birokrasi Pemprovsu. Sebab lingkungan birokrasi ini menurutnya terbilang baru bagi Edy dan Ijeck. “Dengan begitu ASN akan lebih mengenal kerja-kerja dan karakter keduanya, sehingga program kerja dan pelaksanaan pembangunan bisa cepat terwujud. Saya pikir itu dulu prioritasnya dimana selanjutnya baru menyentuh pada program kerja dan visi misi Eramas untuk dimasukkan pada perencanaan pembangunan lima tahun mendatang. Seperti fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tenaga kerja, infrastruktur, pendidikan dan lainnya,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, usai rekapitulasi pemungutan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Edy-Ijeck berjanji akan memaparkan prioritas program kerja seratus hari. Sesuai visi misi Eramas menjadikan Sumut Bermartabat, sedikitnya ada lima program prioritas yang langsung tancap gas dikerjakan. “Secara singkat saya akan sampaikan lima aspek pembangunan di Sumut, yakni keterbukaan lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, nelayan dan pertanian serta infrastruktur,” ujar Edy Rahmayadi kepada wartawan, di kediamannya pada 27 Juni lalu.

Kelima aspek tersebut menurutnya sangat berkaitan. Agar anak bisa sekolah tentu orang tua harus mempunyai pekerjaan dan memiliki kesejahteraan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Selanjutnya untuk membuka akses lapangan kerja secara luas, menurutnya, perlu mendatangkan investor untuk berinvestasi di Sumut yang salah satu poinnya mampu menciptakan suasana aman, nyaman dan kondusif di negeri berbilang kaum ini.

“Jadi tak cukup dengan kartu untuk sekolahkan anak. Orang tua harus punya uang karena besarnya biaya pendidikan. Begitupun dengan kesehatan, orang mau berobat tak cukup mengandalkan kartu. Itulah kenapa kami ingin Sumut bermartabat dengan menyejahterakan rakyat Sumut. Ini akan saya sampaikan nanti usai ada rekapitulasi suara dari KPU untuk seratus hari program kerja kami,” katanya.

Khusus pendidikan, lanjut Edy, sudah ada amanah Undang-undang porsi 20 persen dari APBN yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan tenaga pengajar dan kebutuhan sarana prasarana sekolah. Ditambah alokasi anggaran di APBD Sumut yang juga bisa dimaksimalkan untuk bidang pendidikan. “Saya pikir ini ke depan bisa kita genjot lagi,” tegasnya.

Mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB ini juga mengamini bahwa bidang kesehatan belum maksimal diterapkan untuk membantu masyarakat miskin mendapat pelayanan kesehatan dengan baik. “Seperti masih banyaknya masalah stunting, dan ini akan menjadi tugas dan tanggung jawab kami. Begitu juga soal infrastruktur, nelayan dan petani kita yang harus diperhatikan kehidupannya,” katanya.

Bersama partai pengusung dan pendukung Eramas, Edy mengaku perlu terus menjalin hubungan harmonis untuk membantu percepatan program kerja mereka hingga 2023 mendatang. “Saya yakin parpol pendukung dan pengusung kami akan siap membantu, mengingatkan dan bahkan melindungi kami sampai akhir periode,” katanya.

Senada, Ijeck berpendapat mereka perlu dukungan seluruh elemen masyarakat Sumut untuk merealisasikan janji semasa kampanye. Hal terpenting menurut Ijeck, mulai kini hilangkan segala perbedaan-perbedaan semasa kampanye guna melakukan hal-hal besar ke depan bagi Sumut. “Tanpa dukungan dan semangat seluruh masyarakat Sumut, kami takkan mampu mewujudkan visi misi menjadikan Sumut Bermartabat. Namun dengan kita bersatu padu, semuanya pasti bisa kita wujudkan bersama,” katanya. (prn)

 

Exit mobile version